Berita Nunukan Terkini

Bakso Ceker Ayam Dipadu Singkong Goreng di Nunukan Jadi Buruan Anak Muda dan Ibu-Ibu di Akhir Pekan

Bakso ceker ayam dipadu singkong goreng di warung hijau Nunukan menggugah selera bagi penikmatnya. Bakso ceker ayam ini menjadi buruan para anak muda

TRIBUNKALTARA.COM/FEBRIANUS FELIS
Kolase menu bakso ceker ayam dipadu singkong gorengdi Jalan Fatahillah, Kelurahan Nunukan Tengah, jadi buruan kawula muda hingga ibu-ibu di akhir pekan. TRIBUNKALTARA.COM/FEBRIANUS FELIS 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Bakso ceker ayam dipadu singkong goreng di warung hijau Nunukan menggugah selera bagi penikmatnya.

Bakso ceker ayam ini menjadi buruan para anak muda dan ibu-ibu di akhir pekan.

Bakso kampung yang terletak di Jalan Fatahillah, Kelurahan Nunukan Tengah, jadi incaran anak muda hingga ibu-ibu pada hari weekend.

Warung bakso kampung itu cukup familiar di kalangan anak muda Nunukan, hingga disebut Warjo (warung ijo/hijau).

Lantaran mulai dinding warung, meja, tikar, hingga perlengkapan makan serba hijau.

Baca juga: Wisata Kuliner di Samarinda, Nasi Bakar Ikan Tuna ala Swiss-Belhotel Borneo

Hardi pemilik warung mengaku tempatnya menjadi incaran anak muda hingga ibu-ibu yang doyan sajian bakso kampung.

"Kebanyakan ibu-ibu sih. Bahkan ada yang dari Sedadap (Nunukan Selatan). Apalagi hari Jumat setelah senam. Kalau anak muda juga ada, tapi jarang. Hari kerja biasa pegawai kantoran datang makan bakso kampung," kata Hardi kepada TribunKaltara.com.

Lebih lanjut Hardi sampaikan, bakso kampung buatan sang istri terdiri dari ceker ayam, singkong, telor ayam, mie kuning, bihun, dan daun bawang.

Harganya satu porsi Rp 15.000.

Sedangkan singkong gorengnya Rp 10.000 per porsi.

 
"Pagi ramai. Tapi kalau siang sampai sore hanya 1 atau 2 orang saja. Anak muda biasa sebut tempat ini Warjo, karena semuanya serba hijau," ucapnya.

Baca juga: Wisata Kuliner di Balikpapan, Sedia Aneka Soto Nusantara ala Hotel Swiss-Belhotel 

Hardi menyebut, pengunjung yang datang kerap kali memuji ceker dan singkong gorengnya.

"Katanya cekernya lembut dan singkong gorengnya renyah. Cara makannya juga tergantung selera pengunjung. Ada yang singkong gorengnya dimasukin ke dalam mangkok baksonya. Ada juga yang makannya terpisah," ujarnya.

Hardi menuturkan, ia bersama istri sudah tiga tahun berjualan bakso kampung dan beberapa cemilan, dan minuman dingin lainnya.

"Tiga tahun sudah kami kontrak di sini. Sebulan Rp 300.000. Tapi saya ada rumah di belakang, tidak jauh dari warung ini," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved