Liga Italia
Transfer Hakim Ziyech ke AC Milan Sempat Tertunda, Rafael Leao Bisa Buka Jalan untuk Winger Chelsea
Hakim Ziyech kembali berpeluang ke AC Milan, kini ada peran Rafael Leao.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Doan Pardede
Surat kabar tersebut menunjukkan bahwa Chelsea sendiri mungkin punya solusi buat AC Milan dalam diri Christian Pulisic.
AC Milan diketahui sempat tertarik merekrut pemain sayap Amerika berusia 24 tahun itu.
Adapun Pulisic diyakini akan senang hati akan menerima kepindahan ke AC Milan, karena dia tidak bermain sebanyak yang dia inginkan di Chelsea.
Nama lainnya adalah Noah Okafor, penyerang Swiss berusia 22 tahun yang dihadapi dan membobol gawang AC Milan di Liga Champions (seperti yang dilakukan Chelsea).
Mengingat usia dan potensinya, dia akan menjadi prospek untuk berkembang.
Terakhir, laporan tersebut juga menyebutkan bahwa AC Milan masih menganggap Hakim Ziyech sebagai solusi potensial untuk sayap kanan.
Baca juga: Berita AC Milan: Rafael Leao Dituding Jadi Penyebab Cristiano Ronaldo Gagal kembali ke Liga Italia
Dia tidak banyak bermain di bawah Thomas Tuchel, tetapi sekarang setelah Graham Potter memimpin, segalanya mungkin berubah.
AC Milan Cari Striker Murni
Sektor lini serang jadi perhatian serius AC Milan, mengingat saat ini Rossoneri dihuni oleh dua striker gaek, Zlatan Ibrahimovic dan Olivier Giroud, hal ini membuat Paolo Maldini langsung bergerak.
Perburuan penyerang muda pun dimulai oleh duo AC Milan, Paolo Maldini dan Ricky Massara, guna meremajakan lini serang terutama pada posisi stiker murni.
Sejumlah nama masuk dalam daftar belanja AC Milan, namun ada satu pemain yang menjadi perhatian Paolo Maldini, yakni "kembaran" dari Erling Haaland, Benjamin Sesko.
Dilaporkan, Rossoneri tetap memperhatikan situasi dan perkembangan sang pemain untuk menjaga peluang perekrutan di masa depan.
Baca juga: AC Milan Cari Pengganti Olivier Giroud, Striker Slovenia Masuk Daftar Belanja Rossoneri
Calciomercato.it melaporkan, Benjamin Sesko menghabiskan dua musim dengan status pinjaman di klub satelit Red Bull Salzburg Liefering di divisi dua Austria.
Di sana dia tampil impresif dan bahkan mendapat julukan 'mini Haaland' merujuk pada produktivitas dan gaya permainannya.