Mata Lokal Memilih
Ada Kemungkinan Ganjar Jadi Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024, Ini Kata Nasdem
Partai Nasdem membuka peluang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo jadi bakal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan untuk Pilpres 2024.
TRIBUNKALTIM.CO - Partai Nasdem turut merespon pernyataan Ganjar Pranowo yang siap maju di Pilpres 2024.
Partai Nasdem membuka peluang Gubernur Jawa Tengah sekaligus politikus PDIP Perjuangan Ganjar Pranowo jadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan untuk Pilpes 2024.
Nasdem saat ini sudah mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presidennya yang akan diusung di Pilpres 2024.
Baca juga: Ganjar Pranowo Akhirnya Blak-blakan Siap Maju Jadi Capres 2024, Bakal Jadi Lawan Anies Baswedan?
Baca juga: Soal Cawapres Anies Baswedan, Nasdem Ingin dari Luar Koalisi, PKS Buka Alternatif Pilihan
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali merespons Ganjar Pranowo yang menyatakan siap maju di Pilpres 2024.
"Ya, kami sudah menunggu, pernah menominasikan (Ganjar) waktu itu. 'Kan beliau tidak bisa berkomunikasi karena persoalan dia sebagai kader partai (PDI Perjuangan)," kata Ali kepada wartawan di Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Diketahui, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa adalah tiga nama yang direkomendasikan sebagai capres 2024 dari Rakernas Partai NasDem di JCC Senayan Jakarta pada 15-17 Juni 2022.
Namun, pada akhirnya, NasDem memutuskan Anies Baswedan yang dipilih dan dideklarasikan sebagai bakal capresnya.
Ali menegaskan, partainya telah menetapkan Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.
Namun, Ali mengatakan tak menutup kemungkinan Ganjar dicalonkan sebagai cawapresnya.
"Semua kemungkinan itu ada. Pak Ganjar, Pak Anies, dan Pak Andika ini kan menjadi rekomendasi rakernas. Artinya, bahwa tiga figur ini paling layak kemarin oleh Nasdem. Ini juga sejalan dengan hasil survei," tandas dia.
Ali menekankan soal pentingnya menjaga etika dalam berpolitik.
Untuk itulah, Nasdem terus membuka komunikasi dengan partai politik lain, termasuk PDIP terkait pencapresan dalam Pemilu 2024.
"Seorang kader partai harus memiliki etika, begitu juga dalam mencalonkan orang, juga harus memiliki etika," tandas dia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDIP, Ganjar Pranowo menyatakan siap maju dalam Pilpres 2024.
Baca juga: PKS Belum Deklarasikan Anies Baswedan, Rocky Gerung: Lanjutkan atau Gantikan?
"Untuk bangsa dan negara ini, apa sih yang kita tidak siap?" kata Ganjar dalam salah satu wawancara dengan televisi swasta, dilihat Selasa (18/10/2022).
Ganjar kemudian mengatakan bahwa partai politiklah yang akan memutuskan dan mendeklarasikan capres pilihan mereka.
Namun, Ganjar tidak menyebut spesifik PDIP yang notabenenya Ganjar adalah kader partai itu.

"Saya tidak tahu apakah partai cukup percaya dengan saya," pungkas Ganjar seraya tertawa.
Diketahui, PDIP sampai saat ini belum mendeklarasikan siapa capres pilihan mereka.
Sejumlah kader PDIP masih menyatakan kekompakan mereka mendukung Puan Maharani untuk maju di Pilpres 2024.
Bahkan, fraksi PDIP di DPR RI membentuk semacam tim bernama Dewan Kolonel untuk terus mendorong Puan maju di Pilpres 2024.
Adapun Puan kini tengah menjalani tugas partai untuk menemui para ketum parpol untuk mengomunikasikan pelbagai hal terkait koalisi di Pemilu 2024.
Di saat yang bersamaan, Ganjar Pranowo terus mendapatkan dukungan dari kader-kader partai yang justru di luar PDIP, di antaranya kader PPP dan PAN yang merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar.
Baca juga: Pengganti Anies Baswedan Bongkar Nasib Jakarta Usai IKN Nusantara Jadi Ibu Kota
Katanya NasDem Bebaskan Anies Pilih Sendiri Cawapresnya
Ketua Umum Partai NasDem Surya paloh membebaskan Anies Baswedan selaku bakal capres parpolnya untuk memilih sendiri cawapres pendampingnya pada Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Surya Paloh usai parpolnya mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal capres Partai NasDem, di kantor DPP Partai NasDem, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).
"Soal cawapres, kalau NasDem, kita kasih otoritas sama Bapak Anies," kata Paloh.
Menurutnya, penentuan cawapres harus mempertimbangkan unsur kecocokan dari Anies sendiri selaku capres. Apabila Anies tidak cocok akan berdampak pada kinerja pemerintahan.
Paloh menyebut hal itu sama saja seperti 'cari penyakit' jika presiden tidak cocok dengan wakil presiden.
"Bagaimana kita mau pilih Wakil Presiden yang tiba-tiba enggak cocok. Belum apa-apa sudah cari penyakit," ucapnya.
Ia menegaskan, partainya menginginkan Anies jika terpilih sebagai presiden dapat membentuk kabinet yang kuat, solid, dan kompak. Dan karena itu, perlu memilih cawapres yang cocok dengan Anies.
"Jadi, ketika kita yakin memilih capres kita, kita harus yakin juga beri kesempatan dia pilih wakil yang paling bagus," ujar Paloh.
Nasib AHY dan Jagoan PKS yang Digadang-gadangkan jadi Cawapres Anies usai Sederet Pertemuan
Pada saat bersamaan, NasDem maupun Anies Baswedan terus menjajaki pembentukan koalisi partai politik hingga penentuan cawapes dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Mulai saling mendatangi kantor DPP masing-masing hingga pertemuan nonformal terus dilakukan.
Demokrat menyodorkan nama Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan yang telah dideklarasikan NasDem sebagai capres. Sementara, PKS bakal menjagokan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebagai cawapresnya.

Petinggi Demokrat telah beberapa kali menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di NasDem Tower Jakarta.
Pertama, AHY menemui Surya Paloh di NasDem Tower pada 29 Maret 2022.
Lalu, pada 5 Juni 2022, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ditemani AHY juga mengunjungi Surya Paloh di NasDem Tower.
Disebutkan, kedatangan SBY itu disebut sebagai kunjungan balasan setelah Surya Paloh mengunjungi SBY ketika dirawat di Klinik Mayo di Amerika Serikat.
Lalu pada 23 Juni 2022, AHY bersama petinggi DPP Demokrat kembali menemui Surya Paloh di Nasdem Tower Gondangdia.
Selain itu, AHY juga pernah menemui Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta di Balai Kota Jakarta pada 6 Juni 2021 dan di Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol tempat penyelenggaraan Formula E pada 4 Juni 2022.
Dan pada 7 Oktober 2022, giliran Anies Baswedan selaku bakal capres dari NasDem menemui AHY dan para pengurus Demokrat di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat.
Kedatangan Anies disambut yel-yel Anies-AHY pasti menang dari ratusan para kader Demokrat yang hadir.
"Yok ayok, Anies AHY, ku yakin kita pasti menang," ucap para kader dan relawan.
Pasca-Rakernas yang diadakan 15-17 Juni 2022, petinggi Nasdem juga telah melakukan pertemuan politik dengan pengurus PKS.
Anies Baswedan sebenarnya juga telah beberapa kali hadir dalam pertemuan PKS.
Terakhir pada 24 September 2022, Anies dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu sama-sama menghadiri tasyakuran dan peluncuran Pesantren Tahfidz Subulussalam di Bogor, Jawa Barat.
Dalam acara tersebut, Syaikhu dan Anies Baswedan diberi kesempatan untuk meresmikan pesantren.
Selain pertemuan-pertemuan formal, Surya Paloh bersama dengan jagoan capresnya Anies Baswedan juga sempat bertemu pimpinan Demokrat dan PKS di acara nonformal resepsi pernikahan.
Baca juga: EKSKLUSIF - Nasdem Duluan Calonkan Anies Baswedan, Ahmad Basir Bicara Koalisi di Balikpapan
Baca juga: Mau Jadi Pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024? Ini Tiga Kriteria yang Disodorkan Anies Baswedan
Anies pernah bertemu hingga berfoto bersama dengan tiga ketua umum parpol yakni Surya Paloh, AHY, Presiden PKS Ahmad Syaikhu di resepsi pernikahan putri Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI Sugeng Prawoto di Lounge InterContinental Pondok Indah, pada 18 September 2022.
Yang terbaru, Anies dan AHY yang digadang-gadangkan bakal jadi duet capres-cawapres bertemu di antara empat petinggi partai politik yang tengah menjajaki koalisi untuk Pilpres 2024.
Anies-AHY duduk satu meja bersama empat tokoh partai politik saat menghadiri resepsi putri Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri. di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, pada 16 Oktober 2022.
Keempat tokoh parpol itu yakni senior Golkar sekaligus suksesor Anies, Jusuf Kalla; mantan Ketua Umum sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY); Presiden PKS, Akhmad Syaikhu; dan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
Lalu, bagaimana nasib AHY, jagoan PKS maupun rencana koalisi parpol NasDem-Demokrat-PKS jika kelak NasDem bersama Anies Baswedan memilih Ganjar Pranowo sebagai cawapresnya? (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tegaskan Pilih Anies sebagai Capres, NasDem Sebut Tak Tutup Kemungkinan Ganjar Jadi Cawapres