Berita Nasional Terkini
Viral Puan Maharani Bagi-bagi Kaos, Rocky Gerung Sindir Wong Cilik dan Istana
Puan Maharani bagikan sejumlah kaos kepada masyarakat dianggap sebagai bentuk kampanyenya dalam mencalonkan dirinya sebagai calon Presiden mendatang.
Penulis: Amilia Lusintha | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO - Viralnya video Puan Maharani bagi-bagi kaos tak luput dari perhatian pengamat politik Rocky Gerung.
Aksi Puan Maharani yang viral di media sosial tersebut membuat Rocky Gerung turut menyindir istilah wong cilik dan kehidupan istana.
Menurut Rocky Gerung, tindakan Puan Maharani bagi-bagi kaos ke masyarakat di sebuah pasar di Bekasi, Jawa Barat sebagai bentuk kampanyenya untuk Pemilu 2024.
Tindakan Puan Maharani tersebut dianggap sebagai representasi dirinya yang berasal dari partai yang merakyat, meski menurut Rocky justru sebaliknya.
"Iya, kalau Puan menyebut dirinya datang dari partai wong cilik, ya orang ingat Soekarno. Tapi kalau orang lihat gaya hidup tokoh-tokoh PDIP kan gak mungkin, gak wong cilik," tutur Rocky Gerung dalam obrolan dengan Hersubeno Arief, seperti dikutip dari kanal Youtube Rocky Gerung Official, Rabu (28/9/2022).
Baca juga: Puan Maharani Aminkan Doa Ketum PKB jadi Wakil Presiden, Cak Imin: Saya Minimal jadi Wakil Presiden
Baca juga: Penjelasan Puan Maharani Soal Dewan Kolonel dan Dewan Kopral, Sebut Nama Ketum PDIP: Megawati
Baca juga: Terungkap Alasan Puan Maharani Cemberut Saat Bagi Kaos ke Warga Jabar, PDIP Beri Penjelasan
Lebih lanjut, Rocky Gerung menyinggung posisi partai Puan Maharini soal kenaikan harga BBM.
"Kalau orang lihat sebagaimana PDIP tidak membela hak rakyat untuk dapat subsidi BBM, itu bukan partai wong cilik," katanya.
Menurut Rocky, personal branding dengan gaya hidup yang diberikan oleh Puan Maharani tidaklah sesuai.
"Biarlah Mbak Puan itu datang sebagai Puan Maharani, yang dari awal hidupnya sudah di istana," tutur Rocky Gerung.
Di sisi lain, terdapat rencana pemerintah untuk mengkonversi elpiji melon ke kompor listrik.
Namun, karena menimbulkan kehebohan, akhirnya PLN memutuskan untuk tidak melanjutkan program kompor listrik tersebut.
Baca juga: Anggaran Siber Meningkat di Tengah Maraknya Kasus Peretasan, Rocky Gerung Singgung soal Bjorka
Erat kaitannya dengan hal tersebut, Hersubeno Arief ikut memberikan kritiknya mengenai tindakan Puan Maharani yang tampil sebagai partai merakyat.
"Lucunya kan kita tahu bahwa ide konversi kompor listrik tersebut merupakan ide dari Ketua Badan Anggaran yang dipegang oleh Said Abdullah, politisi dari PDIP. Nah seharusnya ini yang dibenerin Mbak Puan," ujar Hersubeno Arief.
Menanggapi hal itu, Rocky mengatakan bahwa adanya pertanda bahwa PDIP tidak percaya dengan partainya sendiri.
Menurut Rocky, ketidakepercayaan terhadap kemampuan organisasinya ini mungkin dikarenakan anggaran yang kurang dan tidak efisien.
Baca juga: Isi Pembicaraan Rocky Gerung dan Gibran Rakabuming: Soal Berguru hingga Cara Jokowi Ambil Keputusan
