Bukan hanya Tempe dan Tape, Ini 6 Makanan Fermentasi Khas Indonesia yang Tidak Banyak Orang Tahu

Bukan hanya Tempe dan Tape, Ini 6 Makanan Fermentasi Khas Indonesia yang Tidak Banyak Orang Tahu

Editor: Nur Pratama
sajian sedap
Tape singkong 

TRIBUNKALTIM.CO - Bukan hanya tempe dan tape, Ini 6 makanan fermentasi khas Indonesia yang tidak banyak orang tahu.

Semua jenis makanan tersebut termasuk dalam jenis makanan fermentasi khas Indonesia, lo.

Tidak kalah dengan makanan fermentasi dari luar neger, makanan fermentasi khas Indonesia ini juga ada yang sudah mendunia.

Tempe adalah salah satu makanan fermentasi khas Indonesia yang sudah menduni dan banyak disukai.

Tapi tahukah teman-teman apa saja manfaat yang didapat dari mengonsumsi makanan fermentasi?

Baca juga: 10 Tips untuk Mengatasi Insomnia, Salah Satunya Jangan Makan atau Minum Tepat Sebelum Tidur

manfaat makanan fermentasi

Makanan fermentasi bukan hanya enak, tapi juga memberikan banyak manfaat untuk tubuh.

Manfaat pertama yang pasti didapatkan adalah organ pencernaan menjadi lebih sehat.

Mengonsumsi makanan fermentasi ini akan membantu menyeimbangkan kadar bakteri baik yang membantu proses pencernaan dalam tubuh.

Selain itu, prebiotik pada makanan fermentasi juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Dengan begitu, teman-teman tidak akan mudah terserang penyakit seperti flu.

makanan fermentasi khas Indonesia

1. Tempe

Tempe adalah salah satu makanan hasil fermentasi dari kacang kedelai.

Selain itu, makanan ini juga sudah dikenal masyarakat Jawa sejak beberapa abad lalu.

Hal itu, diketahui dari naskah Jawa Kuno, yaitu Serat Centhini yang dibuat pada abad ke-19.

Pada naskah itu diceritakan beberapa jenis makanan yang terbuat dari tempe, seperti sambal tempe, tempe goreng, tempe bacem.

Ada juga cerita tempe mentah yang dikisahkan disantap bersama kecambah dan sambal yang dibuat dari parutan kelapa.

Dalam Serat Centhini juga tercantum bahwa tempe bukan hanya jadi makanan sehari-hari tapi juga berguna sebagai makanan yang disuguhkan untuk hajatan.

2. Tapai

Tapa terbuat dari ubi kayu atau singkong. Singkong yang digunakan juga jenis singkong manis yang berwarna putih atau kuning.

Dalam pembuatan tapai, biasanya singkong dibiarkan utuh, hanya dipotong di bagian pangkal dan ujungnya, kemudian dikupas.

Setelah dicuci dan direndam sebentar, singkong utuh tersebut direbus di air mendidih hingga setengah masak.

Setengah masak artinya sudah siap dimakan, namun belum betul-betul lunak dan belum pecah-pecah.

Dalam proses peragian, ragi dilumurkan di seluruh permukaan singkong dengan ukuran dua kali lebih banyak dibandingkan ragi untuk pembuatan tapai.

3. Brem

Makanan yang sering menjadi buah tangan dari Madiun dan Wonogiri juga merupakan makanan fermentasi asli Indonesia.

Brem memiliki tekstur yang padat kemudian akan leleh dimulut saat dimakan, dengan rasa manis dan ada sensasi meletup-meletup saat mengenai lidah.

Bahan untuk membuat sajian ini adalah beras ketan atau air tapai ketan, kemudian difermentasikan dengan ragi.

Setelah melewati proses tersebut akan menciptakan rasa brem yang khas.

4. Terasi

Ada banyak daerah penghasil terasi di Indonesia, sebut saja Medan, Bangka, Cirebon, Lombok, dan masih banyak lagi.

Setiap daerah menghasilkan terasi dengan ciri khas masing-masing. Baik dari segi bahan yang digunakan, tekstur terasi, hingga rasa, dan aromanya.

Terasi adalah salah satu bumbu masakan yang punya rasa dan aroma khas yang kuat.

Terasi juga dikenal tahan lama, bahkan bisa sampai beberapa bulan. Namun terasi tetap harus disimpan dengan cara yang baik agar tidak berjamur dan tetap dalam kondisi baik untuk digunakan kapan saja.

5. Oncom

Makanan unik khas Jawa Barat ini merupakan salah satu makanan yang diolah dengan cara fermentasi.

Proses fermentasinya diperoleh dari campuran kapang, yang dicampur dengan sisa bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas kedelai, atau ampas kelapa yang difermentasi hingga tahap spora.

Oncom ternyata punya sejarah yang cukup panjang. Oncom diperkirakan sudah dikonsumsi hampir bersamaan dengan tempe, yakni sejak abad ke-17.

6. Calo

Calo, kecalok, atau calok adalah hidangan khas Bangka Belitung yang berbahan dasar udang calo atau udang rebon.

Udang rebon difermentasi menggunakan gula dan garam dan disimpan dalam wadah tertutup. Selain calo juga ada rusip yang berbahan dasar ikan teri.

Kedua bahan ini sering dijadikan sambal cocolan untuk ikan bakar.

Nah, itu tadi enam makanan fermentasi khas Indonesia yang salah satunya sudah terkenal di berbagai negara.

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co id dengan judul : Sehatkan Organ Pencernaan, Ini 6 Makanan Fermentasi Khas Indonesia

Sumber: Bobo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved