Wawancara Eksklusif
EKSKLUSIF - PDIP Balikpapan Rangkul Gen Z dan Milenial, Budiono: Selalu Sisipkan Pancasila 1 Juni
PDI Perjuangan Balikpapan juga membidik pemilih golongan Milenial di Pemilu 2024.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM.CO - Pemilih golongan Milenial menjadi perhatian khusus di Pemilu 2024. Pasalnya jumlah pemilih Milenial mencapai lebih dari 50 persen di Pemilu 2024 mendatang.
Partai Demokrasi Indonesia atau PDI Perjuangan (PDIP) Kota Balikpapan juga melihat potensi ini.
Namun untuk menarik simpati dari kalangan milenial tentu butuh strategi.
“Kita harus paham dan kita juga harus mengikuti perkembangan, mungkin kegiatan yang bentuknya untuk anak-anak muda sekarang, tapi di dalamnya yang tidak kalah penting adalah menanamkan nilai-nilai Pancasilanya, yang terpenting ideologi Pancasila 1 Juni 1945,” papar Ketua DPC PDIP Kota Balikpapan, Budiono dalam podcast Tribun Kaltim Series bertema PDIP di Antara Gen Z dan Milenial, Selasa (6/9/2022).
Bagaimana kemudian PDIP sebagai partai pemenang Pemilu merangkul generasi Z dan Milenial? Berikut petikan wawancara eksklusif Budiono dengan TribunKaltim.co.
Baca juga: Loloskan Budiono Jadi Wakil Walikota Balikpapan, PDI Perjuangan Gandeng 4 Partai Koalisi
Baca juga: EKSKLUSIF - Bicara Jokowi, Ketua DPC PDIP Balikpapan Budiono: Kita Sudah Menikmati Jalan Tol Balsam
Seberapa pentingnya gen Z dan milenial bagi PDIP?
Pertama saya bisa sampaikan, generasi muda adalah aset bangsa yang kita harus amankan dulu.
Maksud saya mengamankan ini sebetulnya bukan tugas PDI perjuangan saja tapi tugas kita semua.
Bagaimana menjaga generasi muda, generasi bangsa, aset bangsa untuk bisa tetap menerapkan, melanjutkan pembangunan, mengisi kemerdekaan.
Generasi muda ini saya sangat peduli sekali dan kita semua harus peduli yaitu tentang mematangkan ideologi bangsa, ideologi Pancasila 1 Juni 1945.
Itu harus kita kupas, tuntaskan, sampaikan sedetail-detailnya kepada generasi muda.
Karena dengan Pancasila 1 Juni lah tentu semua tantangan itu bisa kita atasi, terbukti Pancasila 1 Juni telah merekatkan bangsa Indonesia.
Itu yang terpenting dalam memantapkan ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila 1 Juni 1945.
Lalu bagaimana PDIP melihat milenial di Pemilu 2024?
Saya pikir, semua partai politik tapi dalam hal ini PDIP juga mencoba dan selalu berusaha untuk merangkul, masuk ke generasi milenial maupun generasi Z.
Kita harus paham dan kita juga harus mengikuti perkembangan, mungkin kegiatan yang melibatkan anak-anak muda sekarang tapi di dalamnya yang tidak kalah penting adalah menanamkan nilai-nilai Pancasilanya, yang terpenting ideologi Pancasila 1 Juni 1945.
Apa yang sudah dilakukan PDIP untuk merangkul milenial?
Banyak hal. Kalau saya turun diberi kesempatan ketemu dengan anak-anak muda baik itu mulai dari SMP, SMA bahkan yang kuliah, saya selalu sampaikan pada dasarnya anak muda harus paham dengan ideologi Pancasila.
Saya diberi kesempatan ketemu anak-anak SMP, saya mengenalkan tentang bahayanya narkotika, saya sisipkan juga tentang ideologi Pancasila.
Saat saya di anak-anak SMA, di Pramuka, saya juga sampaikan tentang bagaimana generasi muda sebagai penerus bangsa, kalau Pramuka itu kan kemandirian kita latih, saya sisipkan tentang Pancasila.
Sama juga saat ketika saya turun ketemu anak-anak mahasiswa, baik itu di Unmul, Poltekba maupun di Universitas Mulia, saya juga sampaikan bahwa pentingnya generasi muda harus matang ideologi untuk meneruskan perjuangan bangsa di kemerdekaan.
Bagaimana mesin partai dari PDIP bekerja merangkul milenial ?
Kita harus membuat kegiatan, yang kegiatan itu sezamannya. Anak-anak muda sekarang harus kita akomodir, harus kita gali dan kembangkan.
Salah satunya seperti main game, kita juga pernah mengadakan kompetisi, anak-anak muda yang punya bakat di seni, kita juga mempunyai kegiatan festival musik.
Ada anak-anak muda yang punya prestasi di bidang olahraga kita juga mengadakan, bulutangkis, tenis meja, itu kita coba mengenalkan tujuan kita karena di badan partai dan di sayap partai itu juga sudah kita float.
Seperti apa bagian-bagiannya itu sendiri?
Saya sampaikan ke kawan-kawan seperjuangan bahwa di PDI Perjuangan itu tentunya ada badan partai yang mempunyai tugas dan fungsi khusus, ada sayap partai yang mempunyai tugas dan fungsi khusus.
Salah satunya kalau di badan partai itu kan ada di PDI Perjuangan itu kan ada Babilo pemenangan Pemilu, ada PSPN yang mengurusi saksi badan saksi Pemilu nasional, ada badiklat Badan Pendidikan dan Pelatihan.
Itu yang tentang mematangkan ideologi-ideologi partai yang tentunya Pancasila 1 Juni, ada baguna Badan Penanggulangan Bencana ini untuk kemanusiaan sosial terus ada lagi.
Lalu BPHR itu advokasi badan bantuan hukum dan advokasi rakyat ini memperjuangkan atau membantu masyarakat yang mempunyai permasalahan hukum dan kita tidak mengenakan biaya.
Kita hanya membantu ada lawyer-lawyer kita dari PDI Perjuangan.
Ada juga badan kebudayaan nasional yang mengakomodir yang mempunyai bakat seni dan segala macamnya.
Terus yang selanjutnya ada badan pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang mengedukasi UMKM.
Ini di badan partai terus yang di sayap partai kita juga punya yaitu Banteng Muda Indonesia (BMI) ini aktif sekali.
Di BMI anak-anak muda mengekspresikan kemampuan dan bakatnya, ada Taruna Merah Putih yang ketuanya Imam, ini mereka masih kuliah.
Anak-anak ini tentunya juga mempunyai kegiatan-kegiatan, ada juga Baitul muslimin yang di sana ada ketuanya Ustadz Edi itu juga kemarin juga ada mengadakan khotmil Quran segala macam ini di pesantren-pesantren.
Kaum milenial dan gen Z dipandang sebagai kelompok yang apatis terhadap politik, bagaimana kemudian PDIP mencoba merubah paradigma itu?
Itu penting sekali jadi dengan mematangkan ideologi, kita harus sampaikan kepada anak-anak muda karena kita melihat kalau di PDI Perjuangan itu kan ada pemilih tradisional artinya dari orang tuanya.
Tapi kita harus sampaikan kepada anak-anak muda yang pertama tentang hak dan kewajiban terhadap politik.
Karena di usia 17 tahun itu sudah mempunyai hak pilih, hak dipilih, hak memilih.
Kita harus sampaikan bahwa pendidikan politik yang kita canangkan dan pemerintah canangkan itu menyadarkan kepada warga Indonesia untuk bisa berpartisipasi di dalam pemilu karena kita melihat mungkin ada hanya sekitar 70-80 tingkat partisipasi masyarakat yang menggunakan hak pilihnya.
Padahal pemerintah sudah meliburkan, itu sebetulnya tugas kita semua bukan tugasnya KPU saja untuk sosialisasi itu tapi tugas partai politik.
Kita harus menyampaikan tentang hak memilih dan dipilih, jadi usia 17 tahun sah-sah saja kalau menjadi agen-agen politikus.
Jadi janganlah memilih hanya karena iming-iming tapi karena partai ini adalah alat perjuangan untuk mempergunakan kekuasaannya di dalam mensejahterakan rakyat.
Karena petugas partai yang ada di eksekutif, legislatif dan yudikatif itu tentunya mempunyai kebijakan-kebijakan yang pro rakyat itu yang terpenting makanya kita harus matang ideologi.
Apakah PDIP sudah melakukan langkah-langkah sosialisasi?
Sudah, secara tidak langsung sudah tapi kalau generasi muda kalau kita tawari masuk PDI , nggak serta-merta, apa benefitnya atau apa fungsinya, tugasnya tapi kita matangkan dulu dengan ideologi.
Nanti ketika sadar dengan ideologi Pancasila, kita akan paham dan sadar tentang apa fungsi dan tugasnya masuk partai politik itu atau apa artinya hak dipilih dan memilih.
Apakah kemudian itu merubah pola kampanye dari PDIP?
Saya pikir terkait kampanye ini kan sebetulnya sudah ditetapkan oleh aturan yang ada tapi bagaimana pola kita merangkul milenial atau generasi Z atau kalangan kelompok-kelompok tertentu.
Kita harus mempunyai pola, salah satunya mungkin kita harus ikutin anak-anak ini apa sukanya.
Tapi yang terpenting di dalam kegiatan itu kita harus menyampaikan bahwa tentang ideologi Pancasila itu karena disitulah mereka akan sadar akan tahu artinya meneruskan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kenapa di Pancasila itu harus kita kuatkan, bangsa Indonesia mempunyai adat dan budaya tentunya, contoh saja hal terkecil di dalam keluarga sajalah, mungkin karena kita itu nggak sadar kita berkumpul saja, nggak ada cerita nggak ada ngobrol tapi pada main hp-nya sendiri.
Ini yang harus kita kuatkan bagaimana menghargai yang lebih tua bagaimana diskusi itu penting sekali itulah yang harus kita kuatkan, di sanalah Pancasila menjawab.
Start kampanye itu tidak saat dijadwalkan, saat ini juga sudah boleh menyampaikan visi misi tentang partai.
Itu petugas-petugas partai yang tentunya kita terjunkan untuk selalu bersama rakyat mendengar dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. (Tribun Kaltim/Fatimah Annazzwa/Bagian 1)