Berita Nasional Terkini

VIRAL Kepala Sekolah Nekat Jadi Panglima KKB Papua, Cek Alasan Receh Membelot dari NKRI, Diburu TNI?

Viral Kepala Sekolah nekat jadi Panglima KKB Papua, cek alasan receh membelot dari NKRI, diburu TNI?

handover
Kepala Sekolah nekat jadi panglima KKB Papua. Viral Kepala Sekolah nekat jadi Panglima KKB Papua, cek alasan receh membelot dari NKRI, diburu TNI? 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua.

Ya, KKB Papua masih jadi momok bagi masyarakat Papua, Indonesia.

Baru-baru ini kabar viral Kepala Sekolah nekat jadi Panglima KKB Papua jadi sorotan publik.

Cek alasan receh kepala sekolah tersebut membelot dari NKRI.

Bila pembelotan itu benar adanya, otomatis sosok kepala sekolah itu dipasyikan bakal diburu TNI.

Lantaran sampai sejauh ini, baik TNI maupun Polri bertugas untuk menumpas kelompok teroris di Papua.

Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: KISAH Panglima KKB Papua yang Tobat, Dulu Tantang Jokowi Perang, Kini Melempem Hadapi TNI - Polri

Melansir TribunPalu.com dengan judul Sakit Hati Gagal Jadi Kadis, Kepala Sekolah Nekat Membelot Jadi Panglima KKB Papua, kelompok separatis di Papua terus berupaya mempertebal kekuatan dengan merekrut anggota baru.

Berbagai bujukan dan rayuan jadi jurus andalan KKB Papua mengajak rakyat sipil bergabung.

Bak gayung bersambut, ajakan KKB Papua kerap diterima oleh warga dengan berbagai alasan.

Seperti halnya yang dilakukan sosok orang terpandang yang dulunya menjadi Kepala Sekolah pada salah satu sekolah menengah di daerah tersebut.

Kisah tentang membelotnya sang kepala sekolah lantaran memilih menjadi anggota KKB, terungkap dari video viral di media sosial (medsos).

Saking viralnya kabar tersebut, keputusan sang kepala sekolah untuk bergabung ke kelompok separatis itu, memantik nitizen untuk mengungkap pelbagai pertanyaan.

Baca juga: KKB Papua Minta Dukungan Presiden Jokowi, Tuding Amerika, Australia & Indonesia Bersekongkol

Ada apakah gerangan, sehingga sosok terpandang itu nekat mengangkat senjata dan melawan pemerintah yang selama ini menghidupnya?

Apa masalahnya, sehingga sang pendidik itu mudah membelot ke kelompok yang selama ini getol berperang melawan Indonesia?

Benarkah keputusan kepala sekolah itu gara-gara dipicu oleh masalah yang menderanya di dunia pendidikan?

Lantas, seperti apa sikap pemerintah dalam merespon masalah yang satu ini?

Aneka pertanyaan tersebut mengalir demikian mudah dari benak wargnet. Karena selama ini mereka berhadap agar persoalan Papua sesegera mungkin dapat diakhiri.

Tapi dari video yang viral di jagat maya tersebut, terungkap fakta bahwa keputusan sang kepala sekolah bergabung ke KKB, dilatari oleh hal yang amat sederhana.

Semua itu berawal dari sebuah kisah panjang tentang perjuangan pembentukan baru, yaitu Kabupaten Lanny Jaya.

Daerah baru tersebut merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya. Pemekaran wilayah Jayawijaya itu tak hanya untuk Kabupaten Lanny Jaya.

Baca juga: TERBONGKAR Identitas Pimpinan KKB Papua yang Kontak Senjata dengan TNI - Polri di Acara Bakar Batu

Ada tiga kabupaten lagi yang sama-sama dimekarkan dari Kabupaten Jayawijaya. Tiga kabupaten tersebut, yakni Yalimo, Nduga dan Kabupaten Memberamo Tengah.

Sementara pasca pembentukan Kabupaten Lanny Jaya, masalah yang mendera sang kepala sekolah tiba-tiba mencuat ke permukaan.

Masalah utamanya adalah pembagian jabatan bagi para kepala dinas di daerah baru tersebut.

Dalam pembagian jabatan tersebut, salah seorang tokoh yang cukup berjasa dalam perjuangan tersebut, rupanya tak kebagian jabatan.

Tokoh tersebut adalah Enden Wanimbo. Yang bersangkutan adalah kepala pada salah satu sekolah menengah di Distrik Tiom, bagian dari Kabupaten Lanny Jaya.

Semasa proses pemekaran Lanny Jaya, Enden Wanimbo memang cukup berjasa. Makanya ia digadang-gadang menjadi Kepala Dinas Pendidikan di daerah baru tersebut.

Tapi apa yang terjadi? Di tengah jalan, nama Enden Wanimbo tak muncul dalam daftar nama para calon pejabat di daerah tersebut.

Baca juga: TERUNGKAP Otak Penyerangan Anggota KKB Papua yang Mau Tembak TNI - Polri di Acara Bakar Batu

Bahkan hingga pelantikan para pejabat berakhir, nama Enden Wanimbo tak disinggung sama sekali.

Mungkin karena masalah itulah, akhirnya Enden Wanimbo mengambil keputusan yang kontroversial.

Diam-diam dirinya meninggalkan jabatan kepala sekolah dan memilih bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Awalnya Endem Wanimbo menjadi anggota biasa kelompok tersebut. Namun seturut kehebatannya, ia pun menjadi komandan operasi KKB.

Bahkan saat ini, Enden Wanimbo telah menjadi Panglima TPNPB-OPM atau lazim dikenal dengan sebutan KKB di Kabupaten Lanny Jaya.

Pada video viral tersebut, Enden Wanimbo tampil sebagai sosok yang sangar dan sangat berpengaruh di TPNPB-OPM.

Berambut panjang dengan senjata di tangan, pria paruh baya itu berapi-api tatkala memacu anak buahnya untuk berperang.

Baca juga: TEROR NAFSU KKB Papua Sasar Wanita Beoga, Warga Minta TNI - Polri Lindungi Masa Depan Anak Perempuan

Ia menggebu-gebu ketika memberikan perintah atau membangkitkan semangat juang anggotanya untuk berperang melawan pemerintah Indonesia.

Sebagaimana dalam video tersebut, dalam pernyataannya, ia tak menyinggung personel TNI Polri yang begitu siaga di wilayah Papua.

Enden Wanimbo juga tak menyebutkan pihak mana yang harus dihabisi dalam peperangan yang digelorakan tersebut.

Ia justeru menyebutkan bahwa perang melawan pemerintah kolonial harus dilakukan supaya Papua bisa merdeka.

Pemerintah kolonial yang dimaksud Enden Wanimbo adalah Indonesia. Karena pernyataan tersebut sudah sering disampaikan para pimpinan TPNPB-OPM selama ini.

Terbetik kabar, bahwa awal mula terungkapnya keputusan Enden Wanimbo bergabung ke KKB disampaikan oleh kepala suku besar di Kabupaten Lanny Jaya.

Kepala Suku Besar bernama Eriki Wanimbo itu menuturkan, bahwa seorang tokoh berpengaruh di Distrik Tiom, telah menjadi pengikut KKB.

Sosok yang tak lain adalah Enden Wenimbo tersebut, awalnya bergabung dengan kelompok Puron Wenda.

Kini mantan kepala sekolah itu telah menjadi Panglima TPNPB-OPM di Kabupaten Lanny Jaya.

Enden Wanimbo dipercayakan menjadi Panglima TPNPB Laapago di Kabupaten Lanny Jaya, Papua.

Baca juga: KKB Papua Mau tembak TNI - Polri dari Dekat, Nyamar jadi Warga di Acara Bakar Batu, Begini Nasibnya

Enden Wanimbo Mulai Ditinggalkan

Pada bagian lain dari video yang viral tersebut terungkap bahwa belakangan ini, satu per satu anggota KKB mulai meninggalkan kelompok kriminalis tersebut.

Mereka meninggalkan Panglima Enden Wanimbo karena sejumlah alasan. Satu di antaranya, adalah kesulitan bahan makanan.

Hal ini diungkapkan Delison Telenggen, salah seorang awak KKB yang tinggalkan KKB untuk kembali ke pangkuan NKRI.

Dari mulut Delison Telenggen inilah akhirnya terungkap betapa sulitnya kelompok kriminal bersenjata yang hidup di tengah hutan.

Menurut Delison Telenggen, selama ini KKB kesulitan bahan pangan. Ini terjadi karena hampir semua akses ditutup oleh TNI Polri.

Jangankan mendapatkan senjata api untuk membantu pergerakan kemerdekaan, untuk makan saja susahnya minta ampun.

Jangankan tidur di kasur, untuk mendapatkan tempat yang aman saja, susahnya luar biasa. Apalagi bisa tidur nyaman sebagaimana sesama warga yang lain.

Lantaran tak tahan dalam hidup yang serba susah itulah, Delison Telenggen akhirnya memutuskan untuk kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

Baca juga: Teror KKB Papua di Tengah Acara Adat Digagalkan TNI-Polri, Anak Buah Lekagak Telenggen Ditangkap

Untuk diketahui Kabupaten Lanny Jaya merupakan hasil dari pemekaran Kabupaten Jayawijaya.

Kbupaten baru ini terdiri dari 10 distrik, antara lain Distrik Tiom, Distrik Pirime, Distrik Makki dan Distrik Gamelia.

Berikutnya, Distrik Dimba, Distrik Tiomneri, Distrik Melagineri, Distrik Balingga, Distrik Kuyawage dan Distrik Poga.

Dari semua distrik ini, pergolakannya tak terlalu terasa. Yang menghebohkan justeru di Distrik Tiom.

Pada distrik ini, salah seorang tokoh terpandang di Tiom, berpaling dari Indonesia dan memilih bergabung ke KKB.

Sosok bernama Enden Wanimbo inilah menjadi orang yang semakin ditakuti karena tindakan anak buahnya yang sangat kejam. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved