Mata Lokal Memilih

Sindir Nasdem dan Pencapresan Anies Baswedan, PDIP Singgung Prioritas Jokowi dan IKN Nusantara

Sindir Nasdem dan pencapresan Anies Baswedan. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto singgung prioritas Jokowi dan proyek IKN Nusantara Kaltim.

Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Sindir Nasdem dan pencapresan Anies Baswedan. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto singgung prioritas Jokowi dan proyek IKN Nusantara Kaltim. 

TRIBUNKALTIM.CO - Deklarasi Partai Nasdem yang menjadikan Anies Baswedan sebagai calon presiden ( capres ) menjadi sorotan sejumlah pihak. 

Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ), Hasto Kristiyanto menegaskan PDIP tidak mencampuri kedaulatan partai lain terkait pencalonan presiden untuk Pemilu 2024 mendatang.

Namun Hasto Kristiyanto menilai ada kontradiksi dukungan terhadap Anies Baswedan oleh salah partai politik pengusung Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) termasuk salah satunya terkait IKN Nusantara, Kaltim

Diketahui Partai Nasdem adalah salah satu partai koalisi Pemerintah.

Secara resmi, Nasdem telah mengumumkan mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres).

Menurut Hasto, salah satu etika yang mengikat partai pendukung adalah mendukung kebijakan Presiden Jokowi

Senin (10/10/2022), Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Fisipol UGM mengatakan, "Prinsipnya PDI Perjuangan kan tidak mencampuri kedaulatan partai politik lain, mau mencalonkan siapa.

Hanya saja untuk parpol pengusung Pak Jokowi, itu kan terikat suatu etika politik di dalam mendorong keberhasilan Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin dan dukungan itu diberikan selama lima tahun." 

Baca juga: Sekjen PDIP Sindir Pencapresan Anies, Politisi NasDem: Dia Itu Siapa

Selanjutnya, Hasto menyampaikan skala prioritas Jokowi

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, saat ini Presiden Jokowi menempatkan skala prioritas dalam mengatasi berbagai persoalan perekonomian akibat dampak pandemi dan perang Rusia-Ukraina.

Sehingga seluruh partai politik pengusung juga harus memiliki komitmen yang sama untuk menempatkan skala prioritas pada persoalan tersebut.

Selain itu, prioritas lainnya adalah pemindahan ibu kota negara ke IKN Nusantara Kalimantan Timur.

Dia menilai jangan sampai partai pendukung Jokowi mengusung sosok yang memiliki kebijakan berbeda. 

"Jangan sampai kemudian mencalonkan seseorang yang punya kebijakan yang berbeda.

Ketika misalnya ada kebijakan yang berbeda dari calon yang diusung oleh partai politik pengusung Pak Jokowi maka ini akan kontradiktif," tegasnya.

Hasto mencontohkan adanya perbedaan kebijakan Presiden Jokowi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga: Puan Maharani Tanggapi Soal Nasdem Deklarasi Anies Baswedan: PDIP Punya Momentum Tersendiri

"Contohnya saya mendengar berkali-kali, Pak Anies tetap mencoba untuk mempertahankan Ibu Kota tetap berada di Jakarta.

Sementara Pak Jokowi menginginkan adanya suatu kesinambungan kepemimpinan agar visi Indonesia sebagai poros maritim itu juga dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Ini lah yang harus kita hindari," tandasnya.

Namun sekali lagi, Hasto Kristiyanto menegaskan PDIP tidak campur tangan terhadap kedaulatan partai politik lain.

"Sekali lagi, PDI Perjuangan tidak campur tangan kedaulatan partai politik lain.

Hanya skala prioritas bagi PDI Perjuangan adalah mendorong prestasi setinggi-tingginya untuk rakyat, untuk kemajuan bangsa dari Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin.

Karena untuk pilpres ada tahapan-tahapan sesuai dengan yang ditetapkan oleh KPU," ucapnya.

Menurutnya, skala prioritas bagi PDIP saat ini mendukung kerja-kerja Presiden Jokowi sampai masa akhir jabatan.

Baca juga: AHY dan Anies Bertemu, Irwan: Kalau 3 Partai Demokrat-NasDem-PKS Sepaham Insya Allah Deklarasi

"Pemerintahan Pak Jokowi ini kan masih Oktober 2024 masih panjang untuk mencetak prestasi.

Itu yang harus kita lakukan sebagai skala prioritas utama," pungkasnya.

Alasan Nasdem Usung Anies Baswedan

Seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com, deklarasi Anies Baswedan menjadi Capres 2024 dari Nasdem digelar di Kantor DPP Nasdem, Jalan RP Soeroso, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

"Nasdem mencari yang terbaik dari yang terbaik, Nasdem akhirnya melihat sosok Anies Baswedan," kata Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, dalam tayangan Breaking News KompasTv, Senin (3/10/2022).

Pihaknya memutuskan untuk mengusung Anies lantaran sosoknya yang dinilai memiliki keyakinan dan prespektif yang sama dengan Nasdem.

"Kami mempunyai keyakinan dalam prespektif, secara makro dan mikro sejalan dengan apa yang kami (Nasdem) yakini."

"Kami menitipkan bangsa Indonesia jika Anies Baswedan terpilih, pimpinlah banga indonesia menjadi bangsa yang lebih bermartabat, bangsa yang mampu membentuk karakter," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama Gubernur DKI itu pun menjawab kepercayaan dari Partai Nasdem.

Anies Baswedan mengaku menerima dan siap menjadi capres di Pilpres 2024.

"Bang Surya Paloh yang saya hormati, seluruh keluarga besar Nasdem yang saya banggakan. Bismillah kami terima, kami siap jalani bersama," kata Anies.

Meski demikian, Anies meminta untuk menyelesaikan terlebih dahulu tugasnya sebagai Gubernur di DKI Jakarta.

Diketahui, jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur itu akan berakhir pada 16 Oktober 2022 mendatang.

"Izinkan kami menuntaskan yang di Jakarta sampai dengan tuntasnya tanggung jawab yang diamanatkan warga Jakarta."

"Izinkan kami nanti mengembalikan amanat dan mandat rakyat Jakarta 'datang tampak muka, pulang tampak punggung," tuturnya.

Dipilihnya Anies Baswedan menyingkirkan dua kandidat yang sebelumnya juga telah diumumkan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Nasdem.

Mereka yakni Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa; dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Surya Paloh, menilai dari ketiga kandidat capres merupakan pilihan kader-kader Nasdem di Rakernas.

Baca juga: Temui AHY, Anies Baswedan Sebut Nasdem, Demokrat, dan PKS Membangun Aliran Baru

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved