Mata Lokal Memilih

Tak Hanya Aher, kader PKS juga Usul Gubernur NTB Zulkieflimansyah jadi Pendamping Anies Baswedan

Tidak hanya Ahmad Heryawan saja yang diusulkan para kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), ada sosok Gubernur NTB Zulkieflimansyah

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Kolase Tribunkaltim Ahmad Heryawan-Anies Baswedan- Zulkieflimansyah. Kader PKS Kaltim diarus bawah selain menyandingkan Anies Baswedan dengan Ahmad Heryawan juga menilai Gubernur NTB Zulkieflimansyah layak mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tidak hanya Ahmad Heryawan saja yang diusulkan para kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), ada sosok Gubernur NTB Zulkieflimansyah yang juga diusul untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.

Perbincangan di arus bawah terkait siapa sosok pendamping atau calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan masih jadi topik hangat.

Tak hanya dari partai pengusung Anies Baswedan sendiri yaitu NasDem.

Partai Politik yang digadang-gadang menjadi mitra koalisi yaitu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga saling usul siapa yang cocok menjadi pendamping mantan Gubernur DKI ini.

Baca juga: Tolak Tawaran Jadi Cawapres Anies Baswedan, Luhut: Saya tak Tertarik di Pemilu 2024

Humas Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Kaltim, Abdul Rohim mengatakan aspirasi para kader PKS di Benua Etam menilai Anies Baswedan cocok berpasangan dengan mantan Gubernur Jawa Barat dua periode Ahmad Heryawan atau Aher.

Lalu juga ada figur Gubernur NTB yang juga Ketua DPW PKS NTB yang dinilai punya kapasitas jadi cawapres.

Keduanya sendiri merupakan figur kader internal PKS.

"Nama yang mencuat muncul diantaranya Mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, ada lagi Gubernur NTB Zulkieflimansyah," sebutnya, Minggu (30/10/2022).

Baca juga: Konstituen Terbelah, Dukung Anies Baswedan dan Capres Lain, PPP Mengaku Belum Ambil Keputusan

"Jadi aspirasinya di arus bawah internal kader PKS itu, kalau opsi yang kuat Capresnya Anies Baswedan dan (cawapres) kader internal yang memiliki pengalaman eksekutif," sambung Abdul Rohim.

Meski demikian, Abdul Rohim menyampaikan bahwa keputusan resmi terkait siapa usulan yang nantinya akan mendampingi Anies Basweda, ada pada sidang Majelis Syura.

PKS sendiri belum menjadwalkan akan ada sidang lanjutan.

Setelah sebelumnya ada rekomendasi untuk berkomunikasi dengan 10 elemen bangsa.

Baca juga: AHY atau Aher yang Jadi Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024, PKS Hormati Penilaian Demokrat

Nantinya, hasil komunikasi politik tersebut dan informasi terkini yang berkembang juga menjadi bahan pembahasan di sidang Majelis Syura.

"Majelis Syura nantinya menimbang, tidak mungkin juga misalnya arus bawah kuat Anies Baswedan, yang setuju hanya dua NasDem dan PKS, kursinya masih kurang, peliknya ada Presidential Threshold dan harus dilihat perolehan kursi," terangnya.

Terkait Presidential Threshold ini lah, arah koalisi PKS juga masih terus dinamis.

Pihaknya, kata Abdul Rohim tidak mau buru-buru mengambil sikap dan akan mengkalkulasi seluruhnya, apa yang sudah berkembang.

"Kalau NasDem dengan Demokrat saja tidak bisa, NasDem dengan PKS tanpa Demokrat juga tidak bisa, jadi minimal memang tiga partai," pungkasnya. (*)

Berita Pemilu 2024

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved