Berita Balikpapan Terkini

PNM Gelar Pelatihan Pengemasan Produk Untuk Pengembangan UMKM di Balikpapan

Permodalan Nasional Madani (PNM) menggelar pelatihan kapasitas Usaha (PKU), Bertajuk Kemasan produk sebagai silent salesman di Hotel Swiss-Bell In

Penulis: Ardiana | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA
Permodalan Nasional Madani (PNM) menggelar pelatihan kapasitas Usaha (PKU), Bertajuk Kemasan produk sebagai silent salesman di Hotel Swiss-Bell In, Senin, (20/6/2022).TRIBUNKALTIM.CO/ARDIANA 

TRIBUNKALTIM.COM, BALIKPAPAN- Permodalan Nasional Madani (PNM) menggelar pelatihan kapasitas Usaha (PKU), Bertajuk Kemasan produk sebagai silent salesman di Hotel Swiss-Bell In, Senin, (20/6/2022).

Acara tersebut menghadirkan 50 nasabah dari layanan pembiayaan PNM Unit Layanan Modal Mikro (PNM ULaMM) dan layanan pembiayaan PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar).

Manager Bisnis Ulamm, Muhammad Saiful Anwar menjelaskan 2 layanan pembiayaan tersebut dibedakan berdasarkan basisnya.

PNM Mekaar merupakan layanan pembiayaan berbasis kelompok, sedangkan PNM ULaMM berbasis individu.

Nasabah Mekaar akan naik kelas menjadi nasabah ULaam jika memenuhi beberapa persyaratan.

Baca juga: PNM Gelar Pelatihan bagi Perempuan Ultra Mikro hingga Dapat NIB di Samarinda

Baca juga: PNM Gelar Pelatihan Literasi Keuangan, Closing Serentak Se-Indonesia Diikuti 23.000 Peserta

Baca juga: Gandeng BRI dan Pegadaian, PNM Gelar Pengembangan Kapasitas Usaha dan Pembukaan 23.000 Rekening

"PNM ini ada 2, ada nasabah Mekaar yang berbasis kelompok, ada nasabah ULaaMM yang sudah naik. Yang kelompok (Mekaar) pembayarannya mingguan, kemudian kalau naik kelas jadi nasabah ULaMM.

Pembayaran angsurannya kita latih jadi pembayaran bulanan. Itu untuk nasabah yang naik kelas. Nah naik kelasnya itu mulai pembiayaan dari diatas 25 juta sudah bisa naik ke ULaMM. Kan pembiayaan Mekaar, itu dibawah 25juta.

Nah kalau sudah naik ke ULaMM kita mulai ajari untuk mandiri, itu untuk nasabah yang berkelanjutan. Nah untuk nasabah yang baru, kalau memang dia punya usaha yang makro, tidak harus msuk yang Makaar dulu, langsung ke ULaMM bisa.

Syaratnya yang pnting usahanya sudah jalan 2 tahun. Kemudian juga ada perikatan untuk tanggung jawab pengembalian, kita ikat pembiayaan nya dengan jaminan. Jaminannya sudah fleksibel, kalau kemarin kan harus sertifikat, kalau sekarang bisa BPKB mobil/motor. Itu hanya untuk pengembalian," jelasnya.

Dalam acara tersebut, nasabah dilatih untuk mengemas serta menjual barang untuk menarik pelanggan agar produk mereka laku dan terjual.

Pemateri didatangkan dari Samarinda, yaitu Syarkawi, seorang pengusaha dari kota Tepian tersebut.

Saiful menambahkan pihaknya akan melaksanakan pelatihan tersebut dua sampai tiga kali pertemuan demi tercapainya pemahaman nasabah tentang cara pengemasan dan penjualan produk tersebut.

"Kita akan lakukan berulang-ulang, mungkin 2 kali smpe 3 kali pertemuan untuk yang pelatihan pengemasan ini. Kalau nasabahnya masih membutuhkan arahan lagi, pendampingan lagi, kita undang kembali.

Tapi untuk nasabah yang sudah cukup, dia akan share ke nasabah lain biasanya. Nanti yg masuk ke kami itu yang belum tuntas atau yang belum lihai," ujar pria berkaca mata itu.

Saiful berharap dengan dilaksanakannya acara ini, dapat memberikan pengetahuan bagi nasabah bukan hanya dari pembiayaan, melainkan pengemasan hingga penjualan produknya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved