Tragedi Arema vs Persebaya

Terungkap Sosok Kuat di Balik Laga Arema FC vs Persebaya, Digelar Malam Hari Diduga Akomodir Iklan

Inilah sosok kuat di balik Tragedi Kanjuruhan Arema FC vs Persebaya Surabaya, diduga adanya kepentingan iklan menyebabkan laga tetap digelar malam.

Surya Malang/Purwanto
Suporter Arema FC bentrok melawan polisi seusai Arema FC bertanding dalam Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Inilah hasil investigasi TGIPF mengenai sosok kuat yang membuat laga tetap dimainkan pada malam hari. 

TRIBUNKALTIM.CO - Satu per satu terungkap fakta baru di balik kasus Tragedi Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) lalu.

Pengungkapan tersebut berdasarkan hasil investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF ) pada kasus Tragedi Kanjuruhan, mengungkap ada pihak kuat di balik laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Pihak kuat inilah yang diduga tetap meminta laga Arema FC vs Persebaya Surabaya tetap dimainkan pada malam hari hingga akhirnya Tragedi Kanjuruhan terjadi, walaupun pihak Polres Malang sempat meminta jadwal kick-off dimajukan

Awalnya, aparat kepolisian telah meminta agar pertandingan itu digelar pukul 15.30 WIB dari jadwal semula pukul 20.00 WIB.

“Ada indikasi-indikasi yang misalnya, kenapa bisa jadi malam? Pada malam itu juga kemungkinan besar di situ ada pihak tertentu yang mempunyai kekuatan untuk mengatur tetap menjadi malam hari,” ujar anggota TGIPF Rhenald Kasali di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (10/10/2022), dilansir dari Kompas.com.

Penampakan tribun 12 (kanan) dan 13 (kiri) Stadion Kanjuruhan pascakerusuhan yang menelan banyak korban jiwa, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Sejumlah saksi mata mengatakan, tribun ini menjadi saksi bisu banyaknya korban suporter Aremania yang meninggal dunia usai laga sepak bola Liga 1 antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.
Penampakan tribun 12 (kanan) dan 13 (kiri) Stadion Kanjuruhan pascakerusuhan yang menelan banyak korban jiwa, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Sejumlah saksi mata mengatakan, tribun ini menjadi saksi bisu banyaknya korban suporter Aremania yang meninggal dunia usai laga sepak bola Liga 1 antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam. (SURYA/PURWANTO)

Ia mengaku belum bisa membongkar sosok yang dimaksud.

Namun, ia meyakini publik sebenarnya telah mengetahui siapa sosok yang memiliki kekuatan itu.

“Saya belum bisa, kita belum bisa sebutkan walaupun saudara-saudara sudah bisa menciumnya,” katanya.

Baca juga: Komentar Wadankor Brimob Polri Soal Polemik Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan

Baca juga: UPDATE Tragedi Kanjuruhan, Helen Prisela Jadi Korban Tewas ke-132, Dokter Ungkap Penyebab Kematian

Di sisi lain, ia mengaku heran dengan sikap Polres Malang yang tetap tunduk dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB), terutama soal sikap Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat yang tetap tunduk dengan jadwal yang telah diatur PT LIB.

“Ada surat dari Kapolres yang meminta agar dilaksanakan sore hari, terus kemudian diminta oleh PT LIB agar (tetap) dilakukan pada malam hari,” ungkap Rhenald.

“Kalau memang itu ditolak, mengapa polisi dan Polres kalah dan harus tetap dijalankan pada malam hari?” sambung dia.

Dalam upaya pengusutan tragedi yang menewaskan 132 orang tersebut, TGIPF akan memanggil beberapa pihak untuk dimintai klarifikasi, termasuk sosok yang diduga mempunyai kekuatan untuk mengatur jadwal pertandingan Arema FC vs Persebaya tetap digelar malam hari.

Rhenald menuturkan, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan dipanggil TGIPF untuk diperiksa di Kantor Kemenko Polhukam hari ini, Selasa (11/10/2022).

“Ya, kita akan panggil semua. PT LIB akan datang, akan kita minta. PSSI akan kita panggil besok dan sejumlah pihak yang terkait dengan ini semua ya. Kita akan klarifikasi,” kata dia.

Baca juga: Terbaru Korban Kanjuruhan Bertambah: Total Meninggal 132 Orang, Polisi Tetapkan 6 Tersangka

Kepentingan iklan rokok

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved