Kongres PSSI Kutai Barat Memanas, 9 Voter Tinggalkan Ruangan

Pemilik klub sepak bola AJENDA ini juga menyatakan kecewa dengan keputusan yang ada.   

Disinggung langkah apa yang akan dilakukan, Tino bersama 9 voter akan melakukan pertemuan terlebih dulu sebelum mengambil keputusan. "Kita akan rundingkan bersama kawan kawan," tegasnya.  

Sementara dikonfirmasi terpisah, Katua KONI Kubar Tobias mengatakan, proses pemdaftaran telah berjalan dengan baik.

Ia pun menghargai keputusan, baik calon maupun voter yang memilih walkout.

"Proses penjaringan ketua telah kita lakukan, panitia dengan terbuka dan baik," jelas dia. 

Terkait dugaan yang dilontarkan, Tobias menjelaskan, penetapan ini dilakukan hasil dari penjaringan proses pendaftaran.

"Ya benar, tidak ada voting karena 1 calon yang lolos verifikasi. Dan terkait waktu, setidaknya calon kalau merasa keberatan dengan waktu yang singkat, mengusulkan waktu sanggah," jelasnya. 

Namun demikian, lanjut dia, selama proses penjaringan dilakukan mereka tidak mengajukan waktu sanggah.

"Setidaknya mereka mengajukan sanggahan waktu, tidak memasukan berkas," jelasnya.  

Ia menilai hal tersebut biasa terjadi di sebuah organisasi. Dengan banyak riak -riaknya. Sehingga membuat organisasi PSSI berwarna di Kutai Barat. 

Meski sempat diwarnai aksi protes, bahkan walkout dilakukan sejumlah pemilih hak suara atau voter, pelaksanaan Kongres  Luar Biasa Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kutai Barat (Kubar) terus berjalan, dengan menetapkan, Teddy sebagai ketua Askab PSSI Kubar periode 2022 - 2026. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.