Tekno

Google Ajukan Pailit di Rusia Seusai Rekening Bank Dibekukan, Tetap Berikan Layanan Akses Gratis

Google mengajukan pailit atau memilih untuk bangkrut di Rusia.Hal itu dilakukan pasca rekening bank mereka di Rusia dibekukan pemerintah setempat.

aljazeera.com
Regulator komunikasi Rusia memblokir layanan agregator berita Google Alphabet Inc 

TRIBUNKALTIM.CO - Google mengajukan pailit atau memilih untuk bangkrut di Rusia.

Hal itu dilakukan pasca rekening bank mereka di Rusia dibekukan pemerintah setempat.

Menurut juru bicara Google, langkah pemblokiran rekening bank Google di Rusia ini membuat mereka tak bisa beroperasi seperti sediakala.

"Langkah yang dilakukan pemerintah Rusia ini membuat operasional kantor kami di sana tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya," ujar juru bicara Google dalam sebuah pernyataan, dikutip KompasTekno dari CNET, Kamis (19/5/2022). 

Menurutnya, kebijakan tersebut berdampak pada pembayaran gaji karyawan, pembayaran kepada para mitra dan vendor di Rusia, pembayaran biaya meeting, dan biaya-biaya operasional serta kewajiban perusahaan lainnya di Rusia.

Meski telah mengajukan dokumen pailit, Google mengatakan bahwa pihaknya masih akan terus memberikan akses terhadap sejumlah layanan Google secara cuma-cuma kepada warga Rusia untuk sementara waktu.

Beberapa di antaranya mencakup layanan Google Search, YouTube, Gmail, Maps, dan Android.

ILUSTRASI GOOGLE - Regulator komunikasi Rusia memblokir layanan agregator berita Google Alphabet Inc
ILUSTRASI GOOGLE - Regulator komunikasi Rusia memblokir layanan agregator berita Google Alphabet Inc (aljazeera.com)

Kendati begitu, Google masih menerapkan sejumlah pemblokiran akses terhadap konten-konten sensitif dari kanal berita Rusia yang tersiar di YouTube, sebagai respons alias sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina.

Selain itu, mereka juga menyetop pendapatan dari iklan (AdSense) di platform berbagi video tersebut, serta memblokir akses Google Pay di Rusia.

Adapun berbagai pemblokiran dan sikap Google terhadap Rusia ini konon menjadi alasan mengapa rekening bank Google di sana diblokir pemerintah setempat.

Belum diketahui secara pasti kapan Google benar-benar akan "angkat kaki" dari Rusia. Yang jelas, apabila hal itu sudah terwujud, maka sekitar 90 juta pengguna YouTube di Rusia pastinya akan telantar dan tidak bisa mengakses platform itu lagi.

Baca juga: Cara Menghapus Akun Google atau Gmail dengan Mudah dan Cepat

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan jika Akun Google Anda Terkunci? Berikut Cara Mudahnya

Sering berseteru dengan pemerintah Rusia Sebelum mengajukan bangkrut, Google sendiri diketahui sering tersandung masalah dengan pemerintah Rusia.

Pada Mei tahun lalu, misalnya, Google didenda sekitar 82.000 dolar AS (sekitar Rp 1,2 miliar) di Rusia, lantaran mereka gagal menghapus konten-konten yang dianggap ilegal oleh pemerintah setempat.

Lalu pada Desember tahun lalu, Google juga didenda sekitar 98 juta dolar AS (sekitar Rp 1,4 triliun) oleh otoritas Rusia atas alasan yang sama.

Besaran denda ini diketahui merupakan 5,7 persen dari omset keseluruhan Google di Rusia pada tahun 2021.

Belum lama ini, pengadilan Rusia juga dikabarkan telah menyita uang Google senilai 1 miliar rubel (sekitar Rp 229 triliun).

Penyitaan tersebut, yang berawal dari pengaduan regulator telekomunikasi setempat yang naik ke "meja hijau", dilakukan karena Google menolak untuk mengembalikan akses media pemerintah Rusia di YouTube.

Pengadilan Arbitrase Rusia pada Kamis (26/4/2022) resmi membekukan aset perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Google senilai 7 juta dolar AS.

Keputusan tersebut diambil Rusia setelah GPM Entertainment Television milik Gazprom Media Holding mengajukan gugatan pada YouTube, anak perusahaan dari Google atas tindakan pemblokiran sepihak pada kanal TNT.

Akibat dari pembatasan akses ke kanal YouTube TNT, membuat GPM Entertainment mengalami masalah teknis yang menyebabkan konten tidak dapat diunggah sehingga penonton sulit mengakses layanan media tersebut.

Google
Google ()

Sebelum Rusia melayangkan pembekuan pada Google, GPM Entertainment Television telah lebih dulu meminta perusahaan teknologi asal AS tersebut untuk segera memulihkan akses akun Youtube TNT miliknya, namun sayangnya permintaan tersebut tak kunjung direspon oleh perwakilan Google.

“Maret 2022, YouTube secara efektif memblokir akun resmi saluran TNT tanpa klarifikasi apa pun, menciptakan masalah teknis yang mencegah konten diunggah dan pemirsa mengaksesnya.” ujar perwakilan Pengadilan Arbitrase dikutip dari Reuters.

Geram dengan sikap tersebut akhirnya pengadilan Rusia mengambil tindakan tegas dengan membekukan saham Google yang ada di Rusia, termasuk uang tunai yang masuk ke rekening bank serta barang bergerak dan tidak bergerak, yang dimiliki oleh Google dengan jumlah total 7 juta dolar AS.

Tak sampai disitu Google yang mewakili Youtube juga diwajibkan untuk membayar kerugian perusahaan sebesar 1 miliar rubel.

Aksi pemblokiran ini bukanlah kali pertama yang dilakukan YouTube kepada Rusia, sebelumnya beberapa media yang didanai pemerintah Putin seperti Russian Today (RT) dan Sputnik juga telah menjadi korban dari YouTube.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved