Ibu Kota Negara

Membangun IKN Nusantara di Kaltim, Mengikis Jawa Sentris

Pemindahan Ibu Kota Negara ( IKN Nusantara) dari Jakarta ke Kalimantan Timur disebut sebagai solusi untuk pemerataan pembangunan

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
Twitter @KemenPUPR
Konsep IKN Nusantara di Kalimantan Timur, menggunakan kendaraan ramah lingkungan dan ruang terbuka hijau lebih besar. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Pemindahan Ibu Kota Negara ( IKN Nusantara) dari Jakarta ke Kalimantan Timur disebut sebagai solusi untuk pemerataan pembangunan di Indonesia.

Tidak bisa dipungkiri, di sejumlah daerah masih belum merasakan dampak dari pembangunan yang megah.

Beberapa daerah masih ada yang kesulitan untuk mendapatkan air bersih, sinyal, bahkan infrastrukturnya masih belum memadai.

Hal ini pun diyakini Ketua Dewan Pimpinan Daerah Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara (DPD KKSU), Pdt Marthen Andre Mongkareng.

Baca juga: Kantor Bank Indonesia dan Istana Presiden dan Wapres di IKN Nusantara Selesai 2024

Menurutnya, kemajuan pembangunan IKN Nusantara akan berdampak dan berpengaruh positif bagi masyarakat Kalimantan Timur, terutama Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.

"Apalagi saat ini, proyek pembangunan IKN di dua kawasan tersebut, sudah mulai berjalan. Pertumbuhan ekonomi akan menggeliat," ujarnya, Rabu (9/11/2022).

Menurut Marthen, pembangunan IKN di Kaltim bisa mematahkan stigma masyarakat, bahwa pembangunan hanya akan fokus di kawasan Pulau Jawa saja.

Bahkan, dengan sudah dimulainya pembangunan IKN tersebut membuat dirinya perlu memuji Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Terowongan Bawah Laut Pertama di Indonesia Ada di Teluk Balikpapan ke IKN Nusantara

Ia menilai pembangunan IKN Nusantara menunjukkan keseriusan Kepala Negara dalam mewujudkan pembangunan yang merata di nusantara.

"Yang jelas ini akan mematahkan stigma sekelompok orang selama ini terkait Jawa Sentris," kata Marthen.

Tepat Mendapat Pilihan

Wakil ketua Badan Persekutuan Antar Gereja Kristen (BPAG) Kabupaten Kukar ini menyebut, Kalimantan sudah tepat untuk mendapatkan privilage dengan ditetapkannya sebagai kawasan Ibu Kota Negara.

Mengingat, Kaltim merupakan salah satu Provinsi penyumbang devisa terbesar di Indonesia.

Sehingga keputusan Presiden Jokowi menetapkan PPU dan Kukar sebagai kawasan IKN Nusantara dinilai tepat.

Baca juga: Saat IKN Nusantara Diresmikan, Warga Jakarta Bisa Pilih Walikota, Tak Hanya Gubernur

Marthen juga percaya, IKN Nusantara akan menjadi patron untuk bangsa Indonesia dalam terbangunya persatuan, pluralisme, toleransi yang selama ini terjaga di Kaltim.

"Kondusifitas masyarakat Kaltim menjadi daya dukung terlaksananya keberlangsungan pembangunan IKN," lanjutnya.

Ilustrasi kawasan IKN Nusantara, Kaltim.
Ilustrasi kawasan IKN Nusantara, Kaltim. (Kontan.co.id/Fransiskus Simbolon)

Marthen menilai, masyarakat Kalimantan Timur sangat menjunjung tinggi perbedaan. Hal ini dapat dinilai dari penduduknya yang multi etnis

"Di sini terdiri dari berbagai suku yang ada di Indonesia, dengan budaya dan bahasa yang berbeda-beda, namun tetap bisa bersatu," imbuhnya.

Baca juga: RTH 10 Persen dan Hutan 65 Persen, Kawasan IKN Nusantara Dikonsep Jadi Kota Rimba

Ia pun optimis, pembangunan dan keberlangsungan IKN tetap akan berjalan. terlebih Kaltim sebagai wilayah yang memiliki potensi besar.

Terutama terhadap sumber alam, yakni gas, minyak dan batubara. Hal ini mampu memberi kontribusi positif dalam menunjang tahapan pembangunan IKN Nusantara. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved