Breaking News

Berita Internasional Terkini

Diam-diam Rusia Order Drone Perang Iran yang Didesain Serang Israel, Ukraina dan Uni Eropa Panik

Diam-diam Rusia order drone perang Iran yang didesain serang Israel, Ukraina dan Uni Eropa Panik

Kolase Tribunkaltim.co / IST
Drone Iran dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Diam-diam Rusia order drone perang Iran yang didesain serang Israel, Ukraina dan Uni Eropa Panik 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar perang Rusia vs Ukraina terkini.

Diam-diam Rusia order drone perang Iran.

Belakangan diketahui drone tempur Iran tersebut didesain untuk menyerang Israel.

Hal tersebut jelas membuat Ukraina dan Uni Eropa panik.

Jelas Ukraina saat ini menghadapi tantangan lebih besar ketika Iran dikabarkan sedang mengirimkan drone kamikaze Arash-2 yang berkemampuan lebih tinggi daripada Shahed-136.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Luhut Binsar Kasih Sinyal Waspada Soal Ancaman Nuklir, Gejolak Perang Rusia vs Ukraina Makin Panas

Sejumlah laporan yang dikutip media internasional menyebut Kremlin telah memesan jenis baru kendaraan udara tak berawak dari Iran, yang belum digunakan dalam serangan Rusia di Ukraina.

Pakar Pusat Jurnalisme Militer-Politik Rusia, Boris Rozhin, menyebut secara gamblang, drone yang dimaksud adalah drone Arash-2.

Beberapa waktu lalu, Komandan pasukan darat Iran, Brigadir Kioumars Heydari, mengatakan bahwa drone ini dirancang khusus untuk menyerang Tel Aviv dan Haifa, kota-kota terbesar di Israel.

Jangkauan terbang drone adalah 2000 km. Heydari juga mengatakan bahwa model ini memiliki akurasi panduan yang lebih tinggi.

Kembali ke penjelasan Rozhin, ia menyatakan bahwa Arash-2 memiliki muatan amunisi yang lebih besar daripada model drone Shahid-136 yang sudah digunakan di Ukraina.

Rozhin mencatat bahwa Iran sebenarnya memiliki banyak UAV menarik yang berbeda - pengintaian, serangan, kamikaze.

Pakar militer percaya bahwa Rusia perlu mengembangkan produksi senjata jenis ini sendiri.

Negara ini perlu mengembangkan drone sendiri dan mulai memproduksi drone asing berlisensi.

“Fakta bahwa ada Iran atau China, yang dalam berbagai masalah dapat membantu, itu bagus, tetapi kompleks industri militer harus berjuang untuk siklus penuh produksi semua yang diperlukan. Saya harap setelah operasi militer khusus di Ukraina , masalah ini menjadi sangat jelas," Rozhin menyimpulkan.

Baca juga: Arab Saudi Buat Amerika Serikat Naik Pitam Gara-gara Minyak, Joe Biden Duga Ada Pengaruh Rusia

Bikin geram Uni Eropa

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved