Liga Italia

BURSA TRANSFER Liga Italia: AC Milan Punya Kans Besar Dapatkan Lingard, Usai Stop Kontrak Man United

Simak bursa transfer Liga Italia terhangat, AC Milan punya kans besar dapatkan Jesee Lingard, usai stop kontrak Man United.

Kolase Twitter AC Milan dan Oli SCARFF / AFP
Simak bursa transfer Liga Italia terhangat, AC Milan punya kans besar dapatkan Jesee Lingard, usai stop kontrak Man United. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak bursa transfer Liga Italia terhangat 2022.

Klub raksasa Liga Italia, AC Milan punya kans besar dapatkan Jesee Lingard.

Usai Jesee Lingard memutuskan stop kontrak dengan Man United.

Kabar tersebut jadi angin segar bagi AC Milan yang saat ini tengah gencar mencari penyerang sayap.

Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: INFO Liga Italia: AC Milan Selangkah Lagi Dapat Rekan Cristiano Ronaldo, Sudah Deal Harga Sama Lille

Hal inilah yang membuat dirinya jadi incaran AC Milan pada bursa transfer musim panas ini.

Jesse Lingard sendiri tergolong masih berada di usia produktif seorang pesepakbola.

Bahkan, kemampuan olah bolanya juga dinilai belum luntur, walaupun musim lalu kerap berada di bangku cadangan.

Dilansir The Times, Lingard menolak sodoran kontrak yang diberikan oleh Manchester United, ia memilih hengkang ke tim lain setelah kontraknya berakhir.

Baca juga: AC Milan & Inter Milan Kompak, Incar Pemain Gratisan di Bursa Transfer Liga Italia

Ya, kesempatan bermain yang sedikit bersama Setan Merah membuat pemain berusia 28 tahun itu ingin mencari pelabuhan baru.

AC Milan-lah yang menjadi tim paling bernafsu untuk memboyong Jesse Lingard dari Old Trafford.

Dilansir ESPN, Rossoneri menganggap Lingard sebagai sosok yang pas menggantikan Brahim Diaz yang hanya menjadi pemain pinjaman dari Real Madrid.

Pria asal Inggris itu memang telah membuktikan kualitasnya sebagai playmaker handal saat dipinjamkan United di West Ham pada musim lalu.

Bermain menjadi gelandang serang bersama The Hammers, ia berhasil mencetak 9 gol dan 5 assist dari 16 pertandingan.

sekaligus membawa West Ham bermain dalam kompetisi Liga Eropa untuk yang pertama kalinya.

Sebelum Lingard dipinjamkan ke West Ham. Pemain asal Inggris itu belum sekalipun membela United di kompetisi Liga Inggris musim 2020/2021.

Lingard hanya bermain sebanyak tiga kali, yaitu di Piala FA dan Piala Liga.

Sejak kedatangan Bruno Fernandes, Ole Gunnar Solskjaer mulai rutin mengaplikasi pakem dasar 4-2-3-1.

Dua slot gelandang serang dan sayap hampir pasti diisi Fernandes dan Marcus Rashford.

Baca juga: RUMOR TRANSFER Liga Italia: Strategi AC Milan dan Inter Milan jadi Klub Pengumpul Pemain Gratisan

Lingard yang bermain di posisi tersebut hanya duduk manis di bangku cadangan Setan Merah.

Begitu juga saat kedatangan Rangnick, pelatih asal Jerman itu sama sekali tak menganggap Lingard sebagai pemain yang potensional.

Skema dasar 4-2-2-2 yang ia pakai lebih mengoptimalkan peran striker nomor 9 di depan serta pemain sayap murni yang memiliki kecepatan.

Alhasil, Lingard yang lebih berperan sebagai second striker dan playmaker tak masuk dalam skema yang dijalankan Rangnick.

Namun, melihat performa Lingard di tangan Moyes, dirinya sangatlah layak untuk hengkang ke tim lain yang mau menjadikan dia pemain vital.

"Lingard adalah pemain bagus, saya mengetahui tipikal dan posisi yan cocok untuk dia," ucap Moyes dilansir dari laman resmi West Ham.

"Saya akan menaruh Lingard dimana saja, sayap kiri, gelandang serang, saya juga akan memainkan dia sebagai striker jika perlu," lanjut Moyes.

Moyes mengetahui kelebihan dan kualitas Lingard yang selama musim tersebut tak dimanfaatkan Ole & Rangncik.

Pria Skotlandia itu memberikan kebebasan kepada Lingard untuk bergerak dinamis, alias tak terpaku kepada posisinya sebagai gelandang serang.

Lingard menjadi pemain yang bergerak bebas, walaupun dipasang menjadi seorang gelandang serang.

Baca juga: BURSA TRANSFER Liga Italia: Proyek Ambisius AC Milan Datangkan Bintang Real Madrid yang Meredup

Ia bisa berada di kiri untuk mendapatkan bola sekaligus berada di paling depan untuk mencetak gol.

Lingard memang memiliki kemampuan untuk itu, kemampuan menggiring bola dan penyelesaian akhirnya sudah terbukti.

Catatan gol dan assist Lingard untuk West Ham membuat Manchester United menahannya untuk dipermanenkan The Hammers.

Sebenarnya, penampilan sebagus itu juga pernah Lingard tunjukan sebelum ini.

Lingard pernah membawa United juara FA Youth 2010/2011, bersama Paul Pogba, Michael Keane, dan Ravel Morrison.

Sementara di laga internasional, Lingard juga sempat membela Timnas Inggris di Piala Dunia 2018.

Sekaligus mampu menyumbangkan gol untuk membantu The Three Lions membantai Panama dengan skor 6-1 di fase grup.

Kecocokan gaya bermain Lingard dengan skema Pioli

Di musim ini, Lingard kembali berseragam Setan Merah, namun menit bermainnya masih saja sedikit, Solskjaer tak menaruh kepercayaan penuh kepadanya.

Datangnya Jadon Sancho dan Cristiano Ronaldo membuat nama Lingard terpinggirkan, Ronaldo dipercaya sebagai starter, sedangkan Sancho menjadi pemain pertama yang dilirik Ole untuk masuk dari bangku cadangan.

Baca juga: Update Liga Italia: Hemat Anggaran, AC Milan & Inter Milan Terapkan Strategi Transfer yang Sama

Dikutip dari Transfermarkt, Lingard tampil sebanyak delapan kali untuk Setan Merah dengan menit bermain sebanyak 274 menit.

Lingard selalu tampil dari bangku cadangan, ia belum merasakan tampil starter selama kembali berseragam Setan Merah di ajang Liga Inggris dan Liga Champions.

Situasi pelik Lingard bersama United bisa saja dimanfaatkan AC Milan untuk menariknya ke San Siro, dengan iming-iming menit bermain yang lebih banyak.

Skema 4-2-3-1 yang diterapkan Pioli, hampir mirip dengan skema yang dimiliki Moyes bersama West Ham.

Dengan begitu, sudah jelas Pioli dapat memanfaatkan atribut Lingard seperti yang telah dilakukan Moyes. Lingard tak akan kesulitan untuk beradaptasi.

Sebagai seorang playmaker, Lingard memiliki insting menyerang yang tajam, pergerakannya mampu merusak fondasi yang telah dibangun pertahanan lawan.

Perannya yang fleksibel juga dapat membuka celah bagi Zlatan untuk bebas bergerak menjemput bola hingga ke tengah.

Hal tersebut menguntungkan Zlatan untuk mencetak gol dari lini kedua. Kemampuan Lingard merangsek ke kotak penalti lawan juga bisa menghadirkan kemelut di depan gawang.

Situasi itu menguntungkan Zlatan yang bagus perihal penempatan posisi dan melakukan finishing.

Hal tersebutlah yang dilakukan Moyes, Lingard menjadi kunci dari moncernya Michail Antonio di musim lalu.

Baca juga: Update Transfer Liga Italia: Jadi Opsi Jangka Pendek, Gareth Bale Masuk Daftar Pembelian AC Milan

Tak hanya itu, Lingard bisa menjadi pemecah kebuntuan, intuisi mencetak golnya juga tergolong tinggi untuk pemain yang berposisi sebagai playmaker.

Torehan 9 gol dari 16 pertandingan bersama West Ham adalah buktinya, ia memiliki kaki kiri dan kanan sama baiknya, itu membuat Lingard dapat mencetak gol dari situasi tak menguntungkan.

Apalagi, kemampuan dribble dan kecepatannya juga dapat membantu Milan ketika mengalami kebuntuan.

Dribble sukses Lingard berada di angka 2.34 per pertandingan saat masih bersama The Hammers, itu menjadi yang paling mencolok dibanding punggawa West Ham lainnya.

Lingard bisa menjadi solusi dari inkonsistensi AC Milan di musim lalu, kehadirannya dapat menambah opsi dan kedalaman skuat Rossoneri.

Dengan begitu, Pioli tak akan kesulitan untuk melakukan rotasi di setiap pertandingan yang dilakoni AC Milan. (*)

Berita Liga Italia Serie A

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved