Wawancara Eksklusif
EKSKLUSIF - Prinsip Hanura, Syarifuddin Oddang: Mewakili Rakyat tak Perlu Harus Menunggu Pemilu 2024
Tak lolosnya Partai Hanura di Senayan pada 2019, dinilai Ketua DPC Hanura Kota Balikpapan, Syarifuddin Oddang, tidak terlalu berpengaruh.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM.CO - Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif 2024 masih menerapkan sistem parliamentary threshold sebesar 4 persen.
Sistem ambang batas parlemen membuat sejumlah partai politik tak bisa meloloskan wakilnya di DPR RI di Pemilu 2019, termasuk Partai Hanura.
Partai politik harus memenuhi syarat minimal perolehan suara nasional untuk bisa menempatkan wakilnya di Senayan.
Tak lolosnya Partai Hanura di Senayan pada 2019, dinilai Ketua DPC Hanura Kota Balikpapan, Syarifuddin Oddang, tidak terlalu berpengaruh.
"Kami di Balikpapan maupun teman-teman yang lain secara nasional, memang kalau pengaruhnya ya ada, karena pada saat kita berbicara di tingkat DPR RI itu kan tidak ada (wakil), tapikan di tingkat yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, kebijakan-kebijakan yang ada di kabupaten kota, (wakil) kita ada hampir semua kabupaten kota," Syarifuddin Oddang dalam bincang Tribun Kaltim Series "Orkestra Hanura" pada 13 September 2022 lalu.
Baca juga: Maju Pilkada Serentak 2024, Partai Hanura Kutai Barat Rayu PDIP Berkoalisi
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Parpol Non Parlemen, PSI Berada di Bawah Perindo dan Hanura
Lalu bagaimana strategi Hanura di pemilu 20204 ini, berikut petikan wawancara eksklusif dengan Syarifuddin Oddang.
Apa perbedaan persiapan Hanura menghadapi Pemilu 2019 dan 2024?
Di Pemilu 2019 kemarin kan tidak lolos parlemen threshold, tidak ada (wakil) kami di DPR RI.
Tapi di DPRD Kabupaten kota, provinsi seluruh Indonesia hampir 900 (kami ada wakil).
Sehingga kami harus mempersiapkan dari nol yaitu verifikasi kemudian pendaftaran (untuk Pemilu 2024).
Alhamdulillah lolos di pendaftaran sekarang kami akan mempersiapkan diri untuk verifikasi faktual.
Berarti ada kerepotan yang lebih dibandingkan 2019?
Kalau kerepotan tidak juga, karena dari awal memang anggota-anggota itu sudah ada yang dipersiapkan untuk masuk di keanggotaan pengurus.
Apakah tetap memakai nama Hanura atau ada tambahan atau berganti logo di 2024 ini?
Saya kira sudah jelas bahwa tidak ada pergantian karena di Undang-undang juga tidak ada seperti itu dan kami sudah lolos kemarin di dalam pendaftaran dan tetap menggunakan logo itu.
Semangat baru apa yang akan dibawa Hanura di 2024?