Kabar Artis

Terjawab Ruben Onsu Sakit Apa Sebenarnya, Penyakit Empty Sella Syndrome adalah Berbahaya atau Tidak?

Terjawab Ruben Onsu sakit apa sebenarnya, simak penyakit empty sella syndrome adalah apa dan kabar suami Sarwendah terkini. 

Editor: Doan Pardede
Kolase YouTube
Sarwendah, Ruben Onsu dan Betrand Peto. Terjawab Ruben Onsu sakit apa sebenarnya, simak penyakit empty sella syndrome adalah apa dan kabar suami Sarwendah terkini.  

TRIBUNKALTIM.CO - Akhirnya terjawab Ruben Onsu sakit apa sebenarnya, simak penyakit empty sella syndrome adalah apa dan kabar suami Sarwendah terkini. 

Ulasan seputar Ruben Onsu dan sejumlah pertanyaan seperti Ruben sakit apa, penyakit Ruben Onsu hingga penyakit empty sella syndrome adalah apa masih terus mengemuka.

Untuk diketahui, Ruben Onsu baru-baru ini mengungkapkan bahwa dirinya mengidap penyakit empty sella syndrome.

Kondisi tersebut sempat membuatnya dilarikan ke ICU pada awal Juni 2022 hingga dirawat beberapa waktu.

Baca juga: Kabar Ruben Onsu Terkini, Terkuak Apa Itu Empty Sella Syndrome dan Gejala Penyakit Suami Sarwendah

"Kemarin itu aku sudah MRI, jadi ada bercak-bercak putih di bagian otak A, dan yang kedua juga ada Empty Sella Syndrome," kata Ruben, dikutip dari kanal YouTube Trans 7 Official, Selasa (19/7/2022).

"Jadi Empty Sella Syndrome ada beberapa tingkat, ada yang memang dia tidak kuat dalam suhu dingin. Ada juga yang penglihatannya makin lama kayak pakai kontak lens jadi dia nggak bisa lama," lanjutnya.

Ruben Onsu bersama Sarwendah dan ketiga anaknya.
Ruben Onsu bersama Sarwendah dan ketiga anaknya. Akhirnya terjawab Ruben Onsu sakit apa sebenarnya, simak penyakit empty sella syndrome adalah apa dan kabar suami Sarwendah terkini. (Instagram Ruben Onsu)

Apa Itu Empty Sella Syndrome?

Dikutip dari laman National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), empty sella syndrome (ESS) merupakan gangguan yang melibatkan sella tusika, struktur tulang di dasar otak yang mengelilingi dan melindungi kelenjar pituitari (yang berada di dasar otak).

Terdapat 2 jenis dari kondisi ini, yaitu primer dan sekunder.

ESS primer terjadi ketika cacat anatomi kecil di atas kelenjar pituitari, memungkinkan cairan tulang belakang mengisi sebagian atau seluruh sella tursika.

Sedangkan ESS sekunder adalah hasil dari kemunduran kelenjar pituitari di dalam rongga setelah cedera, pembedahan, atau terapi radiasi.

Gejala Empty Sella Syndrome

Kebanyakan orang yang memiliki ESS tidak memiliki tanda-tanda atau gejala tertentu.

Baca juga: Ayu Ting Ting Ungkap Fakta Lain Sakit Ruben Onsu, Kejadian Sebelum Suami Sarwendah Dirawat Disorot

Namun, jika gejala ESS itu muncul, dapat berupa:

- Sakit kepala

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved