Piala Dunia

Piala Dunia 2022 Tuai Kritikan Soal HAM, FIFA Tetap Dukung Qatar, Simak Kata Pelatih Timnas Jerman

Piala Dunia 2022 menuai banyak kritikan soal HAM, namun FIFA tetap dukung Qatar Sebagai penyelenggara, simak kata pelatih Timnas Jerman Hansi Flick.

AFP
Logo Piala Dunia FIFA Qatar 2022 diproyeksikan di fasad Gedung Opera Aljir di ibu kota Aljazair pada 3 September 2019. Piala Dunia 2022 menuai banyak kritikan soal HAM, namun FIFA tetap dukung Qatar Sebagai penyelenggara, simak kata pelatih Timnas Jerman Hansi Flick. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Timnas Jerman jelang Piala Dunia 2022.

Piala Dunia 2022 menuai banyak kritikan soal HAM, salah satunya dari Timnas Jerman.

Namun FIFA tetap dukung Qatar sebagai penyelenggara Piala Dunia 2022, kendati dapat kritikan baik dari legenda maupun pelatih Timnas Jerman.

Simak kata pelatih Timnas Jerman, Hansi Flick yang ikut bersuara tentang penyelenggaraan Piala Dunia 2022 yang tak inklusif bagi semua kalangan pecinta sepakbola.

Ya, Hansi Flick, pelatih Timnas Jerman menyatakan bahwa sepak bola ada untuk semua orang.

Beberapa golongan terutama kaum minoritas tak dapat tempat dalam Piala Dunia 2022.

Hal itu membuat persoalan HAM meruncing pada penyelenggaraan Piala Dunia 2022.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: CEK Tujuh Gelandang Mentereng Timnas Jerman, Masalah Hansi Flick di Lini Serang, Miskin Bomber Ganas

Pelatih Jerman, Hans-Dieter Flick, menyindir penyelenggaraan Piala Dunia 2022 Qatar sebagai turnamen yang tidak terbuka untuk semua kalangan.

Piala Dunia 2022 Qatar akan berlangsung di Qatar pada 20 November-18 Desember mendatang, dengan Jerman sebagai salah satu kontestannya.

Tim pemegang empat trofi Piala Dunia itu bergabung di Grup E bersama Spanyol, Jepang, dan Kosta Rika di Piala Dunia 2022 Qatar.

Namun, Hansi Flick masih punya hal yang mengganjal jelang perhelatan Piala Dunia 2022.

Ia menilai Piala Dunia 2022 tidak terbuka untuk semua kalangan.

“Pada dasarnya sangat disayangkan bahwa Piala Dunia 2022 tidak akan menjadi turnamen untuk semua kalangan,” kata Flick, dikutip BolaSport.com dari Kicker.

Flick mencontohkan beberapa orang yang ia kenal tadinya ingin bepergian ke Qatar demi menonton Piala Dunia, tetapi membatalkan niat.

Baca juga: Pelatih Timnas Jerman Kritik Piala Dunia 2022 Qatar, Hansi Flick: Sepak bola Ada Untuk Semua Orang

Beberapa alasannya adalah karena tiket yang mahal, diskriminasi untuk golongan minoritas, serta pelanggaran hak asasi manusia terhadap pekerja di negara itu.

Hal tersebut yang sulit diterima Flick dan menilai Piala Dunia 2022 tidak inklusif.

“Sepak bola harus ada untuk semua orang. Itu sebabnya saya katakan bahwa ini bukan Piala Dunia untuk suporter biasa,” ujar Flick melanjutkan.

Pelatih berusia 57 tahun itu juga menilai Piala Dunia 2022 butuh pernyataan politik dari semua pihak yang terlibat, termasuk tim nasional Jerman.

“Tim nasional Jerman telah melakukan banyak diskusi dan menginformasikan ke tim sebaik mungkin."

“Kami akan kembali bertemu pada bulan September dan mempertimbangkan hal yang kami bisa lakukan bersama dengan tim lain,” ucap dia lagi.

FIFA dan Qatar sebenarnya tidak tutup mata soal sorotan mengenai penyelenggaraan Piala Dunia 2022.

Baca juga: TERJAWAB Berapa Kali Timnas Jerman Juara Piala Dunia? Misi Hansi Flick Samai Rekor Timnas Brasil

Sekjen FIFA, Fatma Samoura, dalam wawancara dengan Al-Jazeera pada 2021 mengatakan FIFA sudah mengambil beberapa langkah yang dinilai tepat menyikapi isu ini.

Namun, Samoura memastikan FIFA tetap mendukung Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

“Hal pertama yang kami lakukan adalah mendirikan badan penasihat HAM pada 2016 untuk menangani isu ini. Mereka memberikan beberapa rekomendasi kepada FIFA,” kata Samoura.

“Sejak 2017, 85 persen masukan mereka kami terapkan untuk Piala Dunia 2018 dan juga untuk Qatar.”

“Masalah hak asasi manusia adalah problem di banyak negara.

Baca juga: KEHEBATAN Pelatih Timnas Jerman Ramu Taktik di Piala Dunia 2022, Hansi Flick Suksesor Joachim Low

Pemerintah dan otoritas setempat serius menanggapi isu ini, terbukti dari sekitar 400 ribu pekerja yang menerima kenaikan gaji.”

“FIFA pun terus bekerja sama dengan organisasi pekerja internasional untuk memonitor situasi. Akomodasi para pekerja dicek reguler untuk memastikan mereka hidup layak.”

“Ini proses yang lama, apalagi untuk menyamai level beberapa negara lain. Namun, Qatar bisa menjadi inspirasi bagi semua negara,” ujar Samoura menambahkan.

Terbaru, FIFA juga merilis kebijakan jelang Piala Dunia 2022 yang mencoba menjamin keberpihakan mereka terhadap inklusivitas pada turnamen tersebut.

FIFA memberlakukan sanksi keras untuk pemain, pelatih, ofisial, agen pertandingan, dan semua pemangku kepentingan yang melakukan tindakan pelecehan atau menyakiti orang lain selama turnamen. (*)

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Piala Dunia 2022 Qatar, Pelatih Timnas Jerman Sindir Tidak Inklusif, https://palembang.tribunnews.com/2022/08/17/piala-dunia-2022-qatar-pelatih-timnas-jerman-sindir-tidak-inklusif?page=all

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved