Berita Nasional Terkini
Siapa Bjorka? Identitas dan Alasan Retas Situs Pemerintah, Daftar 5 Hacker Indonesia yang Ditakuti
Siapa Bjorka? Identitas dan alasan retas situs Pemerintah. Daftar 5 hacker Indonesia yang ditakuti bahkan di dunia internasional.
"Saya hanya ingin menunjukan betapa mudahnya bagi saya untuk masuk ke berbagai pintu karena kebijakan perlindungan yang buruk.
Apalagi jika dikelola oleh pemerintah," tulisnya.
"Saya punya teman baik orang Indonesia di Warsawa, dan dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya Indonesia. Saya melakukan ini (pembocoran data) untuknya," sambung Bjorka.
Baca juga: Data Presiden dan BIN Jadi Sasaran Bjorka, Rocky Gerung: Rakyat Anggap Dia Robin Hood Digital
Tweet tersebut menunjukan bahwa alasan Bjorka membocorkan data lembaga pemerintah dipengaruhi rasa keprihatinannya terhadap buruknya perlindungan data pribadi di Indonesia.
"i just wanted to point out how easy it is for me to get into various doors due to a terrible data protection policy.
primarily if it is managed by the government. i have a good indonesian friend in warsaw, and he told me a lot about how messed up indonesia is. i did this for him
— Bjorka (@bjorkanism) September 10, 2022
Bjorka juga menungkapkan kritik kepada pemerintah Indonesia, khususnya Kominfo.
Menurut Bjorka, lembaga teknologi harus dipimpin oleh ahli teknologi yang sudah berpengalaman, bukan politisi atau tentara.
"Ini adalah era baru untuk menunjukan aksi secara berbeda. Tidak ada yang akan berubah jika orang bodoh masih diberi kekuatan yang sangat besar," tulisnya merujuka kepada Menteri Kominfo.
"Peminpin tertinggi dalam teknologi harus ditugaskan kepada seseorang yang mengerti, bukan politisi dan bukan seseoran dari angkatan bersenjata. Karena mereka hanyalah orang-orang bodoh" sambungnya.
Teman Bjorka Mahasiswa Eksil?
Bjorka juga membocorkan sosok temannya yang berasal dari Indonesia.
Baca juga: Sebelum Twitternya Hilang, Bjorka Klaim Ungkap Pembunuh Munir, Kronologi dan Investigasi Kasus Munir
Bjorka menuliskan bahwa data kependudukan teman Indonesia-nya tidak tercatat di Kementerian Luar Negeri.
Hal tersebut diakrenakan sosok temannya telah kehilangan identitas karena peristiwa 1965 yang merujuk pada peristiwa G30/S/PKI.