Berita Nasional Terkini
Kasus Subang Terbaru! Pernyataan Jujur Danu Soal Apa yang Dilakukan di TKP Usai Terjadi Pembunuhan
Update kasus Subang terbaru, Danu akhirnya jujur dan ungkap apa yang dilakukanya di TKP pembunuhan ibu dan anak pada 19 Agustus 2021
TRIBUNKALTIM.CO - Update kasus Subang terbaru, Danu akhirnya jujur dan ungkap apa yang dilakukanya di TKP pembunuhan ibu dan anak pada 19 Agustus 2021 atau setelah terjadi pembunuhan.
Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang sudah berjalan lebih dari 1 tahun.
Namun, siapa siapa pembunuh Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika ratu (23) yang ditemukan tewas mengenaskan di bagasi mobil Alphard masih menjadi misteri.
Salah satu sosok yang kerap menjadi sorotan dalam kasus Subang ini adalah Muhammad Ramdanu alias Danu, yang merupakan keponakan dari Tuti Suhartini.
Baca juga: Kasus Subang hingga Kopi Sianida, inilah 12 Kasus Pembunuhan yang Menggemparkan Warga Indonesia
Danu, dalam video yang diunggah di kabar YouTube Misteri mengatakan dengan jujur mengenai apa yang dilakukannya di lokasi TKP setelah Tuti dan Amel tewas.
Diungkapkan Danu, sehari setelag Tuti dan Amel tewas tepatnya pada 19 Agustus 2021 malam, Danu mengaku disuruh membeli lampu untuk dipasang di TKP.
Namun, lampu tersebut tidak menyala setelah dipasang.
“Kok kayak konslet (lampunya),” kata Danu.
Lampu yang tidak bisa meyala itu, Danu mengatakan bahwa itu harus kedalam rumah untuk membenarkannya.
Pada malam 19 Agustus 2021 itu, Danu juga mengaku jika pada saat itu kondisi daerah TKP memang sedang hujan.
Dan Danu juga mengatakan jika dirinya sempat merokok di lokasi TKP pada saat itu.
Kemudian bekas rokok Danu itu diakuinya dibuang ke samping rumah TKP.
Danu juga mengaku bahwa dirinya tidak menyangka jika puntung rokok bekasnya dijadikan sebagai alat bukti.
Bahkan, Danu mengaku bahwa dirinya tidak kepikiran sama sekali jika puntung rokok itu bisa diajdikan sebagai barang bukti
Seperti diketahui, dalam kasus Subang ini Danu juga turut dijadikan sebagai saksi oleh penyidik dalam mengungkap pelaku.
Bahkan, Danu menjadi salah satu saksi yang diperiksa paling banyak sendiri dibandingkan dengan saksi-saksi lainnya dalam kasus ini.
Selengkapnya bisa dilihat di SINI
Khawatir Polisi salah tangkap
Dikutip TribunKaltim.co dari video berjudul Danu ... Bersuara tentang K4sus Subang yang diunggah di kanal YouTube Freddy Sudaryanto pada 9 Agustus 2022, Danu mengungkap alasan kenapa pembunuh ibu dan anak di Subang belum kunjung diungkap.
Baca juga: Kasus Subang Terbaru! Tawa Lepas Yanti & Yoris Jawab Kejanggalan Sikap Soal Pembunuhan Ibu dan Anak
Menurut Danu, kasus Subang belum berhasil diungkap karena Polisi belum berhasil menemukan 2 alat bukti yang kuat untuk menetapkan tersangka.
Selain itu, Polisi juga menurutnya penuh kehati-hatian dalam mengungkap kasus Subang ini.
"Ibaratnya, jangan sampai salah tangkap," kata Danu.
Sejauh ini, Danu mengaku tidak ada berkomunikasi dengan orang-orang di Yayasan Bina Prestasi tempatnya bekerja dulu, termasuk dengan Yoris.
Dia juga mengaku tak mendapatkan kabar soal apakah Yayasan akan kembali dibuka atau tidak.
"Harapannya, tetap yakin, optimis, kita support Kepolisian Indonesia. Jangan pernah lelah untuk menuntaskan kasus ini,' kata Danu.
Selengkapnya bisa dilihat di SINI
Tertawa Lepas, Yanti dan Yoris jelaskan Kejanggalan di Awal Kasus Subang Terungkap
Berikut sederet pengakuan Yanti Jubaedah, istri Yoris Raja Amanullah, yang menjadi salah satu saksi kunci kasus Subang.
Salah satunya adalah pengakuan Yanti untuk menjawab tudingan ikut campur di yayasan Bina Prestasi Nasional.
Yayasan Bina Prestasi Nasional merupakan yayasan yang ikut dikelola oleh para korban Pembunuhan ibu dan anak di Subang, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Selain itu, Yanti juga menjawab soal kesaksiannya yang dianggap janggal.
Berikut ulasan selengkapnya seperti dikutip dari Surya.co.id dengan judul KASUS SUBANG TERBARU: 3 Pengakuan Yanti Istri Yoris, Jawab Soal Kesaksiannya yang Dianggap Janggal:
Baca juga: Kasus Subang Terbaru, Tersangka Pembunuh Ibu dan Anak Segera Terkuak, Kapolda Sebut Ada Titik Terang
1. Jawab soal kesaksiannya yang dianggap janggal
Dalam kesaksian sebelumnya, Yanti mengaku sedang mengantar anaknya ke PAUD saat mertuanya, Yosef Hidayah menelponnya.
Di pagi setelah pembunuhan itu, Yosef yang baru tiba ke rumah korban ingin mengabarkan bahwa Tuti dan Amel diculik.
Kesaksian Yanti mengantar anak ke PAUD ini lah yang dianggap janggal netizen.
Pasalnya, saat itu masih ada PPKM akibat pandemi Covid-19.
Netizen juga mempertanyakan kendaraan apa yang dipakai Yanti ke PAUD mengingat dia tidak bisa mengendarai motor.
Di video terbaru yang diunggah pada channel youtube-nya, Yanti mendapat pertanyaan itu.
"Teteh pakai apa ke PAUD?," tanya Yoris.
"Pakai sandal," sahut Yanti sambil tersenyum.
"Kalau gak pakai sandal ya kotor," sambungnya diikuti gelak tawa Yoris.
Setelah Yoris mempertegas pertanyaannya, Yanti akhirnya menjawab kalau saat itu dia hanya berjalan kaki ke PAUD karena jaraknya cukup dekat.
"Cuma Beda satu RT. Masih sekampung," terangnya.
Yanti lalu menanggapi keingintahuan netizen kepadanya.
Dia menyadur pepatah bahwa kalau tak kenal, maka tak sayang.
Karena itu dia meminta netizen untuk tidak malu bertanya agar tidak sesat di jalan.
Hanya saja, Yanti tidak menerangkan kenapa saat itu PAUD masih buka, padahal berlaku PPKM.
Baca juga: Kasus Subang Terbaru! Setelah Ada Titik Terang Pembunuh Ibu dan Anak, Hubungan Yosef & Yoris Disorot
2. Tak Ikut Campur Yayasan
Selain soal kegiatannya di hari pembunuhan, Yanti juga menjawab tudingan dia ikut campur di yayasan Bina Prestasi Nasional.
Tudingan ini awalnya di sampaikan Dedi, mantan bendahara SMK Bina Prestasi Nasional yang dipecat oleh Yoris.
Dedi awalnya menyebut jika selepas dia dipecat sebagai bendahara sekolah, posisinya digantikan Yanti atau Yoris sendiri.

Dedi juga menyebut kondisi Yoris kini sedang tertekan.
Hal itu beralasan karena ia banyak ditagih guru-guru yang belum menerima gaji.
"Sampai sekarang guru-guru belum digaji. Belum ada pembayaran," terang Dedi dikutip dari wawancara yang tayang di channel youtube Koin Seribu 77, Jumat (8/7/2022).
Diakui, pencairan dana terakhir dilakukan dia ketika masih menjabat bendahara pada Maret 20220.
Namun, dana yang dicairkan itu tidak digunakan untuk membayar gaji guru.
"Kan kata A Yoris, jangan dulu. Guru-guru ntar aja dari BPMO (dana bantuan lain)," terang Dedi.
Dana bantuan yang sudah dicairkan dari Bnak Jawa Barat (BJB) itu langsung diserahkan di rumah Yoris secara cash.
"Saksinya kepala sekolah, diserahkan di rumah A' Yoris.
Sama A Yoris langsung diserahkan ke Yanti (istrinya)," ungkap Dedi.
Kenapa ke Yanti?
Dedi mengakui tidak tahu menahu. Yang dia tahu, Yanti tidak masuk dalam kepengurusan yayasan.
Lalu, bagaimana dengan gaji guru?
Diakui Dedi, setelah dia dipecat, dana bantuan lain yang sedianya akan digunakan untuk menggaji guru itu sudah cair tiga hari sesudah lebaran.
Namun dia tidak tahu menahu kenapa gaji guru juga belum dicairkan.
Menanggapi tudingan ini, Yanti menegaskan dia tidak pernah ikut campur masalah yayasan.
"Dari almarhum (Tuti) masih ada, sama Amel, teteh (Yanti) mah gak kerja di yayasan.
Apalagi di sekolah, enggak ya," tegas Yanti.
3. Hanya mengurus anak
Diakui Yanti, dari dulu sampai sekarang kerjaannya hanya mengurus anak dan rumah.
Sesekali dia membantu di toko ibunya.
Yanti mengaku tak ikut campur yayasan karena lokasinya jauh dengan rumah.
"Jarak tempuh dari rumah ke jalan cagak jauh, apalagi ke sekolah.
Kayak rumah saya ke Subang kota.
Saya memang kabupaten subang, cuma kecamatan Kasomalan dan masih di perkampungan juga," katanya,
Yoris lalu menimpali bahwa sejak awal tidak meminta sang istri untuk bekerja.
Menurutnya, tanggung jawab mencari nafkah adalah urusannya.
"Saya berprinsip, saya sebagai kepala rumah tangga saya yang kerja, saya yang menafkahi," tegas Yoris.
Lihat video selengkapnya di SINI
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel