Virus Corona

Sakit Tenggorokan Termasuk? Ini Gejala Covid-19 Terbaru dan Update Virus Corona Indonesia Hari Ini

Sakit tenggorokan termasuk? kenali gejala Covid-19 terbaru dan update sebaran virus Corona Indonesia hari ini.

Editor: Doan Pardede
Medical News Today
ilustrasi - - Apakah sakit tenggorokan termasuk? kenali gejala Covid-19 terbaru dan update sebaran virus Corona Indonesia hari ini. 

Tikus yang hidup di pinggiran sungai, merupakan hewan pengerat yang paling umum ditemukan di Eropa.

Sering kali bersinggungan dengan manusia dan mereka membawa virus Puumala, yang menyebabkan demam berdarah yang dikenal dengan nephropathia epidemia.

Ketika mencari perlindungan, biasanya hewan pengerat seperti tikus ini akan bermukim di bangunan-bangunan tertentu.

Kondisi tersebut, tentunya dapat meningkatkan risiko manusia tertular oleh penyakit yang dibawanya.

Virus corona baru yang ditemukan pada tikus memang belum ada yang menginfeksi manusia. Tapi, kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan untuk mencegah wabah lebih lanjut.

“Mengingat bahwa tikus pinggir sungai adalah salah satu spesies hewan pengerat yang paling umum di Swedia dan Eropa, temuan kami menunjukkan bahwa virus Grimsö mungkin beredar luas di pinggiran dan lebih jauh menunjukkan pentingnya pengawasan sentinel virus corona pada hewan mamalia kecil liar, terutama tikus liar,” pungkas mereka.

Beberapa belakangan terakhir ini dunia kembali dihebohkan dengan munculnya subvarian baru Covid-19 yakni Omicron BA.4 dan BA.5.

Subvarian tersebut muncul saat penanganan Covid-19 di dunia dalam kondisi yang membaik.

Dua subvarian Covid-19 baru ini memiliki daya penularan yang tinggi.

Baca juga: Terbaru! Terjawab Sudah Kapan Virus Corona Sebenarnya Berakhir? Pakar: Masih Akan Ada Lonjakan Besar

Selain itu, masa inkubasi virus tersebut hanyalah selama 3 hari saja sampai timbulnya gejala.

Kedua subvarian ini disebut-sebut telah menjadi biang kerok kasus Covid-19 di Tanah Air kembali menanjak.

Dalam beberapa hari terakhir, kasus Covid-19 nasional bahkan nyaris menembus angka 3.000 kasus.

Mengingat, penularannya yang cukup cepat, karena itu masyarakat perlu mengetahui ciri virus ini dan mewaspadai gejalanya.

Epidemiologi Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menyebut gejala subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 tidak lebih ringan dibandingkan varian Covid-19 lainnya.

Gejala yang relatif ringan itu pada dasarnya disebabkan oleh imunitas masyarakat yang sudah terbentuk terhadap COVID-19.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved