Berita Internasional Terkini
Di Balik Pertemuan Presiden Jokowi dengan Putin, Rusia Mendadak Tarik Pasukannya dari Pulau Ular
Rusia mendadak menarik pasukannya dari Pulau Ular, jelang kedatangan dan kepulangan Presiden Jokowi dari Rusia.
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Joko Widodo / Jokowi akhirnya bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di tengah-tengah perang yang masih terjadi di Ukraina.
Kedatangan Presiden Jokowi ke Rusia bertemu dengan Vladimir Putin, tak lain untuk menjalankan misi perdamaian yang akan berdampak terhadap tatanan global.
Di balik kedatangan Presiden Jokowi ke Rusia, ternyata Vladimir Putin sengaja menarik pasukannya di Pulau Ular, Kamis (30/6/2022).
Begitu istimewanyakah Indonesia di mata Rusia, hingga pasukan Vladimir Putin diperintahkan untuk mundur?
Ya, Kementerian Pertahanan Rusia mendadak menarik pasukannya dari Pulau Ular di Laut Hitam.
Pulau Ular memiliki status vital dalam perang antara Rusia dengan Ukraina.
Pulau tersebut merupakan medan pertempuran yang strategis untuk mengendalikan Laut Hitam bagian barat termasuk lalu lintas pengiriman produk ekspor Ukraina ke negara lain.
"Jika pasukan Rusia berhasil menduduki Pulau Ular dan mengatur sistem pertahanan udara jarak jauh mereka, mereka akan mengendalikan laut, darat, dan udara di bagian barat laut Laut Hitam dan di selatan Ukraina," kata pakar militer Ukraina Oleh Zhdanov kepada BBC pekan lalu.
Baca juga: Isi Pernyataan Vladimir Putin saat Bertemu Presiden Jokowi: Saya Senang Melihat Anda di Rusia
Baca juga: Bertemu Vladimir Putin, Jokowi Soroti Gandum Ukraina, Pupuk Rusia, dan Sanksi G7 untuk Rusia
Penarikan pasukan itu terjadi menjelang pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Vladimir Putin di Moskow.
Dan terjadi sesaat setelah Jokowi bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kyiev.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilaporkan telah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, Ibu Kota Rusia, Kamis (30/6/2022).
Menurut laporan media Rusia Sputnik, Vladimir Putin dan mitranya dari Indonesia Jokowi bicara dalam konferensi pers bersama setelah pembicaraan mereka.
Jokowi dan Putin dikabarkan membahas sejumlah isu.
Di antaranya hubungan bilateral, isu global, operasi khusus Rusia di Ukraina, ekonomi global dan KTT G20 Bali yang akan digelar pada November mendatang.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana serta rombongan tiba di Moskow, Rusia pada Kamis (30/6/2022).
Penerbangan Garuda Indonesia GIA-1 yang membawa Jokowi tiba di Bandara Vnukovo II sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
Cuaca cerah mewarnai kedatangan Presiden Jokowi ke Ibu Kota Rusia ini.
Presiden tampak menggandeng tangan Ibu Iriana saat menapaki tangga untuk turun dari pesawat.
Baca juga: Di Rusia, Jokowi Beberkan Hasil Pembicaraannya dengan Presiden Ukraina ke Putin
Ia disambut pejabat Federasi Rusia di antaranya Kepala Protokol Negara Federasi Rusia Igor Viktorovich Bogdashev dan Wakil Menteri Luar Negeri Federasi Rusia Mikhail Bogdanov.
Duta Besar RI Moskow Jose Antonio Morato Tavares dan Atase Pertahanan KBRI Moskow Kolonel Budi Susilo turut menyambut.
Jokowi dan Iriana melanjutkan perjalanan ke hotel untuk singgah sejenak, sebelum menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin.
Teuku Faizasyah, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, menolak untuk membocorkan rincian mengenai agenda pertemuan dengan Putin kepada DW.
Namun TASS dalam artikelnya yang berjudul "Russian, Indonesian presidents to discuss Ukraine, grain and fertilizer exports on June 30" yang dirilis pada Senin (27/6/2022), mengungkap topik yang akan dibahas Jokowi dan Putin.
