Berita Nasional Terkini
Ganjar Pranowo Serahkan SK Koperasi pada Warga Terdampak Bendungan Bener di Wonosobo
Meskipun sudah menerima ganti rugi untuk Bendungan Bener, warga sekitar yang terdampak tetap dapat memanfaatkan lahan.
TRIBUNKALTIM.CO, WONOSOBO - Meskipun sudah menerima ganti rugi untuk Bendungan Bener, warga sekitar yang terdampak tetap dapat memanfaatkan lahan.
Diketahui ada sekitar 1.010 hektar lahan yang dibebaskan dan dijadikan greenbelt bendungan Bener oleh pemerintah. Warga terdampak diberi kesempatan dalam pemanfaatan lahan greenbelt.
Untuk itu, warga membentuk sebuah koperasi bernama Tirto Mulyo Bogowonto. Koperasi itu menjalin kerja sama dengan BBWS Serayu Opak.
Peresmian koperasi dilakukan di Desa Burat Kecamatan Kepil Wonosobo pada Sabtu (11/6). Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hadir secara langsung untuk menyerahkan SK koperasi pada warga.
Khomsatun (45) salah satu dari ratusan warga terdampak bendungan Bener di Desa Burat Kecamatan Kepil Wonosobo menyebutkan bahwa lahan miliknya seluas 4000 meter memang sudah menjadi milik negara.
Baca juga: Ganjar dan Sandi Paling Ideal? Ini 3 Capres dan 5 Cawapres Terkuat Versi Survei Poltracking Terbaru
Tanah itu sudah dibeli pemerintah untuk pembangunan bendungan Bener dengan harga Rp120.000 permeternya.
Ia tak menyangka masih bisa mengelola dan memanfaatkan lahan itu bersama ratusan warga terdampak lainnya.
"Alhamdulillah seneng banget. Selain dapat uang ganti rugi, kami juga masih dilibatkan untuk mengelola lahan ini. Jadi kami tetap bisa mendapatkan manfaat dari lahan ini meski bukan milik kami lagi," kata Khomsatun.
Ketua Koperasi Tirto Mulyo Bogowonto, Komarudin mengatakan, awalnya koperasi ini adalah paguyuban yang menampung aspirasi masyarakat terdampak bendungan Bener.
Setelah proses pembebasan lahan selesai, paguyuban beralih menjadi koperasi yang anggotanya juga masyarakat terdampak.
"Kami membentuk koperasi ini sebagai wadah, agar ada keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan kawasan ini. Ini juga sebagai syarat dulu saat pembebasan lahan," katanya.
Wilayah ini, lanjut dia, akan dijadikan greenbelt. Penghijauan terus dilakukan dengan penanaman sejumlah tanaman buah.

Baca juga: Pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir Terkuat di Pilpres 2024, Disusul Prabowo-Puan dan Anies-AHY
"Jadi nanti bisa kami kelola. Kalau dikelola pihak ketiga, nanti masyarakat tidak merasakan manfaatnya. Makanya kami bentuk koperasi ini agar masyarakat bisa terlibat," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi pembentukan koperasi oleh warga terdampak bendungan Bener di Wonosobo itu. Menurutnya, itu bagian dari cara menyelesaikan dengan masyarakat terdampak.
"Saya mengucapkan terima kasih, karena pola ini bisa menjadi contoh di daerah lain, sehingga ada cerita baiknya dari proses ini," kata Ganjar.