Ibu Kota Negara

Songsong IKN Nusantara, Kemenparekraf Usung 3G hingga Tambah Pelaku Ekraf Tahun 2024

Pemerintah harus memiliki persiapan yang matang baik dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), sisi destinasi maupun sisi ekonomi kreatif

Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Budi Susilo
Twitter @ikn_id
Desain Ibu Kota Negara Indonesia yang baru atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Setiap daerah memiliki peluang keunikan masing-masing baik dari budaya, pariwisata dan ekonomi kreatifnya.

Dalam hal ini untuk mendukung pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia baru atau IKN Nusantara.

Dari unsur Pemerintah harus memiliki persiapan yang matang baik dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), sisi destinasi maupun sisi ekonomi kreatif.

"Yang mana bisa digarap untuk dijadikan sebuah peluang," kata Koordinator Perencanaan dan Keuangan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia; Herbin Saragi, saat dijumpai TribunKaltim.co pada Rabu (26/10/2022).

Baca juga: Menteri PUPR Tambah 2 Bendungan di IKN Nusantara Selain Bendungan Sepaku Semoi

"Jadi dalam mendukung IKN, Kemenparekraf selalu siap untuk memberikan yang terbaik, demi menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya," imbuhnya.

Dengan target dibidang pariwisata dan ekonomi kreatif, mencapai 1.1 juta jiwa ditahun 2022 hingga tahun 4.4 juta jiwa pada tahun 2024.

Segala potensi baik SDM, destinasi, ekonomi kreatif, dan pariwasata akan digarap, demi meningkatkan perekonomian.

"Hal ini untuk memajukan kemaslahatan, meningkatkan perekonomian dan melanjutkan keberlanjutan suistainable tourism maupun ekonomi kreatifnyanya," tukas Herbin.

Dengan menerapkan tagline Kementrian yakni 3G, Gercep (Gerak cepat), Gerak bersama, dan Gaspol. "Kita garap semua potensi dengan saling berkoordinasi bersama," ujarnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Coba Jalur Logistik untuk IKN Nusantara di Kaltim, Rute Air Balikpapan-Sepaku

Tentunya dengan hal ini, terdapat sebuah harapan bagi para pelaku ekonomi kreatif, agar tidak hanya bermain di pasar lokal saja melainkan pasar global.

"Untuk para pelaku usaha harus berani perkenalkan potensi-potensi yang ada sampai luar daerah," tukas Herbin.

Dengan mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) karena produksi lokal sudah mendukung untuk dikonsumsi.

"Ekonomi merupakan suatu pondasi, dan pondasinya ada di button to up, jadi harus lebih berkolaborasi, beradaptasi dan berinovasi," ucapnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved