Tragedi Arema vs Persebaya
Erick Thohir, Najwa Shihab dan Kaesang Dijagokan Jadi Ketua Umum PSSI, Bagaimana Iwan Bule?
Erick Thohir, Najwa Shihab dan Kaesang dijagokan jadi Ketua Umum PSSI. Lalu bagaimana dengan La Nyalla Mattalitti dan Iwan Bule?
TRIBUNKALTIM.CO - Ada tiga nama yang menempati posisi tertinggi yang paling dijagokan untuk menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Tiga nama yang dijagokan tersebut adalah Menteri BUMN, Erick Thohir; jurnalis Najwa Shihab; dan anak bungsu Jokowi sekaligus pemilk saham Persis Solo, Kaesang Pangarep,
Lalu bagaimana dengan La Nyalla Mattalitti dan Mochamad Iriawan alias Iwan Bule yang pernah menjabat dan yang saat ini masih menjadi Ketua Umum PSSI.
Ketiga nama yakni Erick Thohir, Nahdwa Shihab dan Kaesang ini dijagokan sebagai Ketua Umum PSSI dalam survei yang berjudul 'Sikap Publik terhadap Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI".
Hasil survei dari Indikator Politik Indonesia tersebut dirilis pada Minggu (13/11/2022) secara daring.
Dari hasil survei, nama Menteri BUMN Erick Thohir menempati posisi paling atas yang dijagokan menjadi.
Sedangkan posisi kedua ada jurnalis dan presenter Najwa Shihab.
Dan di urutan ketiga ada, Kaesang Pangarep.
Baca juga: Hasil Survei Nasional Tragedi Kanjuruhan, Mayoritas Responden Setuju Iwan Bule dan Exco PSSI Mundur
Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, nama Erick Thohir menjadi yang teratas dalam beberapa simulasi, termasuk untuk 8 nama semi terbuka.
Burhanuddin mengatakan, "Baru 8 nama yang muncul, dari 8 nama semi terbuka ini Erick menempati peringkat pertama dengan 24,1 persen."
Setelah Erick Thohir, terdapat nama presenter Najwa Shihab di posisi kedua, lalu disusul putra dari Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep.
Tak hanya itu nama Iwan Bule hingga Menkopolhukam RI Prof Mahfud MD juga masuk dalam simulasi tersebut.
"Najwa Shihab nomor dua (perolehan) 10,4 persen tapi selisihnya signifikan dibanding Erick, Kaesang 5,8 persen, Iwan Bule 5,4 persen, Mahfud MD 4,9 persen, Azrul Ananda 3,0 persen, La Nyalla Mattalitti 2,1 persen, Ratu Tisha Destria 1,3," kata Burhanuddin seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Erick Thohir dan Najwa Shihab Berada di Posisi Teratas yang Dijagokan Publik Jadi Ketua Umum PSSI.
Sementara untuk yang tidak menjawab dan tidak tahu siapa sosok yang pantas memimpin PSSI berada di angka yang cukup besar yakni 42,7 persen.
"Intinya Erick unggul tapi keunggulannya masih di bawah 50 persen menurut publik dan Najwa Shihab di peringkat kedua" kata Burhanuddin.
Tak hanya itu, Erick Thohir dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia juga kembali unggul dalam simulasi enam nama, tiga nama hingga head to head alias dua nama.
Baca juga: Fun Football PSSI & FIFA di Tengah Duka Kanjuruhan Banjir Kritik, Kaesang: Hanya Bisa Tersenyum
Di mana dari tiga nama, Erick Thohir berada di urutan pertama dengan perolehan 40,0 persen, Iwan Bule 8,4 persen dan La Nyalla Mattalitti 5,1 persen.
"Pemilih Najwa Shihab dll yang tidak masuk dalam simulasi 3 nama cenderung memilih Erick Thohir ketimbang ke La Nyalla Mattalitti atau ke Iwan Bule," kata Burhanuddin.
Sementara untuk head to head atau simulasi dua nama, menteri BUMN tersebut mengungguli La Nyalla Mattalitti serta Ketua Umum PSSI saat ini Iwan Bule.
Bahkan angkanya terlampau menjauhi kedua sosok tersebut.
"Kalau lawannya La Nyalla, Erick Thohir di mata warga Indonesia itu menang telak (45,4 persen), La Nyalla (6,2 persen), lawan Iwan Bule juga lebih telak (43,8 persen), Iwan Bule (9,3 persen)," tukas dia.
Sebelumnya, Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengeluarkan hasil temuan terbarunya, Minggu (13/11/2022).
Dalam hasil survei bertajuk 'Sikap Publik terhadap Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI' itu didapati kalau dominan masyarakat setuju dengan rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, rekomendasi TGIPF yang disetujui oleh masyarakat itu yakni meminta kepada Ketua Umum dan para pengurus PSSI untuk mundur dari jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawaban moral.
Baca juga: Siapa Ratu Tisha Destria? Mendadak Viral Didukung jadi Ketua Umum PSSI
"Mayoritas masyarakat juga sangat setuju atau setuju, jadi 60,2 persen mengatakan setuju (5,2 persen sangat setuju dan 54,6 persen setuju, red) dengan rekomendasi TGIPF agar ketua umum PSSI dan seluruh jajarannya mengundurkan diri," kata Burhanuddin saat menyampaikan hasil surveinya secara daring.
Adapun dari hasil survei tersebut, yang tidak setuju dengan rekomendasi TGIPF hanya sebesar 18,3 persen dan yang tidak tahu atau tidak menjawab berada di atas 20 persen.
"Yang tidak setuju hanya 18,3 persen yang tidak tahu atau tidak jawab mungkin merasa isu nya diluar dari kavling mereka itu 21,4 persen," ucap Burhanuddin.
Dari hasil tersebut, pihaknya kata Burhanuddin kembali melontarkan pertanyaan kepada respondennya.
Pertanyaannya yakni, Menurut Ibu Bapak, apa yang harus dilakukan pemerintah menindaklanjuti rekomendasi TGIPF tersebut?
Atas jawaban tersebut, dominan Masyarakat meminta agar pemerintah mengeluarkan imbauan agar para pengurus PSSI mundur dari jabatannya.
"Nah, 43 persen responden mengatakan pemerintah sebaiknya mengeluarkan imbauan agar ketua dan pengurus PSSI mundur dari jabatannya," kata dia.
Tak hanya itu, pemerintah juga harus melibatkan federasi sepakbola dunia atau FIFA yang kini ada sebagian anggotanya sudah berkantor di Indonesia untuk memberikan imbauan tersebut.
Setidaknya ada, 32,5 persen masyarakat mengatakan pemerintah melibatkan FIFA untuk meminta ketua dan pengurus PSSI mengundurkan diri.
"Mungkin khawatir ada isu tudingan intervensi kalau misalnya pemerintah langsung yang memberikan imbauan, 24 persen tidak tahu tidak jawab," tukas dia.
Sebagai informasi, survei Sikap Publik terhadap Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia ini dilakukan pada periode 30 Oktober - 5 November 2022 atau tepat sebulan setelah kejadian tewasnya 135 orang tersebut
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan survei jumlah sampel sebanyak 1.220 orang, dengan asumsi metode simple random sampling.
Responden terpilih dilakukan wawancara lewat tatap muka serta quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih.
Survei ini sendiri memiliki toleransi kesalahan atau margin of error (MoE) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Najwa Shihab Sindir PSSI yang Tak Mau Datang ke Mata Najwa: Aku Tahu PSSI Sebel Banget
(*)
Berita Tragedi Arema vs Persebaya Lainnya