Sea Games 2022
Kalah Satu Gol Tanpa Balas, Shin Tae-yong Meradang Karena Tiga Kartu Merah, Singgung Sikap Ksatria
Bukan semata karena Timnas Indonesia U23 takluk satu gol tanpa balas dari Thailand, Shin Tae-yong justru marah gara-gara ulah sejumlah anak asuhnya.
TRIBUNKALTIM.CO - Pelatih Timnas Indonesia U23, Shin Tae-yong meradang seusai laga semifinal SEA Games 2022.
Bukan semata karena Timnas Indonesia U23 takluk satu gol tanpa balas dari Thailand, Shin Tae-yong justru marah gara-gara ulah sejumlah anak asuhnya.
Usut punya usut, amarah Shin Tae-yong dipicu karena pemainnya yang banyak mendapatkan kartu merah.
Di mata Shin Tae-yong, hujan kartu merah yang menimpa pemain Timnas Indonesia U23 membuktikan anak asuhnya tak memiliki sikap ksatria.
Sebagaimana yang diketahui, ada tiga pemain dari skuat Garuda Muda yang harus mandi lebih cepat dari rekan-rekannya.
Bermula dari diusirnya gelandang Thailand, William Weidersjo karena mengoleksi dua kartu kuning.
Pemain keturunan Swedia itu melancarkan protes dan lama meninggalkan lapangan.
Aksinya memicu emosi penggawa Timnas Indonesia U23 yang sedang mengejar ketertinggalan akibat gol Weerathep Pomphun di menit ke-95 perpanjangan waktu.
Bek timnas, Firza Andika melakukan pelanggaran keras yang berujung kartu merah.
Tekelnya menciptakan bentrok pemain kedua tim.
Duo Garuda Muda Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya pun menerima kartu kuning kedua sehingga juga harus meninggalkan lapangan.
"Saya tak ingin berkomentar banyak soal keputusan dan kinerja wasit, mereka yang bertanggung jawab sepenuhnya soal pertandingan," terang Shin Tae-yong, dikutip dari laman The Thao.
"Yang membuatku marah adalah banyaknya pemain (timnas Indonesia) yang banyak menerima kartu merah dan kartu kuning, kondisi ini menunjukkan bahwa mereka tidak bisa melindungi diri dan tak memiliki sikap ksatria," jelas Shin Tae-yong.

Sikap yang dimaksud oleh sang juru taktik ialah sportivitas.
Pelatih asal Korea Selatan itu menilai, seharusnya para pemainnya bisa menerima semua hasil di atas pertandingan.