Berita Internasional Terkini
Amerika Serikat Tuding Rusia dalam Masalah Besar di Ukraina, Vladimir Putin Kirim Pasukan Tambahan
Amerika Serikat sebut Rusia dalam masalah besar di Ukraina, terbukti Vladimir Putin tambah pasukan di Ukraina.
TRIBUNKALTIM.CO - Ketegangan tak hanya terjadi pada Rusia dengan Ukraina, namun juga terjadi terhadap sejumlah negara lainnya, salah satunya Amerika Serikat.
Diketahui, Amerika Serikat jadi salah satu negara yang kerap ikut campur pada perang Rusia dengan Ukraina.
Amerika Serikat menjadi pihak yang mendukung Ukraina dengan memberikan bantuan berupa senjata canggih untuk melawan Rusia di medan perang.
Tak hanya ikut serta membantu Ukraina di medan perang, Amerika Serikat juga kerap melontarkan komentar mengenai kondisi Rusia di media sosial, maupun melalui media mass.
Belum lama ini Amerika Serikat mengatakan Rusia dalam masalah besar di Ukraina.

Hal itu didasari karena Presiden Rusia Vladimir Putin menambah pasukannya ke Ukraina.
Pensiunan jenderal Amerika Serikat menilai keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin menambah pasukannya menunjukkan militer Rusia dalam kesulitan di Ukraina.
Kemajuan invasi Rusia yang sudah berjalan selama enam bulan ini, terhambat sejumlah masalah serta pertahanan kuat dari militer Ukraina.
Baca juga: Perang Juga Terjadi Perairan, Inggris Bantu Ukraina Taklukkan Ranjau Bawah Laut Milik Rusia
Baca juga: Rusia Tak Bakal Hentikan Perang Meski Ukraina tak Jadi Masuk NATO
Dukungan AS dan sekutunya kepada Ukraina juga memaksa pasukan Moskow mundur ke wilayah timur.
Kondisi militer Rusia sempat dilaporkan kekurangan motivasi hingga banyak yang telah terbunuh.
Menyusul kabar tersebut, Presiden Putin pekan ini meneken dekrit untuk meningkatkan jumlah personel.
Militer diperintahkan untuk menambah 137.000 tentara baru.
Keputusan itu mulai berlaku 1 Januari dan kemungkinan akan bergantung pada sukarelawan, menurut AP News.
Pensiunan Letnan Jenderal Angkatan Darat AS, Mark Hertling, mengatakan kepada CNN, perintah ini merupakan pertanda buruk bagi prospek Rusia untuk meraih kemenangan di Ukraina.
Baca juga: RUSIA tak Akan Hentikan Perang Walau Ukraina Putuskan Batal Masuk NATO: Tak Cukup Bangun Perdamaian