Wawancara Eksklusif
EKSKLUSIF - Copenhagen bisa jadi Acuan Pembangunan IKN, IAI Kaltim: Perlebar Area Pejalan Kaki
Selain fisik bangunan, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kaltim juga menekankan pentingnya interaksi masyarakat penghuni IKN nantinya.
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Adhinata Kusuma
Yang perlu diperhatikan sosialnya juga harus berdampak, jangan dibuat jalan tapi orang tidak bisa buka lahan atau dijadikan pusat ekonomi di simpul masuk pintu IKN.
Nah itu sosial, budaya dan ekonomi masyarakatnya tidak ada cuma dapat jalan aja. Jadi sebenarnya harus ada adaptasi, jadi setelah muncul RTR.
Misal adaptasi mangrove mau diubah sebagai ekonomi, jadi berdampingan dan sinkron.
Harapan di balik pembangunan IKN berkelanjutan?
Dari perspektif arsitek, implementasi dari tata ruang yang dibuat benar-benar harus diimplementasikan.
Jadi kajian-kajian sebelum membuat kawasan IKN ini berkelanjutan, filosofi kelanjutan ini bisa berjalan, jangan sampai RTR yang ini nanti direvisi.
Misal kawasan ini sudah mengikuti filosofi, building code peraturannya, ternyata 5 tahun ke depan berubah jadi kawasan industri, kan jadi eksitensinya berkurang.
Kalau memang cita-citanya membangun kota yang terencana, ya rencana awal yang jadi pegangan, jangan berubah lagi 5 tahun. (Ari Nindita/Bagian 2-Selesai)