Wawancara Eksklusif
EKSKLUSIF - Soal Pelantikan Ketua DPRD Kaltim, Makmur HAPK: Bukan Saya Selalu Ingin jadi Ketua
Makmur HAPK berpegang pada putusan PN Samarinda yang memenangkan dirinya atas gugatan Pergantian Antar Waktu (PAW) oleh Partai Golkar.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Adhinata Kusuma
Jangankan di kepentingan publik semata, kepentingan partai pun ada dasar-dasar yang harus dipatuhi, ada aturan rumah tangga, juklak, organisasi, dipatuhi semua.
Tidak boleh tidak (taat). Saya sudah 35 tahun di partai ini, saya mau dibawa kemana ini, ranah kita ini.
Gubernur dikabarkan juga masih mengakui Bapak sebagai ketua DPRD Kaltim, bagaimana pendapat Bapak?
Ya memang beliau harus konsisten juga karena kenyataannya beliau tidak pernah mengantarkan (surat) tentang tindakan (penggantian) Ketua DPRD Kaltim.
Jadi tugas gubernur sebenarnya menyampaikan surat kepada mendagri untuk dikukuhkan menjadi ketua DPRD.
Pemerintah provinsi mengetahui bahwa ada perkara (hukum) jadi beliau (paham) akan ada putusan, itu jelas sudah.
Gubernur konsisten, bukan karena teman, bukan apa-apa, tapi (itu) sudah produk hukum.
Artinya langkah gubernur ini sesuai dengan konstitusi ?
Kalau yang saya lihat sesuai, tidak mungkin beliau, kalau memang tidak sesuai, (beliau) tidak membuat pengantar kepada kemendagri.
Proses hukum yang Bapak lakukan kemarin sudah dimenangkan oleh PN Samarinda, apalagi proses hukum yang tengah Bapak lakukan saat ini?
Menunggu saja, artinya yang saya lakukan bentuk menghargai, apalagi kalau bukan bentuk menghargai, menyerahkan diri.
Kalau ada suatu hak kita diganggu atau hak kita dipreteli, sebagaimana mestinya sebagai berbangsa dan bernegara, ini ada pengadilan, pengadilan.
Saya menunggu saja, apapun keputusannya, dalam artian kan kalau kita tidak puas Pengadalian Negeri ke Pengadilan Tinggi ada banding, kalau tidak puas dengan banding pengadilan tinggi, ada kasasi, kalau tidak puas, ada lagi.
Ada macam-macam itu kan peluang untuk kita sebagai warga negara berhak.
Sesuai dengan tahapan-tahapan yang dilakukan, semisal kita tidak percaya dengan keputusan tertentu ya silakan saja.