Piala Presiden
Dua Bobotoh Persib Meninggal di GBLA, Menpora Turun Tangan Desak PSSI & PT LIB Lakukan Investigasi
Dua Bobotoh Persib Bandung meninggal di Stadion GBLA, Menpora turun tangan desak PSSI dan PT LIB lakukan investigasi.
“Selain itu, harus segera dievaluasi tentang SOP yang berlaku di stadion ketika itu,” ucapnya menjelaskan.
“Sekaligus melihat lagi pelaksanaan di empat stadion yang sudah berlangsung selama ini. Koordinasi dengan pihak terkait khususnya dengan pihak keamanan lebih diintensifkan lagi,” tambah dia.
Lebih lanjut, Zainudin Amali menegaskan bahwa kejadian demikian tidak boleh kembali terjadi.
“Pemerintah akan menunggu laporan resmi dari PSSI dan PT LIB. Tidak boleh ini terulang lagi karena pertandingan masih banyak yang harus dilakukan,” kata dia.
“Kesiapan panitia daerah juga harus dipastikan pada setiap pertandingan,” ujar Menpora mengakhiri.
Kronologi Insiden Maut di Stadion GBLA
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung mengatakan, insiden maut terjadi di pintu masuk stadion.
Waktu itu, petugas sedang memeriksa penonton yang memiliki tiket.
"Kemudian masyarakat yang datang ingin menonton Persib sesuai SOP dari panpel itu harus menunjukkan karcis, yang punya karcis boleh masuk, yang tidak punya karcis tidak boleh masuk, kan seperti itu," ujarnya, Sabtu (18/6/2022).

Baca juga: 2 Bobotoh Persib Meninggal, SOS Minta Piala Presiden Disetop dan Desak PSSI Buat Regulasi Suporter
Aswin menduga para penonton ingin segera masuk stadion, sehingga terjadi antrean di depan gerbang.
"Jadi dugaannya itu, tidak sabar ingin masuk, buru-buru padahal sudah kita imbau kalau ada pengunjung yang ingin masuk GBLA agar antre, kan ada pembatas dan menunjukan tiket baik dari handphone maupun yang karcis hard copy," ucapnya.
Akibat berdesakan, beberapa bobotoh terjatuh dan pingsan. Penonton yang pingsan itu kemudian dibawa ke rumah sakit.
Polisi sebut penonton memaksa masuk stadion
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Jabar Kombes Ibrahim Tompo menuturkan, peristiwa itu terjadi saat pertandingan sudah memasuki babak kedua.
Stadion GBLA berkapasitas 15.000 orang. Namun, massa di luar stadion membeludak antara 40.000 hingga 45.000 orang.