Berita Internasional Terkini
Imbas Perang di Ukraina, Joe Biden & 962 Warga Amerika Serikat Dicekal Masuk Rusia, Kecuali Trump
Jumlah warga Amerika Serikat yang dicekal masuk ke Rusia, mencapai 1.000 orang, tepatnya 963 orang
TRIBUNKALTIM.CO - Perang antara Rusia dengan Ukraina berimbas terhadap banyak pihak.
Salah satunya Amerika Serikat (AS) yang juga terkenal imbasnya.
Amerika Serikat diketahui sejak awal telah mengecam tindakan yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
Bahkan, Amerika Serikat telah memberikan sejumlah sanksi ke Rusia.
Hal inilah yang diduga kuat jadi penyebab Rusia memberlakukan pencekalan terhadap ratusan warga Amerika Serikat.
Jumlah warga Amerika Serikat yang dicekal masuk ke Rusia, mencapai 1.000 orang, tepatnya 963 orang.
Baca juga: Terbongkar Istri Tentara Rusia Izinkan Suami Rudapaksa Wanita Ukraina, Ada Syaratnya
Baca juga: MotoGP 2022 Terkena Imbas Perang Rusia vs Ukraina, MotoGP Finlandia Terancam Dibatalkan
Baca juga: Komandan Marinir Ukraina Angkat Bicara Setelah Menyerah ke Rusia, Kyiv Akhiri Operasi Tempur
Rusia secara permanen melaran lebih dari 900 politisi, selebritas, dan eksekutif Amerika memasuki negara itu.
Namun uniknya tidak ada nama Donald Trump dalam daftar hitam Rusia.
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden; Wakil Presiden AS, Kamala Harris; CEO Meta, Mark Zuckerberg; dan aktor Morgan Freeman, masuk dalam daftar orang yang dilarang masuk Rusia.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan larangan itu sebagai bagian dari tanggapan terhadap sanksi yang dikenakan pada Rusia sebagai akibat dari invasi ke Ukraina.
Selain itu, tanggapan bagi orang yang secara terbuka mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin.
Secara total, sebanyak 963 orang Amerika Serikat dilarang masuk Rusia.
"Kami menekankan bahwa tindakan bermusuhan yang diambil oleh Washington, yang menjadi bumerang terhadap Amerika Serikat sendiri, akan terus mendapat penolakan yang layak," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, Sabtu (21/5/2022), dilansir USA Today.
Selain Biden dan Harris, nama terkenal lainnya dalam daftar yakni Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Transportasi Pete Buttigieg, Menteri Pertahanan Lloyd Austin, dan Hillary Clinton.
Tak Ada Nama Trump