Citilink dan Super Air Jet Tunda Masuk Bandara Kalimarau, Pemkab Berau Masih Upayakan Maskapai Baru

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Wacana maskapai baru yang akan masuk ke Bandar Udara Kalimarau kembali tertunda untuk kesekian kalinya, yakni rute penerbangan Citilink dan Super Air Jet dari Lion Group.

Kasi Teknik Operasi Bandara Kalimarau, Budi Sarwanto mengatakan, hingga saat ini belum ada penjelasan detail terkait ditundanya rute penerbangan dua maskapai tersebut.

Dia pun belum bisa memberikan banyak informasi apa saja yang menjadi penyebab Citilink dan Super Air Jet membatalkan jadwal yang telah disampaikan.

“Sampai saat ini belum ada yang memberikan jadwal terbaru,” jelasnya kepada TribunKaltim.co, (4/8/2022).

Sementara, menanggapi ditundanya penerbangan dua maskapai itu, Wakil Bupati Berau, Gamalis mengatakan, dampak kembali ditundanya kedatangan dua maskapai jelas bukanlah kabar baik bagi masyarakat Berau.

Baca juga: Jadwal Perdana Maskapai Citilink Masuk Bandara Kalimarau Berau Terus Diundur

Namun, pihaknya akan terus berupaya agar jumlah maskapai di Bandara Kalimarau dapat bertambah, dengan tujuan agar harga tiket yang saat ini mahal, dapat ditekan.

Sebenarnya, kata dia, Pemkab Berau sudah melakukan berbagai upaya, terkait penambahan maskapai, mulai mencoba cara yang tidak resmi maupun secara resmi, termasuk meminta kepada kepada pejabat tinggi di Kementerian Perhubungan agar membuka rute penerbangan ke Berau.

“Tapi tetap belum bisa. Saya juga sudah sempat datang keberapa maskapai, jawaban mereka belum begitu terbuka, terkait rute ke Berau,” jelasnya.

Saat ini, satu maskapai yang baru beroperasi di Bandara Kalimarau. Hal ini tentu sangat berdampak pada harga tiket sekarang, yang cukup mahal.

Bahkan, harga tiket sekarang berkisar Rp 1,8 juta, bahkan lebih untuk rute Balikpapan saja.

Baca juga: Kedatangan Maskapai Baru di Bandara Kalimarau Berau Harus Diundur Lagi, Tidak Sesuai Jadwal

“Dan itu saya merasakan sendiri, terkait mahalnya harga tiket ini,” jelasnya.

Dia juga mengatakan, akan mencoba seperti cara Kota Tarakan di Kaltara yang mampu mendatangkan sejumlah maskapai, dalam menekan harga tiket.

“Kami akan berusaha kembali bagaimana cara, jalurnya seperti apa akan kami coba dan terapkan,” katanya.

Gamalis menambahkan, apabila persoalan minimnya maskapai beroperasi di Berau, akan sangat berdampak buruk bagi kemajuan pariwisata di Kabupaten Berau.

Sementara, objek wisata terbesar di Kalimantan Timur berada di Berau.

Pengunjung yang ingin ke Berau, kata Gamalis, akan merasa kesulitan, belum lagi harga tiket yang sangat mahal.