IKN Nusantara
Jadi Tetangga IKN Nusantara, Donggala Siapkan 100 Hektare Lahan Kawasan Pangan
Jadi tetangga IKN Nusantara, Donggala siapkan 100 hektare lahan kawasan pangan
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio
TRIBUNKALTIM.CO - Kehadiran Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur membawa berkah bagi daerah tetangga.
Tak hanya sesama daerah di Kalimantan, daerah di Sulawesi pun sudah bersiap menjadi tetangga IKN Nusantara.
Daerah penyangga ini sudah mulai memersiapkan aneka komoditi untuk memenuhi kebutuhan IKN Nusantara.
Baik kebutuhan proyek, maupun kebutuhan pangan jangka panjang untuk penduduk Ibu Kota Nusantara, nantinya.
Dilansir dari Kompas TV, sebagai salah satu wilayah penyangga calon Ibu Kota Nusantara, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, telah menyiapkan Kawasan Pangan Nusantara.
Baca juga: Tanpa Paksaan, Bujuk Rayu Pemerintah Yakinkan ASN Mau Bekerja di IKN Nusantara
Baca juga: Jadi Pintu Gerbang ke IKN Nusantara, Runway Bandara Balikpapan Diperpanjang 3,2 Km
Kawasan itu berada di Desa Talaga, Kecamatan Dampelas Kabupaten Donggala.
Lebih dari 100 hektar lahan akan disiapkan sebagai awal Kawasan Pangan Nusantara.
Kawasan itu berada di Desa Talaga, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala.
Jalan menuju kawasan sudah mulai dibuka, sepanjang 10 km dari jalur Trans Sulawesi.
Di dalam Kawasan Pangan Nusantara itu direncanakan akan ada area perkebunan dari berbagai macam tanaman pangan, serta ada area konservasi hutan.
Menurut Camat Dampelas Arwin, pembukaan kawasan pangan ini tidak mengganggu kawasan hutan lindung.
Didalamnya ada area perkebunan warga dan lahan baru yang akan diperuntukan pada petani di Kecamatan Dampelas.
Pembukaan Kawasan Pangan Nusantara ini juga memberikan manfaat pada petani sekitar.
Akses jalan ke kebun menjadi lebih mudah. salah satunya Lamana, petani asal Desa Talaga ini mengaku sudah 30 tahun lebih mengolah tanaman kelapa dan kesulitan akses ketika menjual.
Sejak dibuka pada agustus 2022 sebagian besar warga menunggu untuk dilibatkan mengolah lahan di kawasan itu.
Rencananya, pembukaan kawasan itu akan rampung pada akhir tahun 2023 dengan mengundang Presiden Republik Indonesia untuk meresmikan kawasan itu.
Sebelumnya, kehadiran IKN Nusantara di Kalimantan Timur bakal mengubah kecamatan terisolir di Luwu Utara menjadi penyuplai daging merah ke IKN Nusantara.
Dilansir dari Kompas.com, Luwu Utara juga memiliki surplus daging.
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengatakan daerahnya bisa jadi pemasok ikan, dan juga daging merah seperti sapi dan kerbau bagi IKN.
Kecamatan yang potensial untuk mendukung pemasok daging bagi IKN adalah Kecamatan Seko.
"Salah satu kecamatan kami dalam RPJMD Provinsi 2018-2023 yaitu Kecamatan Seko yang selama ini dikenal sebagai kecamatan terisolir, kecamatan dengan tarif ojek termahal di Indonesia, nah itu akan kami ubah image-nya menjadi kecamatan penyuplai daging ke IKN," ujar dia.
Luwu Utara juga memiliki sumber daya pasir yang bisa dikirimkan ke IKN untuk material pembangunan.
Namun, untuk mendapat manfaat dari IKN, Luwu Utara memerlukan pembangunan infrastruktur jalan.
Daerah Kecamatan Seko, di Luwu Utara berjarak 200 kilometer dengan Pelabuhan Belang-Belang di Mamuju, Sulawesi Barat. (*)