Resmi Berbadan Hukum, UT Kaltim Siap Buka Prodi Baru untuk Peningkatan SDM

TRIBUNKALTIM.CO - Resmi menjadi salah satu Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) tentu menjadi semangat dan tantangan baru bagi Universitas Terbuka (UT) daerah Kalimantan Timur (Kaltim).

Dengan pencapaian tersebut, UT Kaltim dituntut untuk dapat terus meningkatkan segala potensi dan kualitas universitasnya.

Harapan tersebut disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor melalui Sektretaris Daerah (Sekda) Sri Wahyuni saat menghadiri wisuda 1.183 mahasiswa UT di Convention Hall Samarinda, Minggu (20/11/2022).

Baca juga: Resmi Menjadi PTN Berbadan Hukum, UT Kaltim Luluskan 1.183 Wisudawan pada Periode II Tahun 2022

Apalagi, lanjutnya, dalam menyambut pemindahan ibu kota negara (IKN), UT Kaltim juga harus mampu menyiapkan program studi (prodi) untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan ke depannya.

Untuk menunjang itu, sambung Sri Wahyuni, gubernur Kaltim akan mengalokasikan beasiswa untuk peningkatan SDM bagi universitas yang ada.

"Di 2023 mendatang alokasinya mencapai Rp 400 miliar. Tentu kita menjadi daerah yang mengalokasikan dana beasiswa terbesar. Dan itu menjadi bukti keseriusan kita dalam peningkatan SDM," sebutnya.

Lebih rinci, jelasnya, seiring peningkatan alokasi harus diikuti perluasan jangkauan beasiswa.

Oleh sebab itu, nantinya pihaknya akan mengadakan ruang diskusi kecil untuk memetakan alokasi beasiswa sesuai SDM apa yang dibutuhkan ke depannya.

"Jadi ada bea siswa untuk study, kompetensi dan kursus singkat untuk menciptakan SDM yang memiliki kapasitas, Nah itulah mengapa tentu kita ingin UT terus dapat meningkatkan kualitasnya," harapnya.

Baca juga: Universitas Terbuka Kaltim Gelar Seminar Akademik, Diikuti Ratusan Peserta Calon Wisudawan

Dikonfirmasi terpisah, Direktur UT Kaltim Rusna Ristasa mengatakan, pihaknya siap untuk terus berinovasi dalam menciptakan lulusan-lulusan yang siap bersaing, terutama dalam menyambut IKN.

Apalagi, UT kini telah menjadi PTN berbadan hukum yang sudah bisa membuka dan menutup program studinya sendiri.

"Jadi kalau ada permintaan dari daerah ataupun nasional terkait SDM apa yang dibutuhkan, kami siap membuka prodi baru," ucapnya menegaskan.