Berita Samarinda Terkini
BPBD Kaltim Akui Kawasan IKN Minim Bencana, Mitigasi Pada Kategori Rawan Longsor dan Banjir
Lokasi Ibu Kota Negara (IKN) di Kecamatan Sepaku dengan terdiri dari 11 desa dan 4 Kelurahan dari data resmi BPS Kabupaten Penajam Paser Utara.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Lokasi Ibu Kota Negara (IKN) di Kecamatan Sepaku dengan terdiri dari 11 desa dan 4 Kelurahan dari data resmi BPS Kabupaten Penajam Paser Utara.
Dari semua wilayah yang dikatakan minim bencana oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Republik Indonesia tidak berada pada posisi rawan gempa.
Ini juga dibenarkan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yudha Pranoto.
Baca juga: Pelaku Narkoba di Bontang Mengaku Dapat Sabu dari Bandar yang Ada di Lapas Bayur Samarinda
Sebagian besar wilayah di Kaltim, relatif memang sangat minim dalam hal kebencanaan.
Meski begitu, bukan berarti tidak ada ancaman pada bencana lainnya.
BPBD Kaltim mengungkap, dari peta mitigasi bencana terdapat ancaman banjir serta longsor.
Baca juga: Jadwal Lengkap Borneo FC Samarinda di Kompetisi Liga 1 2022/2023
"Mitigasi bencana paling berpotensi, seperti longsor dan banjir. Pada intinya, Kaltim relatif aman terkendali," tukasnya, Selasa (19/7/2022).
Terkait IKN, yang nanti menjadi perhatian pihaknya.
Kaltim akan jadi pusat pembangunan IKN, yang mana otomatis akan berdampak pada perubahan iklim, akan terjadi perluasan pembangunan menggeser hutan.
Baca juga: Polres Bontang Bongkar Jaringan Sabu di Lok Tuan, Dua Tersangka Dapat Dari Lapas Bayur Samarinda
"Otomatis mengubah suasana dan luasan hutan," sebutnya.
"Kami khawatirkan jika pembangunan membabi buta tidak memperhatikan lingkungan, maka akan terjadi bencana di Kaltim," sambungnya.
Untuk itu, pada bulan penanggulangan bencana, BNPB RI juga telah menyarankan pemerintah pusat dan daerah terkait hal tersebut.
Baca juga: Kronologi Kebakaran di Toko Dewi Sport Samarinda, Dugaan Penyebab dan Kerugiannya
Tentunya, hal ini juga menjadi atensi semua pihak agar pembangunan IKN memperhatikan aspek lingkungan dan dampak pada sisi kebencanaan.
"Mengingatkan tentang kebencanaan di Kaltim dalam menghadapi perubahan struktur hutan," tukas Yudha Pranoto. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
