Ibu Kota Negara
Investor Semakin Masif di Penajam Paser Utara, Pemda Tetap Selektif, Jauhkan Spekulan
Banyaknya investor yang tertarik untuk menanamkan investasinya ke Kabupaten Penajam Paser Utara menjadikan pemerintah kabupaten
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Banyaknya investor yang tertarik untuk menanamkan investasinya ke Kabupaten Penajam Paser Utara menjadikan pemerintah kabupaten dengan sebutan Beno Taka ini, lebih selektif.
Hal tersebut dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Hamdam, kepada TribunKaltim.co Kamis (19/5/2022).
Ia menyebut, sejauh ini telah banyak yang berminat untuk berinvestasi seiring pindahnya IKN ke Kecamatan Sepaku, namun sikap selektif dari pemerintah daerah tetap ia terapkan.
Hal yang diantisipasi Hamdam, yakni spekulan tanah yang berkedok investor, dan hanya ingin menguasai tanah-tanah yang ada di Penajam Paser Utara.
Baca juga: Rentan Ancaman Udara, Gubernur Lemhannas Sebut Pemindakan IKN Perlu Perubahan Paradigma Pertahanan
Baca juga: Pesepeda Legendaris Mbah Teguh Meninggal, Ingin Sambangi IKN, Dirawat 11 Hari di RSKD Balikpapan
Baca juga: Ini 14 Titik Utama dan 4 Stasiun Operasi di IKN Nusantara, dari Sepaku hingga Sungai Payang
"Harus selektif karena ada juga yang coba berspekulasi. Bisa saja mereka spekulan tahan mencoba menguasai kawasan, nanti ketika diberikan izin bukan malah berinvestasi malah menjual tanah," ungkap Hamdam.
Hamdam menekankan, terlebih dahulu para investor ini harus memberikan kejelasan terkait item yang akan mereka bangun, proposal pengajuan invetasi harus lengkap, dan harus melalui verifikasi dari tim yang dibentuk pemerintah daerah.
"Ia harus menyakinkan kita bahwa dia mau berinvestasi. Dia mau bangun apa harus lengkap proposalnya serta melalui vertifikasi dari tim kita," sambungnya.
Bahkan, dikatakan Hamdam telah ada beberapa investor yang dibatalkan pengajuan investasinya, hal itu karena tidak bisa melengkapi persyaratan serta dicurigai merupakan spekulan saja.
"Ada beberapa yang sudah kita batalkan kemarin. Kita batalkan karena kita mencium baunya mau spekulasi saja," paparnya.
Sebelumya diberitakan, memang telah ada dampak yang dirasakan PPU sejak pindahnya negara, yakni dengan banyaknya investor yang melirik ke PPU.
Namun diakui Hamdam, hanya sebatas hal itu saja, dan belum pernah dilibatkan dalam hal lain terutama di lapangan yang berkaitan dengan IKN.
"Perkembangan IKN tetap disupport saja. Di IKN ada tim bentukan baru, memang sementara pemkab PPU hanya diajak diskusi dan masukan untuk eksekusi, tidak ada kita punya keterlibatan disitu," pungkasnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel