Berita Internasional Terkini
Ukraina Buat Stok Senjata Uni Eropa Menipis, Rusia Justru Bakal Dapat Roket dari Korea Utara
Bantuan untuk Ukraina membuat senjata negara-negara Uni Eropa semakin menipis, kini justru Rusia yang bakal dapat kiriman dari Korea Utara.
"Ketika pembatasan diperkenalkan secara artifisial di Barat, hubungan perdagangan dan ekonomi [Rusia] dapat dimengerti mulai lebih fokus pada Timur," kata Peskov, yang berbicara pada peluncuran Forum Ekonomi Timur di Vladivostok, Senin (5/9/2022).
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Peskov mengatakan "sangat tidak adil untuk mengatakan bahwa kita telah beralih ke Timur sekarang. Komponen penting untuk perdagangan dan hubungan ekonomi, dialog energi, dan bidang lainnya."
Peskov juga memperingatkan dunia akan mengalami turbulensi besar sebagai akibat dari tindakan tidak logis oleh negara-negara Barat.
Rusia memutuskan pasokan energi yang selama ini sangat dibutuhkan oleh negara-negara Uni Eropa.
Akibatnya harga-harga di daratan Eropa melambung dan kebutuhan energi terancam tidak terpenuhi membuat negara-negara tersebut mulai sekarat.
Baca juga: Klaim Terbaru Zelensky, Pasukan Ukraina Rebut 3 Wilayah yang Dicaplok Tentara Rusia
Buktinya saat ini Eropa telah mengalami krisis yang luar biasa, terjadi inflasi dan terancam kedinginan saat musim dingin beberapa bulan ke depan.
"Kemungkinan besar, badai global besar akan dimulai," jelas Peskov memperingatkan dalam sebuah wawancara dengan TASS.
Sementara itu, Diplomat top Eropa memperingatkan negara-negara anggota Uni Eropa (UE) terkait stok senjata yang kian menipis.
Pasalnya, anggota Uni Eropa terus mengirimkan senjata dan amunisinya ke Ukraina yang tengah berperang melawan invasi Rusia.
Menyusul hal ini, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell mendesak negara-negara anggota untuk lebih mengoordinasikan pengeluaran militernya.
Hal ini diungkapkan Borrel dalam forum debat dengan anggota Parlemen Eropa, Senin (5/9/2022).
Baca juga: Di Tengah Peperangan Rusia dan Ukraina yang Memanas, AS Ajak Pertemuan dengan Afrika Selatan
"Stok militer sebagian besar negara anggota (UE), saya tidak akan mengatakan habis, tetapi terkuras dalam proporsi yang tinggi, karena kita menyediakan banyak kapasitas untuk Ukraina," kata Borrel, dikutip dari The Guardian.
"Ini harus diisi ulang. Cara terbaik untuk mengisi ulang adalah melakukannya bersama-sama. Ini akan lebih murah," imbuhnya.
Jika negara UE terus memperluas kemampuan militernya dengan cara yang sama, maka akan terjadi pemborosan besar, jelas Borrel.
Borrel mengakui Uni Eropa seharusnya mulai melatih angkatan bersenjata Ukraina sejak setahun yang lalu.