Dikatakan, konflik Ukraina, ekspor gandum, dan pupuk akan menjadi fokus pembicaraan antara dua pemimpin ini pada Kamis.
"Presiden (Rusia) akan melanjutkan dialog tentang topik yang sempat mereka singgung pada April, termasuk soal agenda Kelompok 20 (G20)," kata Asisten Presiden Rusia, Yury Ushakov.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia tak memiliki kepentingan apa pun dalam konstelasi perang Ukraina-Rusia.
Hal itu disampaikannya dalam keterangan pers bersama Presiden Vladimir Putin usai pertemuan keduanya di Istana Kremlin, Moskwa, Rusia, Kamis (30/6/2022).
"Saya sampaikan bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan apa pun kecuali ingin melihat perang dapat segera selesai dan rantai pasok pangan pupuk energi dapat segera diperbaiki. Karena ini menyangkut kehidupan ratusan juta orang, bahkan miliaran manusia," tegas Jokowi sebagaimana dilansir dari tayangan siaran langsung KompasTV, Kamis malam, dilansir dari Kompas.com.
Baca juga: 3 Makna Mengapa Iriana Ikut Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia yang Sedang Perang
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengajak seluruh pemimpin dunia untuk bekerja sama kembali menghidupkan semangat multilateralisme, semangat damai dan semangat kerja sama.
"Hanya dengan spirit itulah perdamaian dapat dicapai. Terima kasih Presiden Putin, terima kasih," tambahnya.
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan lima poin yang dibahasnya bersama Presiden Putin.
Poin pertama adalah soal kemanusiaan.
"Kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia. Konstitusi Indonesia mengamanatkan bahwa indonesia selalu berusaha berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia," tutur Jokowi.
"Dalam konteks inilah saya melakukan kunjungan ke Kyiv dan ke Moskwa," lanjutnya.
Poin kedua adalah tentang penyelesaian damai atas konflik yang berujung perang antara Ukraina dan Rusia.
Jokowi menekankan, ruang dialog juga harus terus dikedepankan.
"Saya telah menyampaikan pesan Presiden Zelensky untuk Presiden Putin. Dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara kedua pemimpin tersebut," tegas Jokowi.
"Yang ketiga, saya tadi banyak berdiskusi dan menekankan bahwa pangan dan pupuk adalah masalah kemanusiaan. Merupakan kepentingan masyarakat dunia," lanjutnya.
Baca juga: Menolak Perintah Moskow, Seorang Kepala Daerah di Ukraina Diduga Hilang Diculik Pasukan Rusia
Oleh karenanya, saat ini ada ratusan orang terdampak denfan terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk.
Kondisi ini terutama terjadi di negara-negara berkembang.
"Saya sangat menghargai Presiden Putin yang tadi menyampaikan bahwa memberikan jaminan keamanan untuk pasokan pangan dan demi kemanusiaan," ungkap Jokowi.
"Saya juga mendukung upaya PBB utuk reintegrasi komoditi pangan dan pupuk Rusia dan komoditi pangan Ukraina untuk masuk lagi dalam rantai pasok dunia," jelasnya.
Kemudian, khusus untuk jalur ekspor produk pangan Ukraina, terutama melalui jalur laut, Jokowi mengungkapkan bahwa Presiden Putin telah memberikan jaminannya.
Kelima, Jokowi dan Putin berdiskusi panjang mengenai kerja sama antara Rusia dan Indonesia.
"Baik di bidang investasi, perdagangan maupun turisme yang akan kita tindaklanjuti dengan membentuk tim agar bisa membahasnya secara detail," kata Jokowi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengunjungi Ukraina untuk bertemu Presiden Volodymyr Zelensky pada Rabu (29/6/2022).
Jokowi menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi negara itu sejak Rusia melancarkan invasi pada akhir Februari. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rusia Mendadak Tarik Pasukannya dari Pulau Ular Jelang Pertemuan Jokowi dengan Vladimir Putin