Berita Kaltim Terkini
Distribusi Vaksin untuk PMK di Kaltim, Diminta Dipercepat
Pengendalian penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kalimantan Timur terus berlangsung.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pengendalian penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK) pada hewan ternak di Kalimantan Timur terus berlangsung.
Rapat Koordinasi dan Evaluasi Posko Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK) juga telah dilangsungkan pada Kamis (13/10/2022), di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Ketua Satgas Penanganan PMK Nasional Letjen TNI Suharyanto memimpin rapat kali ini.
Dia meminta agar distribusi vaksin bagi hewan ternak di Kaltim agar dipercepat.
Baca juga: Jadwal Vaksinasi Booster Bagi Hewan Ternak untuk Tangkal PMK di Balikpapan
Khusus untuk vaksinasi, Letjen TNI Suharyanto meminta agar seluruh pihak yang terkait di Kaltim terus memaksimalkan capaian vaksinasi.
"Vaksinasi menjadi benteng apabila biosecurity tidak dapat membendung penularan virus," tegas pria yang menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini, Jumat (14/10/2022) di sela kegiatan Bulan Penanggulangan Resiko Bencana (PRB) 2022.
Menurut catatan, vaksinasi baru terealisasi sebanyak 30.244 dari ketersediaan vaksin sebanyak 72.000 dan masih tersisa 26.256.
Tentunya presentase capaian 11,03 persen masih jauh dari total kebutuhan yakni 75.800.
Baca juga: Ada Penyesuaian Jenis Vaksin PMK, Disbunak Paser Bakal Lanjutkan Penyaluran Booster di Oktober 2022
"Kalau biosecurity tidak bisa maksimal, maka dibentengi lagi dengan vaksinasi. Kalau semua hewan ternak sudah divaksinasi maka tenang sudah," ungkap Letjen TNI Suharyanto.
Berdasarkan data per 11 Oktober 2022, sudah ada 7 dari 10 Kabupaten/Kota di Kaltim yang telah terdampak PMK.
Total kasus terkonfirmasi sendiri kini sebanyak 119, sembuh klinis 74 ekor, potong bersyarat 39, mati 6 ekor, dari keseluruhan jumlah populasi 274.101 ribu ekor.
Hasil analisa penyebaran, kasus yang terjadi di Benua Etam berasal dari Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan melalui lalu-lintas ternak.
Baca juga: Pemberian Vaksin PMK Tahap 2 untuk Hewan Ternak di Paser Capai 3.622 Dosis
"Dari analisa tersebut, maka biosecurity harus lebih diketatkan agar Kalimantan Utara tidak tertular," sebut Letjen TNI Suharyanto.
Ditambahkan perwira tinggi bintang tiga ini bahwa vaksin yang masih tersedia di Kaltim 72.000, agar bisa dimaksimalkan dalam dua minggu kedepan dan harus bisa habis.
Apabila terdapat kendala atau kesulitan dilapangan dalam memvaksinasi hewan ternak, maka Satgas PMK Kaltim bisa meminta bantuan TNI.