Berita MHU

Diinisiasi PT Multi Harapan Utama, Kolam Pascatambang Jadi Berkah yang Mengalir bagi Warga Margahayu

Pada tahun 2008, MHU mulai menginisiasi pemanfaatan kolam bekas tambang di Desa Margahayu menjadi sumber air bersih dan sanitasi.

Editor: Diah Anggraeni
MHU COAL VIA DOKUMENTASI BUKU ASA KEBERLANJUTAN DI BUMI MAHAKAM
Instalasi pengolahan air dari lubang bekas tambang yang terletak di Desa Margahayu, Loa Kulu, Kutai Kartanegara, sejak beberapa tahun lalu menjadi andalan sumber air bersih bagi warga setempat. 

Padahal, jika dikelola dengan tepat dan direncanakan secara matang, lubang bekas tambang dapat dimanfaatkan menjadi berbagai alternatif pilihan, termasuk menjadi sumber air bersih dan irigasi seperti yang dilakukan oleh MHU.

Pada praktiknya, penambangan batu bara terbuka atau open pit mining selalu menyisakan kubangan pada akhir operasi.

Di mana lebar dan kedalaman kubangan tergantung dari rasio pengupasan tanah galian alias stripping ratio.

Sisa lubang bekas galian tambang akan menjadi kawasan tampungan air larian maupun air hujan.

Hal ini dimungkinkan karena biasanya kondisi topografi menjadi cenderung lebih rendah dan struktur tanah yang memadat atau sulit diresapi air.

Sebagai perusahaan yang menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik dan benar atau good mining practices, MHU mencanangkan rencana pengelolaan lubang bekas tambang sejak jauh-jauh hari.

Seluruh rangkaian pengelolaannya termaktub dalam dokumen pascatambang.

Baca juga: Gubernur Kaltim Beri Penghargaan ke PT MHU, Capai 85 Juta Jam Kerja tanpa Kecelakaan

Selain di Desa Margahayu, MHU juga membangun fasilitas instalasi pengolahan air di dua desa lainnya, dengan sumber air yang diperoleh dari void yang berbeda-beda.

Lokasi tepatnya berada di Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kecamatan Tenggarong, dan Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu.

Fasilitas di Loa Ipuh Darat dipasok oleh dua kolam pascatambang, yakni Void 2 dan Void 5.

Warga yang memanfaatkan air dari sini mencapai 322 kepala keluarga, dibangun pada tahun 2017 yang lalu.

Dalam perjalanannya, MHU mengganti mesin generator yang digunakan untuk menyalakan penyaringan menjadi listrik.

Penggantian itu membuat biaya distribusi air jadi lebih hemat, terpangkas hingga setengah harga.

Sedangkan fasilitas yang dibangun di Desa Jonggon Jaya tercatat mampu mengaliri hingga seribu rumah.

"Kolam yang semula menjadi momok bagi masyarakat, saat ini alhamdulillah sudah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat untuk kebutuhan air bersih.  Bahkan air yang semula hanya bisa digunakan untuk MCK, sekarang sudah dapat dikonsumsi," Ketua BUMDes Margahayu Mandiri Sejahtera, Winarno.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved