IKN Nusantara
3 Hal Utama yang Wajib Disediakan Pemerintah Agar Investor Masuk ke IKN Nusantara
3 hal utama yang wajib disediakan Pemerintah agar investor masuk ke IKN Nusantara
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Djohan Nur
TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah mencoba meyakinkan calon investor untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Dilansir dari Kontan, Ketua Komite Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia ( Apindo) Ajib Hamdani menuturkan, investor akan melihat 3 hal utama, sebelum memutuskan berinvestasi di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.
Pertama kepastian hukum, dimana untuk sebuah investasi, memerlukan waktu lama untuk masa pengembalian.
Kedua, adalah return atau tingkat imbal hasil.
"Harus ada pola kerjasama pemerintah-swasta yang mendatangkan return on investment di atas suku bunga acuan, sehingga menarik untuk alternatif investasi," kata Ajib.
Ketiga adalah kemudahan proses dan entry barrier yang minimal dalam proses investasi berjalan.
Jika hal tersebut dapat disediakan pemerintah maka akan menjadi faktor penarik minat investor untuk menanamkan modal di IKN Nusantara.
Koordinator Tim Informasi dan Komunikasi Tim Transisi Ibu Kota Negara (IKN) Sidik Pramono mengatakan, pihaknya kini tengah menyiapkan detail dan rincian yang akan dibawa dalam jajak pasar nantinya.
Dalam jajak pasar nantinya akan ada penjelasan mengenai peluang-peluang investasi di IKN Nusantara. Selain itu calon investor juga dapat menggali lebih dalam mengenai potensi investasi di sana.
"Detil teknis sedang kita rumusnya. Tapi intinya nanti pada saat itu akan ada penjelasan mengenai paket-paket investasi dan peluang-peluang investasi yang bisa dilakukan dalam pembangunan IKN termasuk tahapannya," jelas Sidik dihubungi Kontan.co.id terpisah.
Sidik menyebut potensial investor untuk proyek IKN berasal dari berbagai bidang usaha. Lebih lanjut udah banyak potensial investor yang menyatakan tertarik dengan proyek di IKN Nusantara.
Sayangnya Sidik tak menyebut rincian siapa saja investor tersebut.
"Banyak, dari berbagai negara dan berbagai bidang usaha. Jumlahnya banyak bahkan lebih dari 100.
Mayoritas sudah menyampaikan ROI," imbuhnya.
Tak hanya investor asing, Sidik menyebut banyak juga investor lokal yang tertarik dengan proyek Ibukota Nusantara. (*)