Idul Adha
Jelang Idul Adha, Dilakukan Penyemprotan Disinfektan di Pasar Hewan dan RPH Tanah Merah Samarinda
Mitigasi ini dilakukan dengan menarge Pasar Hewan dan Rumah Potong Hewan (RPH) di kawasanTanah Merah
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Perikanan dan Peternakan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah kandang hewan kurban jelang Idul Adha 1444 Hijriah.
Mitigasi ini dilakukan dengan menarge Pasar Hewan dan Rumah Potong Hewan (RPH) di kawasanTanah Merah.
Dinas terkait mengaku, tindakan penyemprotan dilakukan guna antisipasi terjangkitnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sejumlah hewan kurban.
"Kota Samarinda syukurnya sampai detik ini masih dalam zona hijau, tapi giat kali ini tak terlepas dari upaya antisipasi," terang Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Maskuri, Jumat (8/7/2022) pada awak media.
Baca juga: Doa Menyembelih Hewan Kurban, Waktu yang Tepat dan Tata Cara Menyembelih
Baca juga: Distanak Kaltim Sebut Kebutuhan Hewan Kurban Provinsi Tercukupi
Baca juga: Satpol PP dan DP3 Temukan Dua Pedagang Hewan Kurban di Balikpapan tak Berizin
Maskuri juga memastikan penyemprotan dilakukan memakai cairan ramah lingkungan.
Agar enyemprotan dapat mendukung langkah mitigasi dalam pencegahan PMK di Kota Tepian.
Status zona hijau PMK yang disandang Kota Samarinda juga telah melalui surveillance pada sejumlah hewan yang ada.
Pihaknya juga menerapkan kebijakan pemerintah pusat dan Satgas PMK dimana per 4 Juli lalu telah tidak diperkenankan lagi ada pergerakkan distribusi sapi baik keluar maupun masuk ke suatu daerah.
"Iya kami mengawasi sapi yang ada, sebelum kebijakan itu berakhir," tegasnya.
Kebijakan tersebut, diakui Maskuri juga berdampak pada kebutuhan hewan kurban disuatu daerah.
Tetapi di Kota Samarinda sendiri, jumlah kebutuhan sapi tercatat sebanyak 3.076 ekor.
Sementara sapi yang ada saat ini berhasil terekam oleh pihaknya sebanyak 3.657 ekor.
"Ketersediaan kita masih aman, bahkan surplus," sebutnya.
Meski begitu, Maskuri menyampaikan adanya kenaikan harga pada tahun ini.
Baca juga: Stok Hewan Kurban di Balikpapan Dipastikan Tercukupi, Jumlah Capai 3.500 Ekor Sapi
Pasalnya, faktor lonjakan harga diakibatkan karena beberapa prosedur yang perlu dilalui sebelum sapi didistribusikan dari daerah asal.