Tragedi Arema vs Persebaya
Legenda Timnas Brasil Soroti Jumlah Anak-anak yang Meninggal dalam Tragedi Arema vs Persebaya
Legenda Timnas Brasil Pele, soroti jumlah anak-anak yang meninggal dalam tragedi Arema vs Persebaya beberapa waktu lalu.
TRIBUNKALTIM.CO - Legenda Timnas Brasil Pele, soroti jumlah anak-anak yang meninggal dalam tragedi Arema vs Persebaya beberapa waktu lalu.
Legenda Brasil, Pele turut memberikan perhatian khusus terhadap tragedi sepak bola yang baru-baru ini menimpa Indonesia, khususnya di Stadion Kanjuruhan Malang.
Pele memberikan sorotan tajam terhadap jumlah anak-anak yang meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan tersebut.
Pemenang trofi Piala Dunia tiga kali itu mewanti-wanti agar semua pihak bisa menciptakan kondisi laga sepak bola yang penuh cinta dan kedamaian.
Baca juga: Daftar Sanksi dari FIFA Akibat Tragedi Kanjuruhan, Arema FC & Timnas Indonesia Paling Terdampak
Baca juga: Terbaru! Panglima TNI Andika Perkasa Ungkap Nasib Oknum Tentara yang Menendang Suporter Arema FC
Tak hanya itu, Pele sepenuhnya percaya bahwa tak ada yang sebanding dengan nyawa dibandingkan hasil pertandingan itu sendiri.
Mantan pemain Santos itu berharap sepak bola bisa menjadi wadah setiap orang bisa mengekpresikan rasa cintanya kepada olahraga.
"Akhir pekan ini, kita menyaksikan salah satu bencana terbesar dalam sejarah sepak bola, karena ada 32 anak diantara 125 orang tewas (di Stadion Kanjuruhan)," tulis Pele melalui akun instagram pribadinya dikutip dari Tribunnews.com
"Saya berharap banyak kedamaian dan cinta untuk seluruh rakyat Indonesia, karena kekerasan tidak cocok dengan olahraga,"
"Tidak ada rasa sakit kekalahan yang dapat membenarkan kita kehilangan cinta kita kepada sesama,"
"Karena olahraga harus selalu menjadi tindakan yang penuh rasa cinta," tukasnya menambahkan.
Berkaca dari pesan diatas, Pele seakan ingin ada cinta dan sepak bola bisa menyatu satu sama lain dalam olahraga.
Baca juga: Daftar Korban Kanjuruhan Bertambah! Update Nama Korban Arema vs Persebaya dan Jumlah yang Meninggal
Jika cinta dan sepak bola bisa menyatu, maka insiden tragis seperti yang terjadi di Stadion Kanjuruhan takkan pernah terjadi.
Apalagi tragedi Kanjuruhan menyisakan berbagai cerita pilu didalamnya termasuk tewasnya banyak anak-anak yang tidak bersalah.
Hal itulah yang disesalkan Pele sebagai salah satu legenda hidup sepak bola dunia yang berasal dari Brasil.
FIFA Tunjukkan Keprihatinan
Dampak tragedi Stadion Kanjuruhan membuat FIFA ikut merasa prihatin.
FIFA menunjukkan keprihatinan tersebut lewat sebuah pernyataan resmi dari sang presiden, Gianni Infantino.
Gianni Infantino mengaku sangat terkejut dengan tragedi memilukan yang terjadi seusai laga Arema FC vs Persebaya.
“Dunia sepak bola dalam keadaan terpukul menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” kata Gianni Infantino, dilansir dari situs resmi FIFA.
Gianni Infantino turut menyampaikan ucapan belasungkawa atas peristiwa tragis di Stadion Kanjuruhan.
“Ini adalah hari kelam bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia sepak bola, sebuah tragedi di luar pemahaman,” ujar Gianni Infantino.
“Saya menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga, rekan-rekan korban yang kehilangan nyawa setelah kejadian tragis ini,” katanya menambahkan.
Baca juga: Update Jumlah Korban Arema vs Persebaya: 125 Orang Meninggal dan 299 Jiwa Terluka, Ini Daftarnya
Terakhir, Gianni Infantino tak lupa mendoakan pihak-pihak yang menjadi korban dalam insiden Stadion Kanjuruhan.
"Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami tujukan kepada para korban, mereka yang terluka,” ucap Gianni Infantino.
“Bersama dengan rakyat Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Federasi Sepak Bola Indonesia, Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini,” tutur Presiden FIFA yang menjabat sejak 2016 tersebut.
Wujud Duka di Kantor Pusat
Setelah menunjukkan keprihatinan, FIFA membuat tindakan lanjutan dengan mengibarkan bendera setengah tiang di kantor pusat mereka yang terletak di Kota Zurich, Swiss.
Pengibaran bendera setengah tiang itu menjadi wujud dukacita yang turut dirasakan oleh FIFA setelah terjadi tragedi luar biasa di Stadion Kanjuruhan.
"Semua bendera Asosiasi dan Konfederasi Anggota FIFA sekarang berkibar setengah tiang di kantor pusat FIFA," tulis pernyataan FIFA. "(Pengibaran bendera setengah siang) sebagai wujud penghormatan kepada mereka yang kehilangan nyawa," demikian pernyataan FIFA.
Seperti diketahui Tragedi Sepak Bola menimpa Indonesia setelah laga antara Arema vs Persebaya, Sabtu (2/10/2022) malam.
Baca juga: Update Terbaru Jumlah Korban Tewas Tragedi Laga Arema FC vs Persebaya, Jadi 174 Orang
Dalam laga yang berakhir dengan kemenangan Persebaya itu, ratusan orang meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Tragedi Kanjuruhan pun masuk dalam daftar dua tragedi terbesar sepak bola dunia setelah Nacional Peru atau Tragedi Estadio Nacional yang menewaskan 328 orang pada tahun 1964.
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.