Ibu Kota Negara
Usung Konsep Green Forest, Kawasan IKN Bakal Jadi Ibu Kota Negara Terbaik di Dunia
Pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, yang mengusung konsep kota hutan atau green city, green forest, dan green energy, bakal menjadikan Ibu
Penulis: Nita Rahayu |
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, yang mengusung konsep kota hutan atau green city, green forest, dan green energy, bakal menjadikan Ibu Kota Negara baru Indonesia itu menjadi kota terbaik di dunia.
Seperti diungkapkan Pengamat Wilayah Kota Penajam Paser Utara (PPU), Wahidin Alaudin, kepada TribunKaltim.co.
Wahidin mengemukakan, konsep tersebut merupakan yang pertama diterapkan sejak sejarah pemindahan Ibu Kota di seluruh dunia.
Bagaimana tidak, Indonesia dengan konsep tersebut beriringan dengan kondisi wilayah yang dijadikan lokasi, yakni Kalimantan Timur tepatnya di Kecamatan Sepaku, di mana dominan daerahnya merupakan wilayah hutan yang masih alami.
"Jadi pemilihan tema tentang green city atau forest city atau green energi saya pikir sudah sangat tepat, karena di beberapa waktu yang akan datang bahwa green energi itu memang menjadi fokus seluruh dunia," ungkapnya, Rabu (29/6/2022).
Baca juga: Mirip Tempat Wisata, Kereta Gantung Listrik Jadi Alat Transportasi di IKN Nusantara
Menurut pengamatan pria lulusan Magister Urban and Regional Planning Universitas Curtin Australia ini, dalam kurun waktu ratusan tahun, tak ada konsep pemindahan Ibu kota yang sebaik ini.
"Saya bandingkan misalnya yang ada di Mesir, kita ini berada di lokasi yang hutan industri, makanya bapak presiden mengatakan waktu di Mentawir bahwa ini kita mau hutankan kota ini," tuturnya.
Biasanya, kata Wahidin, kondisi seperti itu hutan yang akan diubah menjadi kota, agar lebih berkembang.
Namun, di pembangunan ini hutannya tetap dipertahankan, dan hanya 30 persen saja yang akan dijadikan area permukiman dan lainnya.
"Biasanya kalau ada kota itu hutan-hutan yang digeser, kemudian kotanya yang berkembang, kalau ini tidak, makanya diperaturan itu 75 persen adalah green area, 30 sisanya itu untuk hunian dan sebagainya," ujarnya.
Menurutnya, usungan konsep ini perlu mendapatkan apresiasi, karena juga bisa dijadikan acuan untuk pertimbangan pembangunan baik di Indonesia sendiri maupun ke negara lain.
"Berangkat dari sini kita harus mengapresiasi. luar biasa karena kita tidak akan pernah menemukan lagi bahwa ada kota yang sebaik ini. Makanya di undang-undang itu disebutkan bahwa pertimbangannya itu IKN akan menjadi acuan untuk pembangunan di Indonesia," terangnya.
Baca juga: Bagaimana Nasib 3 Kecamatan Lain di Penajam Paser Utara Usai Sepaku Jadi Wilayah IKN?
Pembangunan di IKN nantinya, akan menjadi yang pertama sejak Indonesia merdeka, yang benar-benar pembangunannya dimulai dari awal.
"Kita mendesain dari nol. Biasanya kota itu sudah ada kemudian tumbuh sendiri, menjadi berkembang dan sebagainya. Ini pertama kalinya kita memiliki kota yang betul-betul didesain mulai dari nol," katanya.
Menurutnya, dukungan dari berbagai lapisan masyarakat sangat dibutuhkan untuk kelangsungan pembangunan di IKN, sebab hal ini akan menjadi warisan bagi generasi selanjutnya.