Pengakuan Murid Terbaik Mendiang Eks Bupati Paser, Abdul Rais: Ridwan Suwidi Dekat dengan Wong Cilik

TRIBUNKALTIM.CO - Masyarakat Paser baru saja kehilangan sosok penting dalam pembangunan daerah.

Siapa lagi kalau bukan Ridwan Suwidi, mantan Bupati Paser dua periode (2005–2010 dan 2010–2015).

Ya, Ridwan Suwidi menghembuskan nafas terakhir 25 September 2022 lalu.

Nah, mari simak pengakuan Abdul Rais, mantan kuasa hukum Ridwan Suwidi selama 2 periode memimpin Paser.

Kepada Tribunkaltim.co, Abdul Rais mengakui bahwa Ridwan Suwidi merupakan guru terbaik bagi dirinya.

Kuasa hukum Abdul Rais menyebut Ridwan Suwidi merupakan sosok politisi yang dekat dengan wong cilik.

Baca juga: Mantan Bupati Paser Ridwan Suwidi Wafat di Usia 86 Tahun, Pihak Keluarga Pastikan Tidak Ada Penyakit

Menurutnya, Ridwan Suwidi merupakan politisi matang.

Ia tak mudah terpancing dengan isu-isu politik terhadap dirinya.

"Setahu saya beliau 37 tahun menjadi DPRD dan 10 tahun sebagai Bupati Tana Paser tentunya sudah cukup matang malang melintang dunia politik," katanya.

"Ana banyak belajar dan beliau dan Bapak Ridwan Suwidi, guru terbaik buat ana  di dunia dan akhirat amin," sambungnya.

Lebih lanjut, Rais menyebut Ridwan Suwidi merupakan sosok yang dekat dengan rakyat kecil.

"Almarhum saya anggap orang tua ana, beliau sangat bersahaja, sederhana, tidak menindas wong cilik. Dekat dengan wong cilik, dermawan, suka bersedekah, sekalipun beliau hidup cukup sederhana. Tidak ada kemewahan dan kekayaan pada diri pribadi dan rumah tangga beliau, akan tetapi Alloh selalu membantu beliau, memberikan jalan terbaik kepada beliau," ungkapnya.

Baca juga: Pimpin Upacara Pemakaman Ridwan Suwidi, dr Fahmi Fadli: Paser Kehilangan Sosok Pemimpin Berkharisma

Abdu Rais yang merupakan kuasa hukum 2 periode, itu telah 10 tahun menjadi konsultan dan kuasa hukum Ridwan Suwidi di Pemkab atau di jabatan politis.

Ia pun membeberkan pengalamannya mendampingi Ridwan Suwidi selama 10 tahun.

"Dimana pada saat rencana pembangunan anggaran APBD Tana Paser devisit akan tetapi beliau tetap melaksanakan inovasi pembangunan di segala bidang tidak ada hentinya. Temasuk membuka isolasi pedesaan untuk mengejar ketertinggalan Tana Paser," katanya,

"Pada akhirnya ada saja anggaran perimbangan keuangan pusat daerah yang beliau dapatkan secara tiba-tiba. Bisa hal itu direnakan beliau tawadhu kpd Alloh dalam melaksanakan pembangunan tana Paser," tambahnya.

Selaim itu, sosok Ridwan Suwidi dihormati dengan wong cilik itu fakta yang disaksikan Abdul Rais sendiri.

"Pernah Ana suatu ketika dimintai ketemuan beliau malam di atas jam 22.00 malam. Itu beliau didesa bersama wong cilik di rumah warga desa dalam rangka musyawarah, silaturahmi, bincang-bincang membahas masukan, ide, keinginan, warga desa yang mau disampaikan kepada beliau,"

"Ana pernah tanya bagaimana mengumpulkan warga desa sebanyak ini, beliau bilang atas keinginan pemuka adat, kampung, tokoh masyarakat dan warga yang selalu berkeinginan bertemu dan mengundang beliau dalam segala kegiatan. Dan kebiasaan ini sudah sejak lama sewaktu beliau menjadi anggota DPRD hingga Bupati, begini kedekatan antara pemimpin dengan warga masyarakatnya," tuturnya.

Baca juga: PT Kideco Jaya Agung Ucapkan Turut Berduka Cita atas Wafatnya HM Ridwan Suwidi

Terakhir, Abdul Rais membeberkan sosok Ridwan Suwidi yang tak pernah menyimpan rasa dendam kepada mereka yang bersebrangan.

"Ana pernah menanyakan itu, bahwa beliau diperkarakan lagi, kata beliau dijalankan saja sesuai hukum yang berlaku. Tidak ada marah, umpatan, ujaran kebencian, dendam, bahkan beliau menanggapi dengan senyuman. Tidak ada balas dendam, tidak membenci, ini ana heran sekali kepada beliau, seperti tidak ada apa-apa yg terjadi."

"Sekalipun media koran gencar pada waktu itu menceritakan masalah beliau, jadi kalau beliau dipermasalahkan ana langsung menjalankannya saja. Sesuai keinginan beliau yang sejuk, nyaman, santai, tanpa beban toh di akhir hasil persoalan positif saja hasilnya buat beliau," ungkapnya. (*)