Piala Dunia

REKOR Mengerikan Pelatih Timnas Jerman Saat Latih Bayern Munchen, Piala Dunia 2022 Ujian Hansi Flick

Rekor mengerikan pelatih Timnas Jerman saat melatih Bayern Munchen, Piala Dunia 2022 ujian Hansi Flick.

Kolase Tribunkaltim.co / AFP/MATTHEW CHILDS
Hansi Fkick di Timnas Jerman dan Bayern Munchen - Rekor mengerikan pelatih Timnas Jerman saat melatih Bayern Munchen, Piala Dunia 2022 ujian Hansi Flick. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Timnas Jerman di Piala Dunia 2022.

Pelatih Timnas Jerman, Hansi Flick bukan orang sembarang.

Sebelum mengarsiteki Timnas Jerman, Hansi Flick Lebih dulu membuktikan kualitas dirinya di Bayern Munchen.

Rekor mengerikan telah diukir pelatih Timnas Jerman, Hansi Flick saat melatih Bayern Munchen.

Nah, saatnya di panggung Piala Dunia 2022 inilah yang bakal jadi ujian terberat Hansi Flick sebagai pelatih top dunia.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Juventus Keker Striker Timnas Jerman, Usai Sukar Rebut Morata dan Martial, Cari Duet Dusan Vlahovic

Melansir Kompas.com, pelatih muda bernama Hansi Flick telah resmi menjadi juru racik timnas Jerman setelah Piala Eropa atau Euro 2020 mendatang.

Hansi Flick akan menggantikan pelatih Jerman saat ini, Joachim Loew, yang memilih menanggalkan jabatannya seusai Piala Eropa 2020.

Nama Hansi Flick sejatinya baru terdengar ketika dirinya menggantikan Niko Kovac pada akhir 2019 lalu.

Kala itu, dia menjabat sebagai pelatih interim Bayern Muenchen, namun langsung dipercaya menjadi pelatih kepala di tengah musim.

Meski begitu, Hansi Flick langsung mampu membuat performa Robert Lewandowski cs kembali tajam.

Hingga akhir musim 2019-2020 sebagai pelatih kepala Bayern Muenchen, dia mampu memberikan trofi Bundesliga dan DFB Pokal.

Setelah merajai di kompetisi domestik, Hansi Flick juga mampu membuat Bayern Muenchen menjadi raja di Eropa.

Baca juga: Hubungan Pelatih Timnas Jerman dan Gli Azzurri, Ternyata Hansi Flick Pernah jadi Pembantu Trapattoni

Trofi Liga Champions musim 2019-2020 resmi menjadi milik klub berjuluk Die Roten itu setelah menang 1-0 atas Paris Saint-Germain (PSG) di partai final.

Hebatnya, Bayern Muenchen asuhannya memiliki rasio kemenangan 100 persen di pentas Liga Champions musim 2019-2020 tersebut.

Melansir ESPN, pelatih kelahiran Jerman itu hanya butuh 18 bulan untuk memberikan tujuh trofi ke Allianz Arena.

Hansi Flick juga menorehkan catatan manis sebelum meninggalkan Bayern Muenchen, yakni rasio kemenangan 81 persen dari seluruh perjalanannya bersama Die Roten.

Kini, kesaktiannya tersebut akan diuji bersama timnas Jerman setelah Piala Eropa atau Euro 2020 nanti.

Tantangan mengerikan ke depannya adalah membuktikan diri bahwa Hansi Flick mampu mengalahkan kesuksesan Joachim Loew yang setia 17 tahun bersama timnas Jerman.

Baca juga: Usia Tua Kiper Timnas Jerman, Neuer tak Terganti di Piala Dunia, Hansi Flick Enggan Pilih Kiper Muda

Biodata Hansi Flick

Nama lengkap: Hans-Dieter Flick

Tempat lahir: Heidelberg, Jerman

Tanggal lahir: 24 Februari 1965

Formasi favorit: 4-2-3-1

Karier pelatih:

- FC bammental (1996-200) - TSG Hoffenheim (2000-2005) - RB Salzburg (2006/asisten manajer) - Timnas Jerman (2006-2014/asisten manajer) - Timnas Jerman (2014-2017/Direktur Olahraga) - TSG Hoffenheim (2017-2018/Direktur Olahraga) - Bayern Muenchen (2019/pelatih interim) - Bayern Muenchen (2019-2021)

Prestasi Hansi Flick:

Bayern Muenchen: - Liga Champions (2019-2020) - Bundesliga (2019-2020, 2020-2021) - Piala Jerman (2019-2020) - Piala Dunia Antarklub (2020-2021) - Piala Super UEFA (2020-2021) - Piala Super Jerman (2020-2021) Timnas Jerman: - Piala Dunia 2014 (asisten manajer)

Keakraban dengan sistem sebelumnya

Hansi Flick merupakan assisten pelatih Jerman saat Joachim Low masih menjabat sebagai pelatih kepala Der Panzer.

Keduanya telah bekerja sama selama delapan tahun, mulai dari tahun 2006 hingga 2014, prestasi paling mentereng dari keduanya adalah raihan Piala Dunia 2014.

Setelah selesainya Piala Dunia 2014, Hansi Flick meninggalkan jabatan sebagai assisten pelatih dan dialihtugaskan sebagai direktur olahraga Timnas Jerman, hingga akhirnya memilih hengkang di tahun 2016.

Dengan pengalamannya menukangi Timnas Jerman selama hampir 10 tahun, dan keakrabannya dengan sitem yang diterapkan Low, membuat Flick tak kesulitan untuk meracik strategi yang pas untuk Der Panzer.

Mayoritas pemain yang saat ini mengisi skuat Jerman adalah pemain-pemain yang dibawa Low sebelumnya.

Flick telah memahami karakter dan atribut para pemain tersebut, sehingga tak perlu adanya proses adaptasi.

Ditambah, mayoritas pemain yang dipanggil Flick berasal dari tim Bayern Munchen.

Pengalamannya menukangi Munchen dengan raihan treble winner di musim 2019/2020 adalah poin plus untuk Flick agar mampu membawa Jerman berjaya seperti apa yang ia tunujukan saat menahkodai Die Rotten.

Pemahaman taktik dan kemampuan beradaptasi

Pengalaman tak ternilai yang dikumpulkan Flick selama menjadi manajer, asisten pelatih, dan direktur di berbagai entitas sepak bola adalah bukti pemahaman hebat yang ia miliki tentang permainan.

Pengetahuannya yang brilian tentang permainan dan kemampuannya untuk mengubah taktik terbukti sangat berguna.

Terutama ketika mereka menghadapi tim dengan permainan low block yang tangguh dan kualitas mumpuni dalam hal melakukan serangan balik.

Kekalahan Jerman saat menghadapi Inggris di gelaran Euro 2020 bisa dihindari ketika Flick berada di pinggir lapangan, ia sangat pandai dalam membaca situasi permainan dan menerapkan kontra strategi.

Di Munchen, ia mampu menembus pertahanan low block yang diterapkan Lyon pada babak semi final Liga Champions 2020.

Saat itu, Lyon bermain dengan 3 bek di belakang, sama apa yang diterapkan Inggris ketika mengalahkan Jerman.

Ia memanfaatkan kecepatan pemain sayap Munchen untuk keluar dari tekanan pertahanan Lyon.

Flick melakukan kontra strategi dengan melakukan direct football, para pemain belakang dan tengah Munchen, langsung mencari sisi sayap Die Rotten untuk melakukan penetrasi, itu membuat Die Rotten mampu melewati banyaknya pemain Lyon yang menumpuk di tengah.

Hasilnya sempurna, Munchen berhasil mengatasi perlawan Lyon dengan skor tiga gol tanpa balas, tiga dari dua gol di laga tersebut dicetak oleh Gnarby yang merupakan penyerang sayap.

Terbukti Sukses

Musim 2019/2020 adalah salah satu musim terbaik yang pernah diraih oleh Bayern Munchen.

Setelah musim 2018/2019 yang sulit, Die Rotten berkembang di bawah perubahan taktis dan sepak bola atraktif dari Hansi Flick.

Sistem permainan yang diusung serta peremajaan skuat yang dilakukan Flick mampu membawa Munchen menuju puncak kejayaan.

Die Rotten sukses memenangkan Bundesliga musim 2019/2020 dengan selisih 11 poin meskipun ada dalam situasi pandemi.

Lebih cemerlang, Flick mampu membawa Munchen meraih treble winner di musim tersebut, selain membawa gelar Bundesliga, Die Rotten juga meraih trofi DFB Pokal serta Si Kuping Besar, Liga Champions.

Pendekatan teknis dan taktis brilian Flick adalah salah satu faktor kunci di balik suksesnya Die Rotten di musim tersebut.

Hansi Flick juga merupakan bagian dari tim Jerman pemenang Piala Dunia FIFA 2014 sebagai asisten Joachim Low.

Pandai mencari & memanfaatkan bakat muda

Setelah menghabiskan hampir seluruh karirnya di Jerman, pemahaman Hansi Flick tentang bakat yang dimiliki dalam lingkup sepak bola Jerman sangat banyak.

Dia juga direktur olahraga Asosiasi sepak bola Jerman untuk jangka waktu tiga tahun.

Basisnya berakar kuat di sepak bola Jerman, dan oleh karena itu kemampuannya dalam mengintai dan memanfaatkan bakat-bakat muda di jerman jelas mumpuni.

Dalam skuat Jerman yang dibawa Flick kali ini, ada tiga pemain muda yang menjadi sorotan, yaitu Karim Adeyemi, Florian Wirtz, dan Jamal Musiala.

Nama yang disebutkan terakhir adalah sallah satu potensi yang ia kembangkan saat masih melatih Bayern Munchen.

Saat itu Musiala masih berusia 18 tahun, tapi Flick memberi kepercayaan kepada pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap itu untuk bermain di skuat utama Die Rotten.

Hasilnya pun terbukti, Musiala memang sangat berbakat untuk bermain di tim sebesar Bayern Munchen, ia mampu beradaptasi dengan pemain-pemain senior Die Rotten.

Ia pun berkembang hingga kembali menjadi pilihan Flick untuk mengisi skuat Der Panzer.

Keakraban dengan tim nasional

Salah satu alasan yang membuat Flick adalah pilihan terbaik untuk memimpin Jerman adalah karena keakraban dan pengalamannya dengan tim nasional.

Melatih klub dan melatih tim nasional adalah dua entitas yang berbeda, di tim nasional pelatih dituntut untuk mampu memanfaatkan sumber daya yang ada dengan maksimal.

Hansi Flick adalah orang yang sudah berpengalaman menangani timnas Jerman selama 8 tahun, ia telah menjadi assiten pelatih Joachim Low dari tahun 2006 hingga 2014.

Hal tersebut adalah keuntungan penting bagi seorang juru taktik, pengalamannya membuat ia memahi apa yang harus ia lakukan dan terapkan dalam skema yang akan dia usung. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lupakan Brasil & Prancis, Calon Terkuat Juara Piala Dunia 2022 adalah Jerman, https://www.tribunnews.com/superskor/2022/06/10/lupakan-brasil-prancis-calon-terkuat-juara-piala-dunia-2022-adalah-jerman?page=all

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved