Liga Inggris
Arsenal vs Tottenham Hotspur,Gabriel Jesus-Richarlison Berburu Nomor 9 Timnas Brasil di Liga Inggris
Gabriel Jesus versus Richarlison menghangat saat derbi London Utara jilid perdana mewarna pekan sembilan Liga Inggris, Sabtu (1/10/2022).
TRIBUNKALTIM.CO - Gabriel Jesus versus Richarlison menghangat saat derbi London Utara jilid perdana mewarna pekan sembilan Liga Inggris, Sabtu (1/10/2022).
Ya, Arsenal dan Tottenham Hostpur bakal bentrok di Stadion Emirates, pukul 18.30 WIB.
Gabriel Jesus, jebolan Manchester City dan Richarlison yang digaet dari Everton saat ini menjadi andalan lini depan Arsenal dan Tottenham Hotspur.
Namun demikian, Gabriel Jesus terbilang mentereng dibanding Richarlison.
Gabriel Jesus menjadi amunisi andalan Meriam London untuk menghancurkan setiap lawan. Musim ini dia sudah membukukan empat gol.
Kedatangan Gabriel Jesus dari City memang menjadi kejutan, mengingat sang pemain sejatinya masuk dalam proyek permainan Pep Guardiola.
Namun eks pemain Palmeiras itu memilih cabut karena Guardiola lebih serang memainkannya sebagai penyerang sayap ketimbang striker tunggal.

Apa yang didambakannya akhirnya ditemukan bersama Arsenal. Mikel Arteta selaku pelatih memberikan keleluasaan permainan kepada Gabsus (Gabriel Jesus).
Kondisi sedikit berbeda dimiliki Richarlison bersama Spurs.
Antonio Conte selaku manajer Spurs memiliki stok penyerang berlimpah, seperti Harry Kane, Son Heung-min, Lucas Moura, Dejan Kulusevski dan Richarlison.
Tentu dua nama pertama menjadi pilihan, sedangkan untuk melengkapi trisula di lini depan, Richarlison harus rela bergantian dengan Kulusevski.
Sejauh ini, Richarlison sudah membukukan dua assist dan nir gol di ajang Liga Inggris.
Namun di kompetisi Liga Champions, mantan amunisi Everton telah menjaringkan dua lesakan.
Diungkapkan oleh Conte, baik Richarlison dan Gabriel Jesus mememiliki kualitas yang sama di lini depan.
"Kita berbicara tentang dua striker nomor 9 murni, Richarlison dan (Gabriel) Jesus. Jika saya adalah Tite (pelatih Brasil), tentu menjadi pilihan yang membingungkan, namun saya senang untuk ini," buka Conte dikutip dari laman Express.
"Setiap manajer pasti senang mempunyai striker yang sama baiknya untuk urusan mengoyak gawang lawan, namun keduanya akan bertanding besok (hari ini-red)," sambung pelatih berkebangsaan Italia.
Baca juga: Arsenal vs Fulham, Duel Tim Tak Terkalahkan di Liga Inggris dan Adu Tajam Jesus Kontra Mitrovic
Richarlison sendiri memiliki kemiripan gaya main dengan Jesus.
Jika Gabriel Jesus bermain di posisi ujung tombak, maka Richarlison harus lapang dada menerima posisinya lebih digeser ke sektor kanan.
Yap, bersama Spurs, Harry Kane adalah pilihan mutlak sebagai ujung tombak penyerangan.
Son Heung-min pun mampu mengemban tugas tersebut.
Dalam Derbi London Utara nanti malam, Richarlison diprediksi lebih banyak bertugas sebagai pelayan ketimbang Gabsus yang memang sejak awal diplot sebagai mesin gol.
Pelatih Tottenham Hotspur itu malah memilih merendah jelang derby melawan Arsenal.
Menurutnya, Spurs belum berada di tingkatan yang sama seperti Arsenal.
Pun dengan tim-tim besar lain, Spurs masih belum sepantaran.
Antonio Conte meminta waktu dan kesabaran dari para pendukung untuk membuat Tottenham menjadi tim besar.
"Saya tahu, secara pribadi, bahwa kami perlu lebih banyak waktu dan kesabaran untuk bisa kompetitif dengan City, Liverpool, Chelsea, United dan Arsenal," ungkap Antonio Conte dikutip dari Football London.
"Bagi saya, itu sebuah hal yang penting untuk menyadari dan mengerti bahwa kami memerlukan waktu dan kesabaran. Lalu, saya akan mengulangnya lagi, saya sangat menikmati bekerja di sini. Sangat penting memiliki hubungan yang baik dengan pemilik dan Fabio (Paratici) untuk tetap berada dalam satu garis dan visi. Itulah di saat saya tahu klub memiliki jalan yang benar dalam tempo yang tak terlalu lama," sambungnya.
Baca juga: HASIL Liga Inggris Wolves vs Manchester City: Haaland Ukir Sejarah, Man City Gusur Arsenal di Puncak
Menurut Antonio Conte, Arsenal musim ini dengan kekuatan muda memiliki gairah lebih besar dan kesolidan yang cukup kuat.
"Arsenal telah meningkat dari musim lalu dan terorganisir dengan baik di bawah Mikel Arteta, yang muda tetapi dapat memiliki karier yang hebat ke depannya," beber mantan pelatih Juventus itu.
Arsenal punya tren positif ketika menjamu sang rival sekota sejak September 2019.
Dalam tiga pertemuan, The Gunners imbang satu kali dan dua kemenangan di bawah asuhan Mikel Arteta.
Sementara Pelatih Arsenal, Mikel Arteta berpeluang menorehkan rekor spesial.
Mikel Arteta bisa menjadi manajer Arsenal ketiga yang bisa menang di tiga pertandingan kandang melawan Tottenham Hotspurs.
Jika Arsenal menang di laga ini, maka Mikel Arteta berpeluang untuk melakukan sesuatu yang tidak pernah bisa dibuat oleh Arsene Wenger.
Sebelumnya, hanya George Morrell [1909-1911] dan Terry Neill [1977-1979] manajer yang telah mencapai prestasi tersebut, yang berarti Arteta akan bergabung dengan daftar pelatih elite Arsenal yang bahkan tidak dapat dicapai oleh manajer terhebat dalam sejarah klub.
Arsenal dan Spurs akan berusaha membuktikan siapa yang dinilai pantas untuk bisa meraih gelar Liga Premier dalam laga derby London utara.
Arsenal dan Tottenham akan berjuang lebih dari sekadar laga derbi pada hari Sabtu.
Karena dua rival dari London utara itu sama-sama bertujuan untuk membuktikan bahwa mereka adalah pesaing serius untuk gelar Liga Premier.
Saat aksi papan atas kembali setelah jeda internasional, Arsenal duduk di puncak klasemen setelah awal yang kuat secara tak terduga, sementara Tottenham yang tidak terkalahkan hanya tertinggal satu poin di tempat ketiga.
Dengan Liverpool, Chelsea, dan Manchester United masih memulihkan keseimbangan mereka setelah awal musim yang bergejolak.
Jalan telah terbuka bagi klub-klub London utara untuk mengejar perburuan gelar.
Tottenham dinilai menjadi kandidat yang lebih mungkin merebut kemenangan setelah mereka merebut posisi empat besar dari rival dan tetangga mereka dengan cara dramatis musim lalu.
Arsenal berada di posisi terdepan untuk lolos ke Liga Champions ketika mereka unggul empat poin dari Tottenham dengan hanya tiga pertandingan tersisa.
Namun pada saat itu, tim asuhan Mikel Arteta menyia-nyiakan peluang mereka saat kekalahan telak 3-0 di Tottenham diikuti oleh kekalahan telak melawan Newcastle, menghancurkan harapan mereka untuk kembali ke Liga Champions untuk pertama kalinya sejak musim 2016/17.
Dengan Conte menolak membiarkan para pemainnya berpuas diri, Tottenham terus melaju di musim kedua mereka di bawah pelatih asal Italia itu.
Kebangkitan Tottenham menggarisbawahi ketajaman manajerial Conte, sedankan di Arsenal, bisa dibilang Arteta telah melakukan pekerjaan yang mengesankan musim ini.
Baca juga: Piala Dunia 2022 Qatar: Pelatih Timnas Brasil Sudah Kantongi 19 Nama, 2 Bomber Arsenal Tak Termasuk?
Didukung oleh perekrutan Gabriel Jesus dan Oleksandr Zinchenko, serta pengembangan Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli, Arsenal telah menikmati manfaat dari daftar pertandingan yang relatif jinak sejauh ini.
Wenger, yang memimpin Arsenal meraih gelar terakhir mereka pada 2004, percaya mantan timnya seharusnya sudah dianggap sebagai penantang gelar juara Liga Premier.
"Saya akan mengatakan mereka memiliki peluang bagus karena saya tidak melihat tim yang sangat mendominasi. Saya percaya ini adalah kesempatan bagus untuk melakukannya musim ini,” kata Wenger kepada Sky Sports.
Namun, satu-satunya pertandingan Arsenal melawan rival empat besar musim ini berakhir dengan kekalahan 1-3 di Manchester United.
Arteta membutuhkan pernyataan kemenangan untuk menunjukkan ada substansi pada lonjakan performa Arsenal yang memberi Arsenal awal terbaik mereka untuk musim sejak 2004, berkat lima kemenangan beruntun.
Jelang duel ini, sejarah berpihak pada Arsenal, dengan Tottenham dalam 11 kunjungan papan atas ke Stadion Emirates tanpa kemenangan sejak kesuksesan terakhir mereka pada 2010.
Namun Arsenal, yang hanya kalah sekali dalam 29 pertandingan liga kandang terakhir mereka melawan Tottenham, The Gunners harus menemukan cara untuk menaklukkan musuh bebuyutannya Harry Kane.
Striker Tottenham, Harry Kane adalah topskorer di laga melawan Arsenal.
Dia telah mencetak rekor 13 gol dalam 17 penampilan derby London utara, termasuk dua dalam pertemuan terakhir mereka di bulan Mei. (Tribunnews/mba)
LiveON
Vidio
Sabtu (1/10) Pukul 18:30 WIB
Perkiraan Pemain
Arsenal (4-2-3-1):
Ramsdale; Tomiyasu, Magalhaes, Saliba, White; Lokonga, Xhaka; Martinelli, Odegaard, Saka; Jesus
Manajer: Mikel Arteta
Tottenham (3-4-2-1):
Lloris; Lenglet, Dier, Romero; Sessegnon, Hojbjerg, Bentancur, Royal; Richarlison, Heung-Min; Kane
Manajer: Antonio Conte