Berita Kutim Terkini
Uniknya Muatan Lokal SMP di Telen Kutim, Belajar Sambil Berburu Jamur Sawit Untuk Dijadikan Santapan
SMP Karya Nusa Lnestari, di Kecamatan Telen, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, punya cara unik dalam memberikan pembelajaran
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Samir Paturusi

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA- SMP Karya Nusa Lnestari, di Kecamatan Telen, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, punya cara unik dalam memberikan pembelajara pada para siswanya.
Sekolah yang siswanya adalah anak dari para karyawan perusahaan sawit PT Karyanusa Eka Daya (KED) dan PT Subur Abadi Plantation (SAP) tersebut, melakukan kegiatan belajar di luar ruangan berisi muatan lokal.
Para siswa diberikan pembelajaran muatan lokal pengenalan lingkungan kebun sawit yang digabung dengan kegiatan pramuka bertajuk berburu jamur alias mushroom hunter.
Kegiatan mengajarkan anak tentang seluk beluk tanaman sawit sembari berburu jamur di sekitar cluster perumahan.
Selain itu, kegiatan dirangkai dengan materi survival dan pengenalan jenis-jenis bahan alam sekitar yang dapat diolah untuk makanan.
Baca juga: Aksi Cepat Tanggap Nurani Astra, Beri Bantuan Korban Banjir Muara Wahau dan Telen Kutim
Baca juga: Perumdam TTB Kutim Bangun IPA Rp 3,5 Miliar di Ranpul, Alirkan Air ke 2 Ribu Pelanggan
Baca juga: Matangkan Persiapan Porprov Kaltim VII, Dispora Kutim Validasi Seluruh Cabor
“Kegiatan ini menantang dan mengasyikkan,” ungkap M. Rodjil, siswa kelas 9 SMP Karya Nusa Lestari (KNL) pada TribunKaltim.Co.
Jamur yang ditemukan ada 2 jenis, yaitu keluarga jamur merang (Volvariella Volvacea) dan jamur tiram (Pleurotus Ostreatus).
Jamur tersebut menjadi salah satu alternatif bahan pangan warga di perumahan, karena cita rasanya yang lezat dan dapat diolah menjadi aneka varian kuliner.
Oleh karenanya, masyarakat banyak berburu tumbuhan dari jenis cendawan tersebut untuk selanjutnya diolah menjadi penganan.
Jamur dapat diolah tidak hanya ditumis atau santan saja, tetapi jamur tersebut bisa dijadikan pepes, sup, toping mie ayam, capcay, dan aneka cah.
Guru IPA, sekaligus guru Pendidikan Lingkungan Kebun Sawit (PLKS) SMP KNL, Ahmad Faizal mengatakan bahwa jamur sawit tersebut sudah dipastikan aman untuk dikonsumsi.
“Jamur sawit sudah diteliti, kandungan nutrisinya sangat baik dan tinggi untuk Kesehatan, bahkan bisa dijadikan usaha kreatif skala rumahan,” ujarnya.
Diketahui, jamur sawit tidak hanya lezat tetapi memiiki manfaat baik bagi tubuh.
Manfaat tersebut seperti vitamin C berperan dalam proses metabolisme tubuh, menjaga daya imun manusia, kandungan vitamin D memiliki manfaat menjaga kesehatan tulang.
Mineral dalam jamur sawit antara lain potassium, fosfor, kalsium dan magnesium. Jamur sawit juga memiliki kandungan protein asam amino yang penting bagi tubuh.
Bahkan kandungan protein jamur sawit lebih banyak dibanding jamur konsumsi yang lain.
"Kandungan nutrisi ini membantu tubuh mencegah perkembangan sel kanker serta penguatan fungsi hati dan ginjal," ujarnya.
Selain itu, menurut penelitian total lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acids) pada jamur sawit 72-85 persen.
Hal ini disebabkan kandungan asam linoleat dalam jamur yang menjadi alasan jamur merupakan makanan sehat.
Faizal menuturkan, kegiatan ini bertujuan memberikan pengalaman belajar dengan variasi kegiatan belajar luar ruangan di lingkungan sekitar perumahan.
Baca juga: Evaluasi dan Persiapan Jelang Porprov VII di Berau, Wabup Kutim Akui Target Juara Umum
Ia berharap dapat membuka wawasan dan mengajarkan siswa cara berliterasi dari lingkungan terdekat.
Diharapkan peserta didik juga dapat berkarakter kuat dan cerdas di tengah tantangan serbuan kecanduan gawai.
“Dengan jelajah dan mengolah bahan dari lingkungan sekitar menjadi kuliner, mereka mendapatkan pengalaman belajar berkesan,” ucap Faizal. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel