Berita Balikpapan Terkini
Potensi IKN Nusantara, Ada Rute Pesawat Balikpapan-Mamuju, Warga Nilai Tiketnya Terlalu Mahal
Tiket penerbangan rute Balikpapan - Mamuju dirasakan sangat mahal di kalangan para pengusaha di Sulawesi Barat.
lihat foto
TRIBUNKALTIM.CO, MAMUJU - Tiket penerbangan rute Balikpapan-Mamuju dirasakan sangat mahal di kalangan para pengusaha di Sulawesi Barat.
Tidak hanya pengusaha, namun masyarakat umum juga pasti beranggapan, harga tiket penerbangan Balikpapan - Mamuju melambung tinggi.
Sebab harga tiketnya hampir mencapai upah minimum provinsi (ump).
Kontan saja, pesawat komersil itu ke depannya akan sepi penumpang, karena tidak ada yang mau naik, kecuali kalangan pejabat.
Baca juga: Promo Tiket Pesawat Garuda Indonesia Rute Domestik dan Internasional Berakhir Hari ini 30 Agustus
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Cabang Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) menilai harga tiket Susi Air rute Mamuju Balikpapan dinilai mahal.
Diketahui Pemerintah Provinsi Sulbar, berhasil menggandeng maskapai penerbangan Susi Air milik mantan menteri perikanan dan kelautan, Susi Pudjiastuti.
Maskapainya pun membuka rute penerbangan Mamuju Balikpapan, Mamuju-Palu, dan Mamuju-Mamasa.
Memorandum of Understanding (MoU) kedua pihak ditandatangani di Jakarta, pada Rabu (24/8/2022) lalu.
Baca juga: Harga Tiket Pesawat Berau-Balikpapan-Samarinda Naik, Dishub Beber Bukan karena Avtur Saja
Susi Air mulai melayani penerbangan pada tanggal 1 September 2022, diawali dengan pembacaan doa keselamatan.
Ketua Hipmi Mamuju, Andi Aso menyambut baik hal itu, menurutnya akan lebih mempermudah para pengusaha.
"Sangat baik bagi pengusaha dalam menyambut ibu kota nusantara, tetapi harga tiketnya terlalu mahal," ujar Andi Aso, Jumat (2/9/2022).
Dijelaskan, bagi para kalangan pengusaha harga tiket rute Mamuju-Balikpapan itu terbilang mahal.
Baca juga: Rute Berau-Balikpapan Seharga Rp 1,7 Juta, Pemkab-DPRD Bahas Solusi Mahalnya Tiket Pesawat
"Dari pembicaraan para kalangan pengusaha, rata-rata bilang itu terlalu mahal," lanjutnya.
Dia menilai, masyarakat umum juga pasti beranggapan demikian, sebab harga tiketnya hampir mencapai upah minimum provinsi (ump).
Bahkan, Andi Aso melihat kedepannya penerbangan itu akan sepi penumpang, jika bukan dari kalangan pejabat.
