Wawancara Eksklusif
EKSKLUSIF - Tak Mau jadi Bahan Tertawaan, Syarifuddin Oddang Ingin Buktikan Dulu Kursi untuk Hanura
Syarifuddin Oddang mengatakan, Partai Hanura fokus bagaimana membangun kota Balikpapan dengan skala prioritas tentunya adalah masyarakat.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Adhinata Kusuma
Bagaimana untuk pemilihan caleg dari Hanura?
Secara umum. Yang pertama, mereka bersedia kemudian ada beberapa teknis-teknis, kesiapannya yang pertama adalah mental.
Bersedia, mental, kemudian kita survei ke bawah, betulkah masyarakat mau memilih dia (mereka).
Jangan sampaikan mindsetnya siapa yang punya modal, punya duit, dan sebagainya, bisa maju.
(Modal atau duit itu) di Hanura urutan kesekian, karena pasti memang kita perlu biaya operasional.
Tapi yang kami dahulukan itu dulu bahwa setelah masuk, bersedia, kemudian kita survei bagaimana info internalnya.
Bagaimana langkah Hanura di tingkat provinsi atau tingkat nasional?
Kalau di tingkat provinsi nanti membantu. Eksekutornya ada di DPD di provinsi kalau DPR RI dapil Kalimantan Timur tingkat eksekutornya ada di pusat di DPP, kita tinggal membantu mensinkronkan.
Makanya kelemahan Hanura kemarin itu pada saat tidak lolos di parlemen threshold itu karena suara yang ada 800 sekian, itu tidak berbanding lurus dengan suara yang di bawah dengan suara yang masuk di DPR RI.
Berarti kan harus kita rumuskan kembali, sinkronisasi antara caleg kota provinsi maupun DPR RI.
Bagaimana strategi Hanura dalam menjangkau kalangan milenial yang mendominasi pemilih dalam pemilu 2024?
Makanya kami ada ketua pemuda, wakil kami masih muda-muda. Dalam struktur kepengurusan itu saya banyak libatkan yang muda-muda. Kami kolaborasikan pemuda dengan toko-tokoh masyarakat yang memang sudah profesional.
Pemilu yang akan datang berdekatan dengan Pilkada yang hanya berjarak 6 bulan, apakah sudah ada calon yang dipersiapkan oleh Partai Hanura?
Saya tidak bisa menjawab di situ sudah adakah, karena tujuan kami menyiapkan dulu. Karena begini, ini banyak rusaknya kita karena dari sekarang "ayo kita pasangannya ini nanti gini ya, kita maju sama-sama".
Tau-taunya nanti larinya ke sana kita larinya ke sini. Bubar lagi kan.